Lokasi dan Sejarah Usaha
sebelum pendistribusian pakan yang pertama. Sedangkan pembersihan empat minum dilakukan pada sore hari.
g Panen
Penanganan panen sapi potong meliputi penyeleksian, penimbangan, dan penjualan sapi. Sapi yang siap jual adalah sapi yang telah digemukan selama 90
hari atau telah memasuki finisher. Penjualan sapi dilakukan berdasarkan permintaan pelanggan. Kebanyakan pelanggan menginginkan sapi dengan kisaran
bobot tubuh 300kg. Kegiatan penjualan sapi diawali dengan penyeleksian sapi kemudian ditimbang. Jika bobot tubuhnya tercapai dan sesuai dengan yang
diinginkan konsumen maka sapi tersebut dipisahkan dan siap untuk diangkut. 2
Tata Laksana Pemberian Pakan, Air Minum dan Kontrol Kesehatan a Komposisi Pakan, Pemberian Pakan dan Air Minum
Pakan yang digunakan pada usaha ini terdiri dari konsentrat dan hijauan. Hijauan yang digunakan yakni rumput sedangkan konsentrat yang digunakan
merupakan pakan yang dibeli dari pabrik pakan di Cibinong. Pakan diberikan dua kali sehari, yakni pada pagi hari dan sore hari dengan dosis masing-masing
sebanyak 50. Kemudian ternak akan lebih menderita jika kekurangan air dibandingkan dengan pakan. Kontrol air minum dimulai dengan memeriksa
volume air minum dan apabila keadaan volume sudah dianggap tidak mencukupi lagi maka harus dilakukan pemberian air minum secukupnya. Jika pada saat
pengontrolan air minum didapatkan bak air kotor dan berbau maka segera dilakukan pengurasan bak air minum tersebut. Jika bak air minum telah dianggap
bersih maka bak air dapat diisi kembali sampai bak air berisi penuh.
b Kontrol Kesehatan
Kesehatan sapi selalu diamati terutama pada saat memberikan makan dan minum, memandikan sapi serta memantau saat sapi tidak nafsu makan. Penyakit
yang sering menyerang sapi diantaranya adalah kembung, radang kuku dan cacingan. Cara mengamati kesehatan sapi diantaranya dilakukan dengan meraba
tubuh sapi, menepuk-nepuk tubuh sapi, mengamati organ sapi dan memperhatikan tingkah laku sapi. Agar ternak sapi yang digemukan dalam keadaan sehat dan
mampu memproduksi dengan baik dan maksimal maka diperlukan adanya sanitasi. Sanitasi ditujukan sebagai usaha pencegahan suatu penyakit yang lebih
baik daripada pengobatan. Membersihkan kandang secara berkala dan membuangkotoran sapi akan mencegah penyakit dan kotoran sapi. Kegiatan
sanitasi kandangyang dilakukan meliputi pembersihan lantai kandang, selokan, tempat pakan, tempat air minum dan alat-alat.
Layout dan Pemilihan Jenis Teknologi
Lokasi usaha terletak di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi. Luasan area lokasi yang akan digunakan untuk pengembangan usaha yaitu 200m
2
yang terdiri dari kantor, gudang, kandang, dan tempat limbah. Kandang tunggal untuk tiap
satu ekor ternak sapi seluas 3,75m
2
. Kandang seluas tersebut dibuat dengan panjang 2,25m, lebar 1 m dan tinggi 2-2,5m. Cara menempatkan sapi dalam
kandang tunggal dalam usaha ini yaitu kandang dengan penataan sapi dua baris, dimana kepala sapi saling berhadapan. Di setiap baris terdapat lajur untuk tempat
pakan dan minum. Diantara kedua barisan sapi tersebut dibatasi dengan jalan untuk lalu lintas pemberian pakan dan minum. Tempat pakan dan minum dibuat
berupa tembok semen. Dimana ukuran tempat pakan adalah lebar 60cm, tinggi 60cm dan panjangnya sepanjang kandang tunggal tiap ternak. Tempat minum
berukuran 13 bagian dari tempat pakan. Tata ruang lokasi usaha ini dapat dilihat pada Lampiran 10.
Pemilihan teknologi dan peralatan produksi dalam usaha ini masih tergolong modern. Dalam penyusunan meramu pakan peralatan yang digunakan
berupa mesin penggiling, timbangan, baskom dan tempat penyimpanan gudang. Kemudian ada proses-proses yang dilalui sebelum pakan diberikan ke sapi adalah
sebagai berikut :
- Kebutuhan pakan dihitung dengan menggunakan metode empat segi
pearson, maka diperoleh persentase atau porsi jumlah kebutuhan bahan pakan.
- Bahan pakan hijauan diberikan tersendiri sedangkan konsentrat diberikan
dengan cara dicampur. -
Pencampuran konsentrat dimulai dari bahan yang partikelnya lebih kecil terlebih dahulu. Bahan pakan konsentrat dalam bentuk kering yang
dicampur lebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan yang berbentuk lembekcairanpasta.
- Selanjutnya bahan konsentrat tersebut dicampur hingga merata dan siap
diberikan ke sapi.
Hasil Analisis Aspek Teknis
Berdasarkan analisis tersebut dapat dikatakan bahwa secara teknis tidak ada kendala yang menghambatnya jalan usaha. Pemilihan lokasi usaha, skala
usaha, proses produksi, layout dan pemilihan teknologi mampu menghasilkan produk secara optimal dan mendukung untuk dilakukan pengembangan usaha.
Sehingga secara teknis proses produksi dalam usaha ini layak untuk dijalankan dan dikembangkan.