Total Padatan Terlarut Total Dissolved SolidTDS Total Padatan Tersuspensi Total Suspended SolidTSS

a. Jumlah oksigen terlarut dalam air akan menurun. b. Kecepatan reaksi kimia meningkat. c. Kehidupan ikan dan hewan air lainnya terganggu. d. Jika batas suhu yang mematikan terlampaui, ikan dan hewan air lainnya mungkin akan mati. Temperatur air terutama merupakan pencerminan dari kondisi iklim. Bagaimanapun manusia mampu memodifikasi temperatur misalnya air digunakan untuk pendinginan dalam pembangkit listrik, dimana mentransfer buangan limbah panas ke dalam perairan. Pembuangan limbah mungkin juga meningkatkan temperatur air. Pelepasan air pada dasar perairan dari waduk-waduk mungkin memasukkan air yang lebih dingin ke dalam sungai penerima.

2.4.1.2 Total Padatan Terlarut Total Dissolved SolidTDS

Fardiaz 1992 menyatakan bahwa padatan terlarut adalah padatan-padatan yang mempunyai ukuran-ukuran lebih kecil dari padatan tersuspensi. Padatan- padatan ini terdiri dari senyawa-senyawa anorganik dan organik yang larut dalam airmineral dan garam-garamnya. Padatan terlarut mempengaruhi ketransparanan dan warna air yang ada hubungannya dengan produktifitas Sastrawijaya, 1991. Keberadaan sebagai larutan-larutan ditunjukkan dalam keberadaan fisik dan kimia air. Nilai TDS perairan sangat dipengaruhi oleh pelapukan batuan, limpasan dari tanah, dan pengaruh antropogenik berupa limbah domestik dan industri. Menurut Priyono 1994 aliran dasar dari suatu jalan air mendapatkan mineral yang terpilih dalam bentuk garam-garam terlarut dalam larutan seperti sodium, khlorit, magnesium, sulfat, dan lain-lain. Aliran ini dapat mengkontribusi bahan-bahan terlarut untuk perairan.

2.4.1.3 Total Padatan Tersuspensi Total Suspended SolidTSS

Padatan tersuspensi total TSS adalah bahan-bahan tersuspensi diameter 1 µm yang tertahan pada saringan milipore dengan pori-pori 0,45 µm. TSS terdiri atas lumpur dan pasir halus serta jasad-jasad renik, terutama disebabkan oleh kikisan tanah atau erosi tanah yang terbawa ke badan air Effendi, 2003. TSS dapat meningkatkan nilai kekeruhan sehingga akan mempengaruhi penetrasi cahaya matahari ke kolom air dan akhirnya berpengaruh terhadap proses fotosintesis oleh fitoplankton dan tumbuhan air yang selanjutnya akan mengurangi pasokan oksigen terlarut dan meningkatkan pasokan CO 2 di perairan. Menurut Priyono 1994 Bahan partikel yang tidak terlarut seperti pasir, lumpur, tanah, dan bahan kimia inorganik menjadi bentuk bahan tersuspensi di dalam air, sehingga bahan tersebut menjadi penyebab polusi tertinggi di dalam air. Kebanyakan sungai dan daerah aliran sungai selalu membawa endapan lumpur yang disebabkan erosi alamiah dari pinggir sungai. Akan tetapi, kandungan sedimen yang terlarut pada hampir semua sungai meningkat terus karena erosi dari tanah pertanian, kehutanan, konstruksi, dan pertambangan. Partikel yang tersuspensi menyebabkan kekeruhan dalam air, sehingga mengurangi kemampuan ikan dan organisme air lainnya memperoleh makanan dan mengurangi tanaman air melakukan fotosintesis.

2.4.2 Parameter Kimia