Penerimaan Penjualan Kotoran Sapi

Berdasarkan Tabel 13, terlihat bahwa laba bersih yang diterima cukup besar dalam jangka waktu 10 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan kapasitas produksi dengan membangun kandang baru akan menghasilkan laba bersih sebesar Rp202.500.000 pada tahun pertama dan Rp427.500.000 pada tahun kedua hingga tahun kesepuluh.

6.2.7 Analisis Kelayakan Finansial

Analisis kelayakan finansial yang digunakan berdasarkan pada kriteria investasi seperti NetPresentValue NPV, Net Benefit Cost Ratio Net BC, Internal Rate of Return, dan Payback Period PP. Dalam pengembangan usaha ini modal yang digunakan yaitu KKP-E 2013. Discount rate yang digunakan merupakan tingkat suku bunga KKP-E Bank BRI pada tahun 2013, yaitu sebesar 4 Tabel 14. Kriteria kelayakan investasi pengembangan usaha penggemukan sapi potong No Kriteria Investasi Nilai 1 NVP Rp 658.300.804,94 2 Net BC 5,13 3 IRR 67,83 4 PP tahun 3,49 Berdasarkan analisis kelayakan investasi tersebut, diperoleh nilai NPV sebesar Rp658.300.804,94. Nilai ini menunjukkan keuntungan yang diperoleh selama 10 tahun dengan tingkat diskonto sebesar 4. Nilai NPV lebih besar dari nol, sehingga berdasarkan kriteria NPV maka pengembangan usaha penggemukan sapi potong ini layak untuk dijalankan. Perhitungan Net BC menghasilkan nilai 5,13 satuan rupiah. Nilai tersebut menunjukkan bahwa usaha ini mendapatkan keuntungan Rp5,13 untuk setiap Rp1 yang dikeluarkan. Nilai Net BC lebih besar dari 1, sehingga menurut kriteria Net BC maka pengembangan usaha penggemukan sapi potong ini layak untuk dijalankan. Sementara nilai IRR dalam pengembangan usaha ini sebesar 67,83. Nilai tersebut lebih besar dari tingkat diskonto yang digunakan, yaitu 4. Maka usaha ini dengan kriteria IRR layak untuk dijalankan, karena setiap investasi yang ditanamkan pada usaha ini akan mendapatkan tingkat pengembalian yang menguntungkan dibandingkan menyimpan dana investasi untuk ditabung atau didepositokan. Nilai Payback Period PP usaha ini selama 3,49 tahun atau 3 tahun 4 bulan 9 hari. Nilai tersebut menunjukkan bahwa seluruh biaya investasi yang ditanamkan dalam rencana pengembangan usaha ini akan dikembalikan pada tahun ketiga, bulan keempat, hari kesembilan. Hal ini menunjukkan waktu yang kurang dari 10 tahun, sehingga layak untuk dijalankan. Sehingga jika dilihat dan disimpulkan dari keempat kriteria kelayakan investasi tersebut maka pengembangan usaha penggemukan sapi potong ini layak untuk dijalankan secara finansial.

6.2.8 Analisis Nilai Pengganti Switching Value

Analisis switching value merupakan perhitungan untuk mengukur perubahan maksimum dari perubahan suatu komponen inflow penurunan harga output, penurunan produksi atau perubahan komponen outflow peningkatan harga inputpeningkatan biaya produksi yang masih dapat ditoleransi agar bisnis masih tetap layak Nurmalina, 2009. Pada pengembangan usaha penggemukan sapi potong diperoleh hasil analisis switching value pada Tabel 15. Tabel 15. Hasil analisis switching value pengembangan usaha penggemukan sapi potong No Uraian Nilai 1 Penurunan Pertambahan Berat Badan Harian PBBH 15,19 2 Kenaikan biaya bakalan 28,38

6.2.9 Hasil Analisis Aspek Finansial

Pengembangan usaha penggemukan sapi potong ini dikatakan layak karena nilai NPV yang diperoleh Rp658.300.804,94 atau lebih besar dari nol. IRR yang diperoleh pada usaha ini adalah 67,83 atau lebih kecil daripada discount rate yaitu 5,5. Sehingga usaha ini tidak layak untuk dijalankan. Suatu usaha dikatakan layak apabila Net BC lebih dari satu. Pada usaha ini perhitungan Net BC menghasilkan nilai 1,30 satuan rupiah atau lebih dari satu. Artinya usaha ini dinyatakan layak untuk dilaksanakan. Suatu usaha juga dikatakan layak apabila lamanya waktu pengembalian modal investasi lebih pendek dari umur proyek. Pada pengembangan usaha ini dalam membiayai investasi mampu mengembalikan modal dalam waktu 7,14 tahun. Kemudian berdasarkan hasil analisis switching value, kriteria invetasi menjadi tidak layak dipengaruhi dari variabel penurunan PBBH dan kenaikan biaya pakan. Penurunan bobot badan sapi sebesar 15,19 merupakan batas maksimal dari kelayakan usaha atau tidak layak dilaksanakannya usaha ini. Selain itu juga kenaikan biaya bakalan sebesar 28,38 menjadikan usaha ini pun tidak layak dilaksanakan. Rincian lengkap analisis switching value dapat dilihat pada Lampiran 14 dan 15.