Teori Investasi Aspek Finansial

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Desa Citapen merupakan salah satu desa yang memiliki peternakan sapi potong di Kecamatan Ciawi. Walaupun peningkatan jumlah populasi sapi potong sedikit dibandingkan dengan kecamatan lainnya, Desa Citapen merupakan daerah yang berpotensi karena memiliki iklim yang sesuai untuk peternakan sapi potong, letaknya yang strategis untuk memasarkan sapi potong ke daerah Jabodetabek yang merupakan daerah perkotaan. Hal ini mengindikasikan adanya peluang usaha yang prospektif pada subsektor peternakan sapi potong. Salah satu peternakan yang memanfaatkan peluang tersebut adalah peternakan milik Bapak Sarno. Hal tersebut dapat dilihat dari keunggulan yang membedakan usaha tersebut dengan peternak lainnya yaitu peternakan yang berorientasi kepada bisnis bukan pendapatan sampingan. Berdasarkan pertimbangan tersebut lokasi penelitian ini dipilih secara purposive sengaja. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2013.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Berikut rincian data berdasarkan jenis data yang digunakan Tabel 6. Rincian sumber data berdasarkan jenis data No Jenis Data Sumber 1 Data Primer :biaya-biaya yang akan dikeluarkan selama umur usaha, biaya investasi kandang dan biaya operasional penggemukan sapi potong, serta penerimaan dari usaha penggemukan sapi potong selama umur ekonomis usaha. Observasi Lapangan 2 Data Sekunder : Statistik Peternakan, Kontribusi Peternakan dalam PDB, Tatalaksana pemeliharaan sapi potong dan jenis-jenis pakan murah Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, BPS, Internet dan BPPT, Data Historis Usaha, Studi Literatur dan Penelitian Terdahulu

4.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung di usaha penggemukan dan lokasi yang terkait dengan penelitian ini serta wawancara dengan pemilik dan karyawan. Data primer sebagian besar diperoleh dengan menggunakan instrument berupa daftar pertanyaan. Data sekunder diperoleh dari hasil studi pustaka dan literatur berbagai buku, skripsi terdahulu dan data internal perusahaan, serta penelusuran ke beberapa instansi terkait, seperti Ditjen Peternakan, Badan Pusat Statistik BPS, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Perpustakaan IPB, serta referensi dari media massa, baik cetak maupun elektronik.

4.4 MetodeAnalisis Data

Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif yang dilakukan merupakan analisis deskriptif yang berupa gambaran sistem usaha dan aspek nonfinansial yang terdiri dari aspek pasar, teknis, manajemen dan hukum, aspek sosial, ekonomi, budaya, serta aspek lingkungan dari usaha penggemukan sapi potong pada peternakan milik Bapak Sarno. Sedangkan analisis data secara kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan finansial yang meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan mencakup biaya investasi dan biaya operasional serta penerimaan dari hasil penggemukan sapi potong berdasarkan kriteria NPV, IRR, Net BC dan PP yang diolah menggunakan komputer dengan program Microsoft Excel. Melalui switching value analysis, data yang ada dicoba untuk dirubah dengan menaikkan input dan penurunan output untuk melihat kemampuan usaha tersebut bertahan terhadap perubahan.

4.4.1 MetodeAnalisis Kelayakan Non Finansial Aspek Pasar

Analisis aspek pasar yang akan dilakukan pada usaha ini yaitu untuk menilai seberapa besar potensi pasar yang ada untuk produk yang ditawarkan. Kemudian bagaimana strategi pemasaran yang akan dijalankan untuk menangkap peluang pasar yang ada. Usaha ini dikatakan layak berdasarkan aspek pasar dan pemasaran jika usaha tersebut dapat menghasilkan produk yang dapat diterima pasar dibutuhkan dan diinginkan oleh calon pembeli dengan tingkat penjualan yang menguntungkan. Aspek Teknis Aspek teknis merupakan aspek yang berkenaan dengan proses pembangunan bisnis secara teknis dan pengoperasiannya setelah bisnis tersebut selesai dibangun. Analisis secara teknis berhubungan dengan input proyek penyediaan dan produksi berupa barang – barang nyata dan jasa – jasa. Aspek teknis berpengaruh besar terhadap kelancaran jalannya usaha, terutama kelancaran proses produksi. Analisis ini dikaji secara kualitatif untuk mengetahui gambaran mengenai lokasi usaha, besarnya skala operasi atau luas produksi, peralatan dan perlengkapan yang digunakan serta proses kegiatan produksi yang dilakukan dalam usaha ini.