Sistem Informasi Geografis Kajian beban pencemaran dan daya tamping pencemaran sungai Ciliwung di segmen Kota Bogor

pembuatan mengkaji foto udara dan atau citra dengan maksud mengidentifikasi obyek dan menilai arti pentingnya obyek tersebut Este dan Simonett, 1975 dalam Sutanto, 1986. Foto udara merupakan sumber informasi yang penting mengenai perubahan-perubahan tata guna lahan sepanjang waktu Paine, 1981. Citra Landsat merupakan citra satelit untuk penginderaan sumberdaya bumi. Thematik Mapper TM adalah suatu sensor optik penyiaman yang beroperasi pada cahaya tampak dan inframerah bahkan spektral Lo, 1995. Thematik Mapper dipasang pada Landsat dengan tujuan untuk perbaikan resolusi spasial, pemisaan spektral, kecermatan data radiometrik dan ketelitian geometrik. Lillesand dan Kiefer 1990 menyatakan analisis data Landsat dengan komputer dapat dikelompokkan atas butir berikut: 1. Pemulihan citra image restoration, meliputi koreksi berbagai distorsi radiometrik dan geometrik yang mungkin ada pada data citra asli. 2. Penajaman citra image enhancement sebelum menayangkan data citra untuk analisis visual teknik, penajaman dapat diterapkan untuk menguatkan tampak kontras diantara kenampakan di dalam adegan. 3. Klasifikasi citra image classification, pada proses ini maka tiap pengamatan pixel dievaluasi dan diterapkan pada suatu kelompok informasi jadi mengganti arsip data citra dengan suatu matriks jenis kategori yang ditentukan berdasarkan nilai kecerahan brighteness valueVB atau digital numberDN pixel yang bersangkutan.

2.8 Sistem Informasi Geografis

Sistem informasi geografis merupakan suatu sistem berdasarkan komputer yang mempunyai kemampuan untuk menangani data yang bereferensi geografi georeference dalam hal pemasukan, manajemen data, memanipulasi dan menganalisis serta pengembangan produk dan percetakan Aronof, 1989. Sedangkan menurut Bern 1992 dalam Prahasta 2001 mengemukakan bahwa sistem informasi geografis merupakan sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer untuk: 1 Akuisisi dan verifikasi data 2 Kompilasi data 3 Penyimpanan data 4 Perubahan dan updating data 5 Manajemen dan pertukaran data 6 Manipulasi data 7 Pemanggilan dan presentasi data 8 Analisa data. Selain itu juga, Barus 1999 menyatakan, kelebihan SIG terutama berkaitan dengan kemampuannya dalam menggabungkan berbagai data yang berbeda struktur, format, dan tingkat ketepatan. Ardiansyah et al 2002 mengelompokkan komponen SIG ke dalam empat komponen yaitu: 1. Perangkat keras Perangkat keras komputer utama dalam SIG adalah sebuah Personal Computer PC yang terdiri dari:  Central Processing Unit CPU sebagai pemroses data  Keyboard untuk memasukkan data atau perintah  Mouse untuk memasukkan perintah  Monitor untuk menyajikan hasil atau menampilkan proses yang sedang berlangsung  Hard disk untuk menyimpan data Perangkat keras tambahan yang diperlukan adalah:  Digitizer untuk memasukkan data spasial yang nantinya akan tersimpan sebagai data vektor  Scanner untuk memasukkan data spasial yang nantinya akan tersimpan sebagai data raster  Plotter untuk mencetak hasil keluaran data spasial berkualitas tinggi baik utnuk data vektor atau data raster  CD Writer sebagai media penyimpanan cadangan back up selain hard disk 2. Perangkat lunak SIG juga merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular dimana basis data memegang peranan kunci.Saat ini banyak sekali perangkat lunak SIG baik yang berbasis vektor maupun yang berbasis raster. Nama perangkat lunak SIG yang berbasis vektor antara lain ARCINFO, Arc View, Map INFO, CartaLINX dan AUTOCAD Map; sedangkan perangkat lunak SIG yang berbasis raster antara lain ILWIS, IDRISI, ERDAS, dan sebagainya. 3. Data dan Informasi Geografi Data yang dapat diolah dalam SIG merupakan fakta-fakta data di permukaan bumi yang memiliki referensi keruangan baik referensi secara relative maupun referensi secara absolute, dan disajikan dalam sebuah format yang bernama peta. SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara meng-import-nya dari perangkat-perangkat lunak SIG yang lain maupun secara langsung dengan cara mendigitasi data spasialnya dari peta dan memasukkan data atributnya dari tabel-tabel dan laporan dengan menggunakan keyboard Gistut, 1994 dalam Prahasta, 2001. 4. Sumberdaya Manusia Komponen terakhir yang tidak terelakkan dari SIG adalah sumberdaya manusia yang terlatih.Peranan sumberdaya manusia ini adalah untuk menjalankan sistem yang meliputi pengoperasian perangkat keras dan perangkat lunak, serta menangani data geografis dengan kedua perangkat tersebut.Sumberdaya manusia juga merupakan sistem analisis yang menerjemahkan permasalahan riil di permukaan bumi dengan bahasa SIG, sehingga permasalahan tersebut bisa teridentifikasi dan memiliki pemecahannya. Gambar 1 Komponen Dasar SIG SDM SIG Perangkat Keras Perangkat Lunak Data Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk perencanaan lalu lintas dan transportasi, perencanaan pertanian, manajemen sumberdaya alam dan lingkungan, perencanaan rekreasi, lokasialokasi keputusan, perencanaan tata guna lahan landuse, perencanaan pelayanan umum pendidikan, pelayanan social, kepolisian, dan lain-lain. Penerapan SIG lainnya dapat dilakukan antara lain dalam kegiatan jaringan jalan dan pipa, pertanian, penggunaan tanah, kehutanan, pengelolaan kehidupan liar, geologi, dan perencanaan kota Aronof, 1989 dalam Febriana, 2004. Manfaat utama penggunaan sistem informasi spasial dengan komputer dibandingkan dengan pembuatan konvensional dan masukan data manual atau informasi manual adalah memperkecil kesalahan manusia dan kemampuan memangil kembali peta tumpang tindih overlay dari simpanan atau SIG secara cepat. Program tumpang tindih overlay digunakan untuk menggabungkan dua atau lebih data-data SIG dan menghasilkan data baru yang dikehendaki pengguna. Teknik tumpang tindih dapat digunakan bagi peta-peta yang sudah sama formatnya dan skalanya. Tumpang tindih dapat menghasilkan peta tematik kesesuaian lahan untuk suatu wilayah.Analisis kesesuian lahan suatu wilayah dapat dihitung dalam satuan areal luasan hektar maupun perhitungan presentase Kartono, 2001. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian