Latar Belakang Kajian beban pencemaran dan daya tamping pencemaran sungai Ciliwung di segmen Kota Bogor

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Daerah Aliran Sungai DAS Ciliwung dengan luas areal 347 km 2 mencakup areal mulai dari bagian hulu di Cisarua, Kabupaten Bogor sampai di hilir Teluk Jakarta sebagai outlet DAS. Kegiatan pembangunan di DAS Ciliwung, baik di hulu maupun di hilir tergolong sangat intensif dengan pertambahan penduduk yang tinggi, sebagai dampak tingginya dinamika pembangunan di wilayah Jabodetabek. Perkembangan penduduk Kota Bogor dengan laju pertumbuhan 2,39 persen per tahun berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Disdukcapil Kota Bogor mendorong peningkatan berbagai kebutuhan pangan, sandang dan papan sehingga bermunculan berbagai macam industri dan peternakan. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik Kota Bogor laju pertumbuhan industri mencapai 2,82 persen pada tahun 2010 dan total produksi daging Kota Bogor tahun 2010 mencapai 13.241.967 kg. Meningkatnya jumlah dan jenis industri serta peternakan di Kota Bogor diperkirakan telah banyak menimbulkan beban pencemaran pada Sungai Ciliwung. Kondisi hutan DAS Ciliwung yang juga berkurang menyebabkan debit sungai fluktuatif, sehingga berpengaruh terhadap dinamika fluktuasi kualitas air sungai. Berbagai program pengendalian pencemaran sungai pada umumnya belum menyentuh permasalahan pencemaran mulai dari limbah domestik, industri kecil sampai besar dan peternakan. Terutama beragamnya jenis industri kecil serta penyebarannya yang sporadis hingga kawasan pemukiman sangat sulit untuk dikelola dengan efektif. DAS Ciliwung sebagai ekosistem terbuka dan mengalir, maka pencemaran industri-industri kecil dari wilayah daerah aliran sungai akan memasuki Sungai Ciliwung melalui saluran-saluran air ataupun anak-anak sungai. Dengan demikian akumulasi beban pencemar di bagian hulu di Cisarua Kabupaten Bogor akan membuat tingkat pencemaran Sungai Ciliwung di wilayah Kota Bogor semakin besar. Dampak lain dari adanya pencemaran limbah domestik, industri dan peternakan selain menurunkan mutu air sungai, juga menimbulkan bau busuk dan sumber penyakit yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan inventarisasi dan pemetaan industri-industri di wilayah Kota Bogor sebagai dasar upaya pengendalian pencemaran Sungai Ciliwung secara keseluruhan. Adapun penyediaan data dan informasi yang akurat, cepat dan mencakup areal yang luas dapat dilakukan dengan aplikasi SIG dan teknik penginderaan jauh remote sensing.

1.2 Tujuan Penelitian