Penelitian Terdahulu yang Relevan

18

2.5. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Asriyanto 2005 dalam penelitiannya yang berjudul “Alternatif Pengelolaan Perikanan Lemuru di Selat Bali” mengidentifikasi persepsi masyarakat dan pemerintah responden untuk mengetahui pendapat tentang kondisi perikanan lemuru, pendapat tentang alternatif pengelolaan yang mereka inginkan, serta tingkat peran dalam pengelolaan perikanan lemuru. Hasil menunjukkan bahwa persepsi masyarakat dan pemerintah terhadap kondisi perikanan lemuru mengalami penurunan rata-rata masa kini lebih rendah daripada masa lalu : -3.53. Tingkat peran responden dalam bentuk konsultatif. Proses pengelolaan perikanan lemuru pada sel V Matrik IE yang berimplikasi kepada strategi bertahan dan terpelihara hold and maintain yang dilihat dari perspektif pemerintah sebagai alternatif difensif, sedang kuadran II Analisis SWOT yang menempatkan pada alternatif diversifikasi produk yang berarti alternatif yang mempertahankan produksi perikanan. Berdasarkan perhitungan AHP urutan prioritas kebijakan alternatif pengelolaan perikanan yang harus diambil pemerintah adalah penyempurnaan regulasi, penerapan MCS Monitoring, Control, Surveillance, peningkatan ko-manajemen, pengalihan pola tangkap. Sapta 2009 dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Dampak Kemacetan Lalu Lintas terhadap Sosial Ekonomi Pengguna Jalan dengan Contingent Valuation Method CVM” menghitung besarnya kerugian ekonomi yang diterima oleh pengguna kendaraan bermotor berupa perhitungan pertambahan biaya pembelian BBM serta pendapatan yang hilang karena adanya kemacetan. 19 Besarnya pertambahan biaya pembelian BBM yang menjadi beban bagi pengguna kendaraan bermotor yaitu sebesar Rp 5.237,87 untuk setiap mobil sedangkan motor sebesar Rp 2.098,78, sehingga total kerugian BBM kendaraan bermotor akibat kemacetan adalah Rp 7.336,65. Pendapatan pengguna jalan yang hilang akibat adanya kemacetan yaitu sebesar Rp 6.301,49 untuk mobil Rp 2.800,58 untuk motor Rp 2.254,05 untuk penumpang angkutan umum. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Marwan 2011 yang berjudul ”Analisis Dampak Kemacetan Lalu Lintas dengan Pendekatan Willingness to Accept WTA” adalah menghitung pertambahan biaya pembelian BBM akibat adanya kemacetan. Kerugian yang ditanggung pengguna jalan adalah selisih antara rata-rata pengeluaran BBM saat lalu lintas macet per kendaraan dengan rata-rata pengeluaran biaya BBM saat lalu lintas berjalan normal yaitu sebesar Rp 11.659,09 untuk setiap mobil sedangkan motor sebesar Rp 6.905,41, sehingga total kerugian BBM kendaraan bermotor akibat kemacetan adalah Rp 18.564,00. Deskripsi singkat dari penelitian terdahulu yang relevan dapat dilihat pada Tabel 4. 20 Tabel 4. Penelitian Terdahulu yang Relevan No Nama Judul Tulisan Deskripsi Alat analisis 1 Asriyanto 2005 Alternatif Pengelolaan Perikanan Temuru di Pulau Bali Mengetahui strategi alternatif pengelolaan perikanan Temuru dengan menggunakan dua langkah yaitu SWOT dan AHP SWOT dan AHP 2 Sapta 2009 Analisis Dampak Kemacetan Lalu Lintas terhadap Sosial Ekonomi Pengguna Jalan dengan Contingent Valuation Method CVM Menghitung biaya yang harus dikeluarkan dan menghitung pendapatan yang hilang akibat adanya kemacetan di daerah kota Bogor serta mengestimasi nilai WTA yang ada. Contingent Valuation Method CVM 3 Marwan 2011 Analisis Dampak Kemacetan Lalu Lintas dengan Pendekatan Willingness to Accept WTA Menghitung biaya yang harus dikeluarkan untuk penambahan biaya pembelian BBM serta mengestimasi nilai WTA di kecamatan Bogor Barat. Contingent Valuation Method CVM Sumber : Penulis, 2011 Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa penelitian terdahulu menggunakan dua alat analisis untuk mendapatkan strategi alternatif. Sapta 2009 dan Marwan 2011 menghitung kerugian ekonomi akibat adanya kemacetan. Keunggulan dari penelitian yang dilakukan penulis yaitu tidak hanya menghitung kerugian ekonomi yang diderita oleh pengguna kendaraan bermotor, namun juga mencari alternatif strategi output untuk mengatasi permasalahan kemacetan di sepanjang jalan Cicurug-Parungkuda dengan satu langkah metode saja yaitu dengan menggunakan AHP. 21

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1. Metode Penghasilan yang Hilang Loss of Earnings Methods

Menurut Hufscmidt, et al., 1992, Metode penghasilan yang hilang merupakan salah satu metode valuasi ekonomi untuk melakukan penilaian biaya lingkungan berdasarkan pendekatan yang berorientasi pasar. Penilaian manfaat dengan metode ini menggunakan harga pasar aktual barang dan jasa actual based market methods . Oleh karena itu, penggunaan metode ini mudah digunakan karena mengikuti harga pasar yang berlaku saat ini. Perhitungan Rata-Rata Contoh Perhitungan rata-rata contoh merupakan salah satu metode untuk menghitung penghasilan yang hilang. Rata-rata contoh sangat bermanfaat untuk melihat hal atau ciri-ciri data penting. Rata-rata merupakan suatu nilai pusat data bila data itu dijumlahkan kemudian dibagi dengan banyaknya sampel. Rata-rata contoh adalah sebagai berikut Walpole, 1993: Keterangan : : Nilai tengah contoh rata-rata : Banyaknya contoh X i : Peubah bebas yang menjelaskan peubah tak bebas Y i : 1,2,3,….n yaitu banyaknya peubah bebas dalam fungsi

3.1.2. Analisis Hirarki Proses AHP

Analisis hirarki Proses AHP adalah suatu metode yang sering digunakan untuk menilai tindakan yang dikaitkan dengan perbandingan bobot kepentingan antara faktor serta perbandingan beberapa alternatif pilihan. AHP merupakan pendekatan dasar dalam pengambilan atau membuat keputusan. Tujuan dari AHP