Tabulasi Silang Motivasi dengan Kinerja Bidan Desa dalam Program KIA

Universitas Sumatera Utara 52,9 mempunyai kinerja kurang. Bidan desa yang tidak pernah mendapatkan pelatihan sebanyak 3 orang, 2 orang mempunyai kinerja yang baik 66,7 dan 1 orang dengan kinerja kurang 33,3. Hasil analisis dengan uji chi-square diperoleh nilai p sebesar 0,604 p 0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara pelatihan dengan kinerja bidan desa di Kecamatan Secanggang.

4.3.7 Tabulasi Silang Motivasi dengan Kinerja Bidan Desa dalam Program KIA

di Kecamatan Secanggang Tahun 2013 Hasil penelitian tentang tabulasi silang antara motivasi dengan kinerja bidan desa dalam program KIA dapat dilihat pada tabel 4.22 berikut : Tabel 4.22 Tabulasi Silang Variabel Motivasi dengan Kinerja Bidan Desa No. Kategori Motivasi Kategori Kinerja Total p value Baik Kurang n n N 1. Tinggi 16 75,7 6 27,3 22 100,0 0,001 2. Rendah 2 13,3 13 86,7 15 100,0 Total 18 48,7 19 51,3 37 100,0 Dari tabel 4.22 diketahui bahwa ada kecenderungan bidan desa dengan motivasi yang tinggi memiliki kinerja yang baik yaitu 18 orang 75,7. sedangkan bidan desa dengan motivasi rendah cenderung memiliki kinerja kurang yaitu 13 orang 86,7. Hasil analisis dengan uji chi-square diperoleh nilai p sebesar 0,001 p 0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara motivasi dengan kinerja bidan desa di Kecamatan Secanggang. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 4.3.8 Ringkasan Hasil Uji Statistik Chi Square Tabel 4.23 Hasil Analisis Statistik Hubungan Variabel Bebas dengan Variabel Terikat dengan Uji Chi Square No. Variabel Bebas Variabel Terikat Nilai p Keterangan 1. Umur Kinerja Bidan Desa dalam Program KIA 0,180 Tidak Ada Hubungan 2. Pendidikan 0,230 Tidak Ada Hubungan 3. Lama Kerja 0,873 Tidak Ada Hubungan 4. Status Perkawinan 0,486 Tidak Ada Hubungan 5. Tempat Tinggal 0,020 Ada Hubungan 6. Pelatihan 0,604 Tidak Ada Hubungan 7. Motivasi 0,001 Ada Hubungan 4.4 Hasil Analisis Multivariat Berdasarkan hasil uji bivariat diketahui bahwa variabel tempat tinggal dan motivasi dapat dilanjutkan ke analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik. Uji regresi logistik dilakukan untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja bidan desa, dengan hasil uji sebagai berikut : Tabel 4.24 Hasil Uji Regresi Logistik Variabel Nilai p Exp B Tempat Tinggal 0,019 8,812 Motivasi 0,007 11,917 Konstanta 0,999 0,000 Overall Percentage = 78,4 Setelah dilakukan uji regresi logistik diperoleh bahwa variabel tempat tinggal p=0,019 dan motivasi p=0,007 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bidan desa karena nilai p 0,05. Variabel tempat tinggal mempunyai nilai Exp B sebesar 8,812, artinya bidan desa yang tinggal di desa 8 kali lebih besar untuk dapat mencapai kinerja yang baik dibandingkan dengan bidan desa yang tinggal di luar desa. Variabel motivasi, Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara mempunyai nilai Exp B sebesar 11,917, artinya bidan desa dengan motivasi yang tinggi, 11 kali lebih besar untuk mencapai kinerja yang baik dibandingkan dengan bidan desa dengan motivasi yang rendah. Dapat disimpulkan bahwa dari dua variabel yang berpengaruh terhadap kinerja yaitu variabel tempat tinggal dan motivasi, variabel motivasi yang paling memengaruhi kinerja bidan desa karena memiliki nilai Exp B yang lebih besar daripada variabel tempat tinggal. Secara keseluruhan dijelaskan dari nilai overall percentage sebesar 78,4, artinya variabel tempat tinggal dan motivasi memberikan pengaruh sebesar78,4 terhadap kinerja bidan desa, selebihnya dipengaruhi oleh variabel atau faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB V PEMBAHASAN Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan uji regresi logistik menunjukkan bahwa variabel tempat tinggal dan motivasi memiliki pengaruh terhadap kinerja bidan desa, sedangkan variabel umur, pendidikan, lama kerja, status perkawinan, dan pelatihan tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja bidan desa.

5.1 Kinerja Bidan Desa dalam Program KIA