Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Syahlan 2002 yang menyatakan bahwa bidan desa yang bertempat tinggal di desa memiliki kinerja yang lebih baik
dibandingkan dengan bidan desa yang tidak bertempat tinggal di desa yang sebagian waktu kerjanya habis tersita perjalanan pulang pergi dari tempat tinggal ke desa
tempat bertugas sehingga mengganggu kinerjanya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Winarni
2009 yang memperoleh bahwa tempat tinggal mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bidan desa dimana diperoleh bahwa kinerja bidn desa kurang baik
disebabkan oleh karena bidan tidak tinggal di desa.
5.7 Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Bidan Desa
Pelatihan merupakan alat bantu pekerja guna meningkatkan keterampilannya. Pernah atau tidaknya seseorang mengikuti pelatihan dapat memengaruhi
pengetahuannya dalam merespon atau melaksanakan suatu kegiatan. Bidan yang pernah mengikuti pelatihan cenderung memiliki kinerja yang baik daripada bidan
yang tidak pernah mendapatkan pelatihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh pelatihan terhadap
kinerja bidan desa dengan nilai p =0,6040,05. Menurut bidan desa selama ini bidan desa bekerja hanya berdasarkan pengalaman yang mereka dapatkan selama
belajar ilmu kebidanan. Tidak semua bidan mendapatkan pelatihan yang sama karena pelatihan diberikan secara bergantian, tetapi secara keseluruhan hampir semua bidan
desa pernah mendapatkan pelatihan 91,9.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Murdani 2011 yang menyebutkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pelatihan
terhadap kinerja bidan desa. Hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad 2007 yang menunjukkan bahwa pelatihan kepada bidan
desa memberi pengaruh yang cukup kuat terhadap peningkatan kinerja bidan desa. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Chairiah
2008 menunjukkan bahwa pelatihan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bidan desa, karena tidak semua bidan desa mendapat pelatihan untuk
menambah wawasan, pengetahuan, dan ketrampilan dalam bidang kebidanan.
5.8 Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Bidan Desa
Hasil penelitian uji regresi logistik diperoleh p =0,0070,05, berarti variabel motivasi berpengaruh terhadap kinerja bidan desa, dimana semakin tinggi motivasi
maka akan semakin baik pula kinerja bidan desa. Secara rinci diperoleh bahwa subvariabel yang lebih berpengaruh adalah motivasi ekstrinsik, dimana diperoleh
nilai p sebesar 0,009, sedangkan subvariabel motivasi intrinsik bersifat konstan, karena dari hasil penelitian diperoleh bahwa baik bidan desa yang memiliki kinerja
yang baik maupun bidan desa yang kinerjanya kurang sama-sama memiliki motivasi intrinsik yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Motivasi merupakan salah satu faktor yang menentukan kinerja seseorang. Besar atau kecilnya pengaruh motivasi pada kinerja seseorang tergantung kepada
seberapa banyak intensitas motivasi yang diberikan. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori kinerja Gibson 1987 yang menyatakan bahwa variabel motivasi
merupakan variabel yang memengaruhi perilaku individu dan kinerjanya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Karim 2001
di Kabupaten Merangin yang menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan variabel motivasi dengan kinerja bidan desa. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Trisna 2011 yang menunjukkan adanya hubungan motivasi dengan kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Dari
hasil penelitian diketahui bahwa motivasi merupakan variabel yang paling dominan memengaruhi kinerja bidan desa.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan