Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

25 3. Membuat matriks pairwise comparison berdasarkan kriteria fokus dengan memperhatikan comparative judgement. 4. Membuat matriks pairwise comparison dengan memperhatikan prinsip- prinsip comparative judgement berdasarkan kriteria pada tingkat di atasnya.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Daerah sepanjang jalan Cicurug-Parungkuda merupakan wilayah yang memiliki kepadatan lalu lintas yang tinggi. Kemacetan lalu lintas merupakan konsekuensi yang tidak bisa dihindari lagi dengan banyaknya aktivitas ekonomi serta jumlah kendaraan bermotor sebanyak itu. Kemacetan memberikan dampak negatif terhadap masyarakat terutama pengguna kendaraan bermotor. Kerugian yang harus ditanggung oleh masyarakat tidaklah kecil. Berbagai kerugian yang diterima masyarakat seperti pencemaran udara, kebisingan, stress saat macet. Kerugian yang paling dirasakan yaitu terhadap aspek ekonomi pengguna kendaraan bermotor. Kerugian ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat pengguna kendaraan bermotor seperti pengeluaran yang meningkat untuk pengeluaran BBM, hilangnya penghasilan, dan banyak lagi. Mengingat besarnya kerugian yang diterima oleh masyarakat, maka diperlukan analisis mengenai kerugian ekonomi dari pengguna kendaraan bermotor. Perhitungan pengeluaran pengguna jalan difokuskan pada pengeluaran BBM yang digunakan. Perhitungan ini akan membandingkan pengeluaran BBM saat kendaraan terkena kemacetan dengan kendaraan yang tidak terkena kemacetan. Penghasilan yang hilang dihitung dengan melihat rata-rata penghasilan responden dibagi dengan durasi kemacetan. 26 Peran pemerintah daerah dirasakan mempunyai andil yang sangat besar untuk menanggulangi masalah kemacetan. Kebijakan yang dibuat pemerintah diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas. Berbagai kebijakan pemerintah sebagian telah dilaksanakan dan selebihnya masih berupa rencana kegiatan. Untuk itu, diperlukan suatu analisis yang dapat memberikan solusi alternatif kebijakan pemerintah yang paling sesuai diterapkan di sepanjang jalan Cicurug-Parungkuda ini. Analisis yang dilakukan yaitu dengan melihat kemacetan dari berbagai aspek. Setelah itu, menghitung berbagai alternatif kebijakan yang telah dibuat dengan menggunakan AHP Analisis Hirarki Proses agar keputusan yang diambil efisien dan tepat sasaran. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi tentang kebijakan apa yang seharusnya diambil dan diterapkan dalam mengurangi kemacetan. Penelitian ini juga dapat memberikan informasi mengenai besarnya kerugian akibat kemacetan yang sebelumnya tidak diketahui nilai nominalnya. Untuk mempermudah pelaksanaan penelitian dibuatlah alur berfikir yang dapat dilihat pada Gambar 3. 27 - - - - - - - - - = Ruang lingkup penelitian Gambar 3. Diagram Alur Kerangka Pemikiran Metode Loss of Earnings Transportasi di sepanjang jalan Cicurug- Parungkuda Kuantitas kendaraan Kualitas jalan Pendirian pabrik Meningkatnya jumlah kendaraan Jam keluar masuk pabrik buruh dan kendaraan operasional Over carrying capacity kemacetan Dampak ekonomi Kebijakan pemerintah daerah Dampak sosial adanya kemacetan Kebijakan pemerintah untuk mengatasi kemacetan Analisis deskriptif kualitatif AHP Alternatif kebijakan terbaik untuk mengatasi kemacetan Pengeluaran BBM dan hilangnya penghasilan Dampak sosial Perilaku pengguna jalan Perilaku berkendara yang tidak mentaati peraturan 28

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di daerah sepanjang jalan Cicurug-Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan mempertimbangkan: 1 Kecamatan Cicurug dan Parungkuda merupakan wilayah Kabupaten Sukabumi Bagian Utara yang menjadi lokasi strategis untuk kawasan industri sehingga memungkinkan banyaknya aktivitas ekonomi yang menjadi penyebab kemacetan, 2 Daerah sepanjang jalan Cicurug- Parungkuda merupakan salah satu daerah di Kabupaten Sukabumi Bagian Utara yang memiliki tingkat kemacetan lalu lintas yang tinggi sepanjang waktu yaitu memiliki VC rasio sebesar 0,9 dibanding dengan Kecamatan Cibadak yang hanya memiliki VC rasio 0,8 , 3 Adanya kesesuaian data yag diharapkan dapat mendukung dan mewujudkan tujuan penelitian yang diajukan. Penelitian ini merupakan studi lapang yang dilakukan pada bulan Mei 2011 hingga Juni 2011.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data primer, data sekunder dan didukung dengan pendekatan kualitatif. Data primer didapatkan dengan cara memberikan kuesioner kepada pengguna kendaraan bermotor dan melakukan pengamatan langsung di lokasi penelitian dan pada para decision maker yang bersangkutan. Jenis data lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder diambil dari berbagai instansi yang terkait dengan objek penelitian seperti BPS Kabupaten Sukabumi, DLLAJ Kabupaten Sukabumi, Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi, Dinas PU Kabupaten Sukabumi,