Beban Pencemaran Limbah DomestikRumah Tangga

pendekatan Rapid Assesment of Sources of Air, Water, and Land Polution untuk industri yang ditemukan selama penelitian. Secara rinci kondisi setiap sumber pencemar dan perhitungan beban pencemaran dapat dijelaskan sebagai berikut.

5.4.1 Beban Pencemaran Limbah DomestikRumah Tangga

Limbah domestik bersumber dari rumah tangga dimana sejumlah sampah dibuang ke dalam saluran pembuangan atau perairan umum. Limbah domestik terdiri dari sampah dan limbah cair. Limbah domestik di DAS Ciliwung Kota Bogor dibagi menjadi dua kategori yaitu limbah domestik potensial dan riil. Limbah domestik potensial adalah limbah rumah tangga yang limbahnya dibuang pada saluran pembuangan dalam batas DAS sungai dalam hal ini DAS Ciliwung, sedangkan limbah domestik riil adalah limbah rumah tangga yang limbahnya dibuang secara langsung ke sungai utama atau melalui saluran air yang langsung mengarah ke sungai utama Sungai Ciliwung. Hasil perhitungan beban pencemaran limbah domestik dapat dilihat pada Tabel 25 sebagai berikut : Tabel 25 Beban Pencemaran Limbah Domestik Potensi Limbah Parameter Air Kecamatan Potensi Beban Pencemaran tonbulan Bogor Timur tonbulan Bogor Tengah tonbulan Bogor Utara tonbulan Tanah Sareal tonbulan Bogor Selatan tonbulan Potensial BOD 144.19 110.80 251.88 308.36 28.14 843.36 COD 322.04 247.47 562.57 300.54 62.85 1495.47 TN 24.15 18.56 42.19 22.54 4.71 112.16 TSS 146.38 112.49 255.72 136.61 28.57 679.76 Jumlah 636.76 489.32 1112.36 768.05 124.27 Riil BOD 131.29 47.48 95.46 77.13 0.00 351.36 COD 293.25 106.04 213.21 172.27 0.00 784.75 TN 21.99 7.95 15.99 12.92 0.00 58.86 TSS 133.29 48.20 96.91 78.30 0.00 356.71 Jumlah 579.82 209.67 421.57 340.62 0.00 Sumber: Diolah dari Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah BPLHD Provinsi Jawa Barat dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bogor Berdasarkan hasil perhitungan potensi beban pencemaran limbah domestik, jumlah limbah domestik potensial pada peningkatan nilai BOD, COD, TN dan TSS menunjukkan nilai yang lebih besar jika dibandingkan dengan limbah domestik riil. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk untuk limbah domestik potensial jauh lebih banyak dari pada limbah domestik riil. Apabila semua penduduk menyalurkan limbahnya ke sungai maka potensi beban pencemaran BOD, COD, TN dan TSS untuk limbah domestik potensial sebesar 843,36 tonbulan, 1.495,47 tonbulan, 112,16 tonbulan dan 679,76 tonbulan. Perkiraan peningkatan potensi beban pencemaran BOD, COD, TN dan TSS untuk limbah domestik riil sebesar 351,36 tonbulan, 784,75 tonbulan, 58,86 tonbulan dan 356,71 tonbulan. Perbedaan yang cukup signifikan juga terjadi pada tiap kecamatan untuk perkiraan beban pencemaran BOD, COD, TN dan TSS. Perkiraan peningkatan potensi beban pencemaran untuk limbah domestik potensial di kecamatan Bogor Timur sebesar 636,76 tonbulan, Bogor Tengah 489,32 tonbulan, Bogor Utara 1.112,36 tonbulan, Tanah Sareal 768,05 tonbulan dan Bogor Selatan 124,27 tonbulan. Sedangkan untuk limbah domestik riil di Kecamatan Bogor Timur sebesar 579,82 tonbulan, Bogor Tengah 209,67 tonbulan, Bogor Utara 421,57 tonbulan dan Tanah Sareal 340,62 tonbulan. Gambar 20 Fluktuasi Beban Pencemaran Limbah Domestik Potensial Gambar 21 Fluktuasi Beban Pencemaran Limbah Domestik Riil 100 200 300 400 500 600 ∑ Kecamatan Potensial BOD COD TN TSS 50 100 150 200 250 300 350 ∑ Kecamatan Riil BOD COD TN TSS Adanya perbedaan terhadap perkiraan peningkatan jumlah beban pencemaran di empat kecamatan disebabkan oleh jumlah penduduk. Jumlah penduduk untuk limbah domestik potensial paling banyak terdapat di Kecamatan Bogor Utara sebanyak 153.429 orang dan paling sedikit di Kecamatan Bogor Selatan. Untuk limbah domestik riil paling banyak terdapat di Kecamatan Bogor Timur sebanyak 79.976 orang dan paling sedikit di Kecamatan Bogor Tengah sebanyak 28.919 orang. Jumlah penduduk yang dihitung untuk perkiraan beban pencemaran domestik ini tidak semua dilibatkan karena disesuaikan dengan kelurahan yang masuk dalam batas DAS Ciliwung. Tingginya sumbangan nilai COD baik untuk limbah domestik potensial maupun riil disebabkan oleh jumlah penduduk dan kepadatan penduduk. Kondisi jumlah penduduk untuk limbah domestik potensial yang mencakup 28 kelurahan sebanyak 407.856 jiwa, sedangkan untuk limbah domestik riil yang mencakup 14 kelurahan sebanyak 214.024 jiwa. Kontribusi beban pencemaran limbah domestik baik potensial maupun riil telah melampaui daya tampung beban pencemaran yang seharusnya. Untuk limbah domestik potensial besarnya penyimpangan beban pencemaran dari daya tampungnya adalah sebagai berikut : BOD 842.79 - 843.35 tonbulan, COD 1490.72 - 1495.35 tonbulan, TN 110.26 - 112.11 tonbulan, TSS 670.27 - 679.52 tonbulan, sedangkan limbah domestik riil sebagai berikut: BOD 350.79 - 351.35 tonbulan, COD 780 - 784.63 tonbulan, TN 56.96 - 58.81 tonbulan, TSS 347.22 - 356.47 tonbulan. Kontribusi beban pencemaran ini menyebabkan kualitas air mengalami penurunan ditandai dengan meningkatnya nilai BOD dan COD dari Katulampa sampai ke Kedunghalang. Wilayah Kota Bogor merupakan wilayah perkotaan dengan jumlah penduduk yang cukup besar. Menurut Yulaswati et al. 2004 kawasan perkotaan Indonesia menghasilkan laju timbulan sampah rata-rata per hari sekitar 0,76 kgoranghari yang didominasi oleh sampah permukiman dengan produksi sampah organik yang cukup tinggi. DAS Ciliwung wilayah Kota Bogor dengan total penduduk sebanyak 407.856 jiwa akan berpotensi menghasilkan sampah setiap harinya sebesar 309,97 tonhari.

5.4.2 Beban Pencemaran Limbah Industri