Teknik Pengambilan Data Citra

33

3.3.2.2. Teknik Pengambilan Data Citra

Pekerjaan pengambilan data lapangan mulai dilakukan, setelah terlebih dahulu dilakukan towing zig-zag wahana cruise track di area penelitian untuk mendapatkan posisi yang ideal, dengan memperhitungkan situasi dan kondisi nyata habitat karang, faktor oseanografis, cuaca, serta kemungkinan lain yang berpeluang mengganggu tingkat akurasi, efisiensi juga efektifitas pekerjaan yang mau dilakukan. Kemudian citra karang diperoleh dengan melakukan pemotretan terhadap beberapa jenis life form karang dari arah vertical atas dengan titik dan jarak yang ditentukan dimana pengambilan data dilakukan berulang-ulang, dengan asumsi bahwa setiap perubahan situasi akan mempengaruhi citra, sehingga akan didapatkan data citra dalam jumlah banyak namun berbeda-beda terhadap setiap lifeform karang. Jumlah lifeform yang menjadi target pengambilan data adalah tiga lifeform yang masing masing berjumlah 3000 data citra, sehingga total citra yang dihasilkan berjumlah 9000 data citra. Pelaksanaan aktifitas pemotretan dilangsungkan dengan memperhitungkan waktu efektif dari penyinaran matahari dengan sudut terhadap permukaan laut yang efektif menghasilkan iluminasi maksimum kedalam perairan yakni saat sudut datang cahaya adalah 45° timur dari sumbu vertical tertinggi kuliminasi matahari hingga sudut 45° barat setelah titik tertinggi kulminasi matahari. Menurut Antony J.F 2005; 0TU www.seafriends.org.nzphgraphwater.htm U0T pada sudut penetrasi 45° terjadi reflektansi hanya sebesar 3.5 saja dan makin kecil hingga menjadi 0 saat matahari tegak lurus 90°. Hal ini menjadikan asumsi bahwa perbedaan besar-kecilnya sudut penetrasi cahaya matahari yang masuk ke perairan akan memberikan dampak terhadap kecerahan laut yang mempengaruhi resolusi serta gangguan fisis air pada citra yang diproleh akan berbeda dari target atau jenis yang sama. lihat skenario Gambar 8 - 10 34 Z1 Z2 Z3 Lifeform 1 Lifeform 2 Lifeform 3 Gambar 8, Skenario pengambilan data citra pada ketiga lifeform.; ST I,II,III Stasiun Wahana tiap lifeform. Z1;Z2;Z3; adalah Tinggi air yang bervariasi tergantung situasi lapang dan pasang-surut. L1 jarak garis pantai hingga lifeform 1 mengikuti kedalaman St1. L2 jarak lifeformlf 1 ke lf 2, L3 jarak lf 2 ke lf 3, bersifat fleksibel Gambar 9, Skema towing Cruise track dilokasi penelitian; keterangan; B Boat, WWahana, LBLight Beam, CBCamera Beam, ABAcoustic Beam, Rreceiver, Zkedalaman, ATArah Towing, DLDasar Laut, dan LFlifeform. Wahana St I St II St III Pantai L1 L2 L3 B Z W R LB CB AB AT LF DL 35 Gambar 10, Skema towing Cruise track model Systematic Parallel Simmond and MacLennan, 2005,H 313 dilokasi penelitian; Garis hitam dengan arah panah menunjukan arah line track dengan kecepatan rata-rata 2 knot, persegi empat hitam menunjukan titik lifeform lihat lampiran 5

3.3.4. Metode Analisis