16 dalam pembangunan ekonomi dapat dilihat dari perspektif makroekonomi dan
mikroekonomi.
2.3.3. Transportasi terhadap Pembangunan Daerah
Dampak positif diberlakukan otonomi daerah adalah memberikan keleluasan bagi daerah untuk menentukan alokasi pembiayaan prasarana
transportasi yang akan mereka rencanakan dan juga meningkatkan sumber penerimaan bagi pembiayaannya sehingga pemerintah mempunyai kewenangan
untuk membangun daerahnya masing-masing. Di sisi lain, ekses dari kebijakan otonomi daerah yakni timbulnya ketidakpastian bagi para pelaku usaha dalam hal
tumpang tindihnya peraturan daerah yang dapat menghambat tumbuhnya iklim usaha. Faktor-faktor kunci tata pemerintahan yang baik yaitu kemampuan teknis
dan manajerial, kapasitas organisasi, kapasitas hukum, akuntabilitas, transportasi dan sistem informasi yang terbuka.
5
2.4. Manajemen Lalu Lintas
Manajemen lalu lintas adalah suatu proses pengaturan pasokan supply dan kebutuhan demand sistem jalan raya yang ada untuk memenuhi suatu tujuan
tertentu tanpa penambahan prasarana baru, melalui pengurangan dan pengaturan pergerakan lalu lintas. Manajemen lalu lintas biasanya diterapkan untuk
memecahkan masalah lalu lintas jangka pendek, atau yang bersifat sementara. Manajemen lalu lintas terbagi menjadi dua bagian yaitu optimasi supply
dan pengendalian demand. Kelompok optimasi supply antara lain pembatasan parkir di badan jalan, jalan satu arah, reversible line, larangan belok kanan pada
persimpangan, dan pemasangan lampu lalu lintas Putranto, 2007.
5
http:www.transportasijawabarat.comperan-pemerintah diakses pada tanggal 25 Desember
2010 pukul 19.00 WIB
17 Secara umum yang dimaksud dengan manajemen lalu lintas adalah
memanfaatkan semaksimal mungkin sistem jaringan jalan yang ada. Manajemen lalu lintas juga mempunyai arti untuk menampung lalu lintas sebanyak mungkin,
menampung penumpang sebanyak mungkin, memperhatikan keterbatasan lingkungan kapasitas lingkungan, memberikan prioritas terhadap golongan atau
kelompok yang sangat membutuhkan, melakukan penyesuaian kebutuhan terhadap pemakai jalan lainnya.
Tujuan dilakukannya manajemen lalu lintas yang pertama yaitu untuk mendapatkan tingkat efisiensi dari pergerakan lalu lintas secara menyeluruh
dengan tingkat aksesibilitas yang tinggi dengan menyeimbangkan permintaan dengan sarana penunjang yang ada. Kedua, meningkatkan tingkat keselamatan
dari pengguna yang dapat diterima oleh semua pihak dan dapat memperbaiki tingkat keselamatan tersebut sebaik mungkin. Ketiga, memperbaiki dan
melindungi kondisi lingkungan dimana arus lalu lintas tersebut berada. Keempat, mempromosikan penggunaan energi secara efisien atau pengguna energi lain yang
dampak negatifnya lebih kecil daripada energi yang ada. Sasaran dari manajemen lalu lintas berdasarkan tujuan di atas yang
pertama yaitu mengatur dan menyederhanakan lalu lintas dengan melaksanakan pemisahan terhadap tipe, kecepatan dan pemakai jalan yang berbeda untuk
meminimumkan gangguan terhadap lalu lintas. Kedua, mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas dengan menaikkan kapasitas atau mengurangi volume pada
suatu jalan. Menentukan optimasi ruas jalan dengan menentukan fungsi dari jalan dan kontrol terhadap aktivitas yang tidak cocok dengan fungsi jalan tersebut.
18
2.5. Penelitian Terdahulu yang Relevan