Status Mutu Air Berdasarkan Metode Storet

mengerti pentingnya sungai Ciliwung bagi kehidupan serta sanksi yang diberikan oleh pemerintah setempat apabila membuang sampah ke sungai. Tetapi sanksi yang diberikan ternyata belum cukup membuat masyarakat sadar karena masih ada sebagian warga yang masih membuang sampah ke sungai. Secara keseluruhan nilai IKA di titik pantau Kedung Halang hilir lebih kecil dibandingkan dengan di titik pantau Katulampa hulu. Naiknya nilai beberapa parameter kualitas air dapat menyebabkan penurunan pada nilai IKA. Hal ini salah satunya turut dipengaruhi oleh perbedaan curah hujan atau musim. Tingginya hasil buangan aktivitas penduduk yang memanfaatkan sungai Ciliwung untuk kegiatan seperti mencuci, mandi, buang hajat dan sampah ke sungai dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kualitas air sungai. Begitu pula dengan hasil buangan aktivitas industri kecil yang langsung dibuang ke sungai seperti industry tempe, tahu, pembuatan sagu dan lain-lain. Aktivitas peternakan juga turut berperan mempengaruhi kualitas air sungai seperti peternakan ayam dan pemotongan ayam yang berada di kelurahan kebon pedes dan peternakan sapi perah yang berada di kelurahan Kedung Badak.

5.3.2 Status Mutu Air Berdasarkan Metode Storet

Untuk mengetahui tingkat pencemaran secara keseluruhan dapat dilihat dengan menggunakan STORET Storage and Retrieval of Water Quality Data System. Dengan metode STORET ini dapat diketahui parameter-parameter yang telah memenuhi atau melampaui baku mutu air. Secara prinsip metode STORET adalah membandingkan antara data kualitas air dengan baku mutu air yang disesuaikan dengan peruntukannya guna menentukan status mutu air. Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode STORET diperoleh status mutu air sungai Ciliwung tahun 2005-2009 yang disajikan pada Tabel 24 sebagai berikut : Tabel 24 Nilai Storet dan Status Mutu Air DAS Ciliwung Kota Bogor tahun 2005-2009 Tahun Pengukuran Katulampa Sempur Kedung Halang Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori 2005 -10 Baik -10 Baik -24 Sedang 2006 -21 Sedang -30 Sedang -20 Sedang 2007 -9 Baik -18 Sedang -20 Sedang 2008 -12 Sedang -14 Sedang -14 Sedang 2009 -30 Sedang -32 Buruk -32 Buruk Sumber: Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah BPLHD Provinsi Jawa Barat Tabel di atas memperlihatkan kondisi status mutu air DAS Ciliwung menurut metode STORET dengan mengacu pada baku mutu air kelas II. Hasil perhitungan pada Tabel 24 menunjukkan bahwa selama kurun waktu 2005 sampai 2009 status mutu air di DAS Ciliwung segmen Kota Bogor tergolong kategori sedang-buruk. Pada tahun 2005 di titik pantau Katulampa dan Sempur masih tergolong kategori sedang, sedangkan di titik pantau Kedung Halang tergolong kategori buruk. Kemudian pada tahun 2006 sampai 2008 juga menunjukkan status mutu air dalam kategori sedang. Hal ini menunjukkan status mutu air di DAS Ciliwung Kota Bogor mengalami penurunan. Buruknya kondisi kualitas air untuk peruntukan kelas II dikarenakan adanya parameter-parameter kualitas air yang tidak memenuhi baku mutu air seperti BOD dan COD. Perbandingan nilai parameter dengan baku mutu air berdasarkan PP No.82 tahun 2001 dengan menggunakan metode Storet memiliki kelemahan, karena metode Storet sangat dipengaruhi oleh banyaknya parameter-parameter yang dibandingkan. Dalam penelitian ini terdapat komponen parameter kualitas air yang tidak dilibatkan dalam perhitungan dengan metode Storet seperti nitrat, sulfur, logam berat dan parameter biologi.

5.4 Beban Pencemaran Setiap Sumber Pencemar di Sungai Ciliwung Segmen Kota Bogor