TSS  dapat  meningkatkan  nilai  kekeruhan  sehingga  akan  mempengaruhi penetrasi cahaya matahari ke kolom air dan akhirnya berpengaruh terhadap proses
fotosintesis  oleh  fitoplankton  dan  tumbuhan  air  yang  selanjutnya  akan mengurangi pasokan oksigen terlarut dan meningkatkan pasokan CO
2
di perairan. Menurut  Priyono  1994  Bahan  partikel  yang  tidak  terlarut  seperti  pasir,
lumpur,  tanah,  dan  bahan  kimia  inorganik  menjadi  bentuk  bahan  tersuspensi  di dalam air, sehingga bahan tersebut menjadi penyebab polusi tertinggi di dalam air.
Kebanyakan  sungai  dan  daerah  aliran  sungai  selalu  membawa  endapan  lumpur yang  disebabkan  erosi  alamiah  dari  pinggir  sungai.  Akan  tetapi,  kandungan
sedimen  yang  terlarut  pada  hampir  semua  sungai  meningkat  terus  karena  erosi dari  tanah  pertanian,  kehutanan,  konstruksi,  dan  pertambangan.  Partikel  yang
tersuspensi menyebabkan kekeruhan dalam air, sehingga mengurangi kemampuan ikan  dan  organisme  air  lainnya  memperoleh  makanan  dan  mengurangi  tanaman
air melakukan fotosintesis.
2.4.2 Parameter Kimia
2.4.2.1 Oksigen Terlarut Dissolved OxygenDO
Oksigen  terlarut  DO  merupakan  parameter  kualitas  air  yang  penting. Umumnya  konsentrasi  DO  di  suatu  perairan  akan  bersifat  sementara  atau
musiman  dan  berfluktuasi.  Biasanya  organisme  air  seperti  ikan  memerlukan oksigen terlarut antara 5,8 mgl Palmer, 2001.
Oksigen  terlarut  dalam  perairan  dapat  merupakan  faktor  pembatas  dalam penentuan  kehadiran  makhluk  hidup  dalam  air.  Kepekatan  oksigen  terlarut
bergantung kepada suhu, kehadiran tanaman fotosintesis, tingkat penetrasi cahaya yang  tergantung  pada  kedalaman  dan  kekeruhan  air,  tingkat  kederasan  aliran  air
dan  jumlah  bahan  organik  yang  diuraikan  dalam  air  Sastrawidjaya,  1991. Kandungan  oksigen  terlarut  yang  tinggi  adalah  pada  sungai  yang  relatif  dangkal
dan adanya turbulensi oleh gerakan air. Daya larut oksigen akan menurun dengan kenaikan  suhu,  sebaliknya  pada  air  yang  dingin  kadar  oksigen  akan  meningkat
Odum,  1971.  Berdasarkan  kandungan  oksigen  terlarut  Shandi  dalam Sutamiharja  1978  melakukan  penggolongan  kualitas  air  Tabel  2  sebagai
berikut:
Tabel 2 Penggolongan Kualitas Air Berdasarkan Kandungan Oksigen Terlarut
DO mgl Tingkat Pencemaran
5 Tercemar Ringan
2-5 Tercemar Sedang
0-2 Tercemar Buruk
Kelarutan  oksigen  di  air  berasal  dari  atmosfer  atau  fotosintesis  tumbuhan akuatik  termasuk  phytoplankton.  Penyebab  utama  berkurangnya  oksigen  terlarut
di  dalam  air  adalah  bahan-bahan  buangan  yang  membutuhkan  oksigen.  Bahan- bahan  tersebut  terdiri  dari  bahan  yang  mudah  dibusukkan  atau  diuraikan  oleh
bakteri dengan adanya oksigen.
2.4.2.2 Kebutuhan Oksigen Biologi Biological Oxygen DemandBOD
Kebutuhan  Oksigen  Biologi  BOD  merupakan  banyaknya  oksigen  yang dibutuhkan  untuk  menguraikan  bahan  organik  yang  ada.  Menurut  APHA  1978
nilai  BOD  yang  besar  menunjukkan  aktivitas  mikroorganisme  yang  semakin tinggi dalam menguraikan bahan organik.
Menurut  Fardiaz  1992 bahan-bahan  buangan  yang  memerlukan  oksigen terutama  terdiri  dari  bahan-bahan  organik  dan  mungkin  beberapa  bahan
anorganik, kotoran manusia dan hewan, tanaman-tanaman yang mati atau sampah organik,  bahan-bahan  buangan  industri  dan  sebagainya.  Air  yang  hampir  murni
mempunyai  nilai  BOD  kira-kira  1  mgl,  dan  air  yang  mempunyai  nilai  BOD  3 mgl masih dianggap cukup murni, tetapi kemurnian air diragukan jika nilai BOD
nya  mancapai  5  mgl  atau  lebih.  Lee  et  al.  1978  telah  melakukan  kasifikasi kualitas air Tabel 3 berdasarkan nilai BOD, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3 Kualitas Air Berdasarkan Nilai BOD
Nilai BOD mgl Kualitas Air
3,0 Tidak Tercemar
3.0 – 4,9 Tercemar Ringan
5,0 – 15,0 Tercemar Sedang
15,0 Tercemar Berat
Bahan organik di perairan  yang mengalir berasal dari sumber alam seperti gangguan  atau  kerusakan  tumbuh-tumbuhan  akuatik.  Tetapi  pulp,  paper,  dan
sampah  pertanian  dapat  juga  menambah  kuantitas  yang  berarti  dari  permintaan oksigen ke suatu perairan.
2.4.2.3 Derajat Keasaman pH