Profil Unjuk Kerja Wahana Pencitraan Bawah Air Untuk Survei

90 28 0.057417561 0.942582439 1 Benar 29 0.0256859 0.9743141 1 Benar 30 0.000695836 0.999304164 1 Benar Benar 28 Salah 2 Akurasi 92,86

4.3. Profil Unjuk Kerja Wahana Pencitraan Bawah Air Untuk Survei

Setelah diuji pada penelitian lapang dalam pengambilan citra kemudian citra diolah dan menghasilkan berbagai hasil dan simpulan, ternyata WPBA ini memiliki beberapa kemampuan yang menjadi kelebihan dalam mengatasi kekurangan-kekurangan dari metode terdahulu seperti Manta Tow, Line Intercept Transect dan Quadrate Transect. Untuk profil unjuk lerja WPBA ini sendiri dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6, Perbandingan Unjuk Kerja Wahana Pencitraan Bawah Air Perbandingan Unjuk Kerja WPB Kelebihan • Mudah dan praktis dilakukan • Tidak merusak biota karang • Peralatan sederhana dan praktis • Tidak memerlukan peralatan berat • Tidak perlu tenaga yang banyak, towing • Memadai mengetahui kondisi lifeform • Cakupan luas, kuantitatifikasi kelimpahan dan distribusi yang akurat karena ter-kalibrasi • Akurat untuk mengkaji perubahan kondisi terumbu karang secara temporal, dan spasial terkoreksi secara geometrik dan geografis pertumbuhan dan mortalitas, karena mengacu citra dan video • Data secara digital terkoreksi geografis dalam volume banyak • Memadai untuk memetakan profil terumbu karang • Mengatasi masalah perairan berarus kuat dan beriak. • Dapat digunakan secara bersamaan atan melengkapi metode survey lain, sebelumnya. Kekurangan • Biota yang berukuran kecil tidak terdata pada jarak pandang maximum kamera dalam air • Tidak dapat dilakukan pada perairan keruh. • Hanya untuk pengamatan global kajian studi terbatas hanya 91 kategori life form • Kuantifikasi dan indentifikasi belum otomatisasi.

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

• Hasil rancang-bangun Wahana Pencitraan Bawah Air yang dikembangkan, menunjukan unjuk kerja yang baik dan dapat digunakan mengatasi kekurangan metode terdahulu terutama pada penelitian atau survey sejenis dalam menghasilkan citra yang layak. • Kecembungan dan kecekungan kamera memang mempengaruhi kualitas dan kuantitas obyek yang cenderung meningkat, baik didalam maupun diluar air, sebagai Fisheye Effect.FE • Hasil sidik deskriptor geometrik dan energetik dapat digunakan mendiskripsikan lifeform karang sub-masif secara baik dengan trend geometrik secara keseluruhan menyebar sangat bervariasi, kecuali untuk kebundaran yang cenderung mendekati nilai satu serta trend energetik yang mengidinkasikan lifeform berwarna merah. • JST Perambatan Balik yang digunakan mampu mengenali Lifeform sebagai Terumbu Karang Sub-Masif sangat baik pada tingkat akurasi mencapai 92,86.

5.2. Saran

• Untuk kepentingan eksplorasi sumberdaya alam laut dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka diperlukan penelitian lanjutan untuk mengembangkan wahana pencitraan bawah air ini menjadi lebih