48
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Wahana Pencitraan Bawah Air
Dilandasi kelebihan-kelebihan serta keterbatasan ataupun kekurangan beberapa metode pemantauan karang yang selama ini digunakan seperti Manta
Tow, Line Trancect Intercept dan Quadrate Transect, maka untuk kepentingan perolehan data akurat dengan pembenaran geo-positinoning sebagaimana
keberadaan obyek di lokasi atau habitatnya maka dilakukan perancangan dan pembangunan peralatan utama yang disebut sebagai Wahana Pencitraan Bawah
Air WPBA. Uji kelayakan stabilitasnya termasuk daya apung, deviasi haluan saat towing, serta kalibrasi rasio area sapuan field of view dan efek
kecembungan kamera fisheye effect, agar menjadi acuan dalam kuantifikasi serta pemahaman terhadap realitas lifeform terhadap citra yang dihasilkan. Wahana ini
digunakan dengan fungsi melakukan pemotretan dan pengamatan secara vertikal kedalam perairan terhadap obyek tertentu termasuk area yang disapu searah
besarnya beam kamera. Data yang dihasilkan berupa citra dan video aktif yang masing-masing dapat di atur berdasarkan keperluan dan tujuan penelitian.
4.1.1. Rangka Utama
WPBA dibuat dengan rangka utama berupa pelat baja stainless steel dari jenis 316 yang tahan terhadap pengkaratan korosit dengan dimensi tebalnya 2
milimeter, lebar 60 centimeter dan panjangnya juga 60 centimeter. Pelat ini dilubangi empat jendela berukuran; 10 x 10 centimeter dengan kedudukan; dua
jendela didepan kiri dan kanan sebagai jendela untuk tempat penenmpatan dua unit lampu yang berfungsi menjadi sumber cahaya. Satu jendela ditengah sebagai
yang berfungsi untuk penempatan kamera utama, serta satu jendela dibelakang sejajar jendela tengah, yang berfungsi untuk penempatan transducer.
Untuk penempatan pelampung, maka pada haluan dan buritan dari sisi kanan dan kiri pelatrangka utama dilubangi untuk alur bagi pemasangan mur dan
baut penahan cincin yang berfungsi sebagai sabuk penahan pelampung. Sedangkan pada sisi kiri dan kanan haluan, dilubangi juga, guna penambatan tali
49 penarik, dimana masing-masing lubang berdiameter 8 milimeter sesuai mur dan
baut yang digunakan. Bagian bawah pelat utama ini di pasang dua sirip pada sisi kiri dan kanan
secara sejajar haluan dan buritan dengan ukuran panjang masing-masing 40 centimeter dan lebar 7 centimeter yang akan berfungsi menjaga stabilitas wahana
dan mengurangi dampak besarnya sudut deviasi haluan ke kiri dan kanan atau mengoleng yaw. Dan pada bagian atas, sisi kiri dan kanan ditambahkan dua
pegangan yang berguna untuk memudahkan pemindahan wahana pada saat bekerja, terutama disaat sudah terinstalasi secara keseluruhan beserta peralatan
lainya.Gambar 18
Gambar 18, Pelat baja stailess steel yang digunakan sebagai rangka utama wahana
4.1.2. Pelampung Wahana
Untuk memudahkan koreksi geometrik dan geo-posisi dari obyek dan area sapuan beam maka kedudukan wahana haruslah stabil dipermukaan air pada jarak
tertentu dari obyek target dan dasar perairan. Sehingga, pada wahana dipasang
50 pelampung pada sisi kiri dan kanan dengan fungsi pengapungan gaya vertikal
dan stabilitas horizontal terhadap permukaan air. Pelampung dibuat dari bahan pipa PVC berdiameter 4 inci 10 centimeter
dengan panjang masing masing adalah 112 centimeter dengan tinggi bagian tengah 17,5 centimeter. Pada bagian haluan pelampung dibentuk melengkung
keatas tinggi 25,5 centimeter menyerupai sepatu ski agar pada saat penarikan di laut tidak menukik kedalam air. Kedudukan rangka utama terhadap pelampung
tepat di tengah, berjarak 20 cm dari buritan dan 32 cm dari haluan merupaan jarak ideal keseimbangan hasil uji. Untuk pengamatan stabilitas maka, pada bagian
buritan dan sisi luar haluan diberikan penanda tinggi air draft sebagai marka penanda daya apung.Gambar 21 dan 23
Gambar 19, Pelampung yang digunakan pada rangka utama wahana
4.1.3. Perangkat Peralatan dan Sensor