Kecenderungan Fisheye Effect Akibat Kecembungan Lensa Kamera

60 Gambar 32, Grafik Ektrapolasi peramalan jarak pandang maksimumefektif kamera wahana di laut, pada titik jarak ke 35 Persegi empat merah Dari kedua grafik hasil ekstrapolasi ini dilakukan overlay kedalam satu grafik yang menunjukan titik temu yang sama sebagaimana ditunjukan pada Gambar 33. Gambar 33, Grafik Overlay kedua pola Ektrapolasi peramalan jarak pandang maksimumefektif kamera wahana di laut dan darat, pada titik jarak ke 35 bintang biru Dari Gambar 31 - 33 tampak pola eksponensial juga menginformasikan bahwa ukuran obyek berubah secara teratur tanpa efek dari kamera pada titik ke 14 sedangkan titik 1 sampai 13 dipengaruhi kecembungan kamera akan dibahas lebih lanjut, bagian 4.1.7. FEE. Sehingga kemudian dari pemahaman tentang prinsip interpolasi dan ekstrapolasi yang menunjukan linear to infinity serta proyeksi ekstrapolasi jarak pandang maksimum kamera yang berhubungan dengan kuantitas ukuran obyek dapat dipahami bahwa area dan obyek memiliki situasi yang terbalik terhadap perubahan jarak. Atas dasar inilah kuantifikasi sebuah obyek dibawah air dapat dilakukan dengan benar.Lampiran 4

4.1.7. Kecenderungan Fisheye Effect Akibat Kecembungan Lensa Kamera

Jarak per 30Cm Ju m la h P ix e l O b y e k 50 40 30 20 10 250000 200000 150000 100000 50000 Var iable Ar ea- OD S฀ Pix Ar ea- OL S฀ Pix Ekst rapolasi Pixel Obyek Darat dan Laut Versus Jarak 61 Ikan memiliki posisi mata pada sisi kiri dan kanan yang masing-masing mampu memandang dengan sudut 180°, sehingga kedua mata ikan akan memenuhi 360° yang equisolid dengan visi silindris atau sama besar dan seimbang. Pengembangan kamera dengan mengacu pada efek fisheye ini kemudian digunakan dalam mempelajari geometri, serta bidang-bidang lain. Solarradiation 0T http:en.wikipedia.orgwikisolar_radiation 0T . Dalam bidang fotografi, lensa dengan pengaruh fisheye merupakan pelebaran sudut lensa yang mengakibatkan obyek menjadi sangat lebar atau panjang dari semestinya atau dengan kata lain berubah ukuran menjadi lebih, atau hingga setengah bola hemispherical. Dalam bidang lain, seperti meteorology, fisheye lens dari kamera dilakukan untuk mempelajari kondisi perawanan, dengan sebutan yang dikenal dengan ‘Whole Sky lens’, yang mana metode ini diatur dengan kaidah tertentu berdasarkan kepentingan bidang masing-masing. Hal ini memiliki permasalahan terhadap distorsi dari setiap sisi pandangan yang mengalami perubahan bentuk yang menjadi tidak semestinya serta tampak buram. Jika sebuah lensa kamera dibuat dengan fisheye frame sebesar 10.5 mm misalnya; Nikon tipe sudut equisolid, sensor akan memotong secara rektangular terhadap besar sudut vertical, horizontal dan diagonal sebesar 180°. Untuk kamera yang dibuat tidak dengan fisheye atau sudut lebih kecil, seperti Sony CCTV yang digunakan pada penelitian ini, dilakukan pengujian sehingga diketahui efek fisheye ini ada, yakni dengan resolusi foto 640x480 akan memiliki sudut vertikal 22.5°, horizontal 30° dan diagonal 47.5°, secara rata-rata menghasilkan frame 1.944 mm, tentulah sangat kecil dibanding lensa kamera dengan fisheye. Sehingga secara kasat mata tidak tampak adanya distorsi pada sisi kamera terhadap obyek tertentu yang dihasilkan pada sebuah citra. Meskipun demikian, jika mengacu pada hasil ekstrapolasi pada bagian sebelumnya sebagaimana Gambar 31, 32 dan 33, menunjukan adanya kecembungan kamera yang diindikasikan oleh pola eksponensial negatif yakni obyek yang berada sejajar axis, tidak terpengaruh kecembungan kamera setelah berada dititik 13 30cm x 13 = 390cm atau hampir tiga kali lebar horizontal beam kamera. Pada analisis ini dilakukan kuantifikasi terkait kecembungan kamera 62 yang berdampak pada citra dihasilkan, semata-mata untuk mengetahui seberapa jauh trend data dari pengaruh kecembungan lensa pada kamera yang digunakan, sudah terbuat secara pabrikan dapat mempengaruhi unsur panjang, lebar, perimeter dan area karang yang di potret pada penelitian ini. Untuk itu, dilakukan pengambilan beberapa sampel citra lifeform karang dari data base yang dipotret pada waktu yang sama, dengan tinggi air yang sama namun memiliki posisi orientasi obyek terhadap axis kamera yang berubah-ubah. Dalam penelitian ini axis tersebut dikategorikan menjadi tiga kategori orientasi area dari axis yaitu; 1. Sejajar axis hingga 13 jarak dari ½ lebar citra sebagai posisi pertama. 2. 13 sampai 23 dari jarak dari axis ke arah ½ lebar citra sebagai posisi kedua. 3. 23 sampai tepi atau 33 dari axis kea rah ½ lebar citra sebagai posisi ke tiga. Ketiga posisi ini akan diberikan perlakuan identifikasi pengelompokan posisi orientasi obyek secara horizontal, vertikal, dan diagonal dari citra sampel yang kemudian dianalisis kecenderungannya serta seberapa besar rasio perubahannya yang dapat dilihat pada Gambar 34. 4.1.7.1. Efek Kecembungan Lensa Untuk Obyek di Posisi Horizontal Dari kelompok data yang diamati sebanyak tujuh citra, merupakan citra tertangkap kamera ber-orientasi sejajar garis datar tengah atau horizontal kamera, kemudian dilakukan ekstraksi data geometris-nya yaitu jumlah pixel memenuhi panjang, lebar, perimeter dan area, kemudian diplot menggunakan matrix plot dengan memunculkan trendline keempat variabel deskriptor tersebut, yakni; Panj ang P o si si 205 200 195 20 15 10 5 Lebar 190 180 170 Perim et er 615 600 585 Area 28000 27000 26000 Mat rix Plot Horizont al of Posisi vs Panjang, Lebar, Perimet er, Area X4 X3 X2 X1 63 Gambar 34, Grafik FEE oleh Kecembungan lensa kamera terhadap ukuran obyek pada posisi Horizontal lensa. X4: Panjang, X3: Lebar, X2: Perimeter, X1: Area Dari Gambar 34 menunjukan bahwa setiap kolom matriks panjang, lebar, perimeter dan area memiliki sebaran yang kecenderungan trend searah trend line meningkat jika posisi orientasi terpotret makin berada disisi bingkai citra atau sisi bingkai kamera secara horizontal. Pada kolom panjang; titik 1 hingga 7 merupakan kelompok data orientasi lifeform pada axis kamera posisi I yang secara rata-rata memiliki pixel sebanyak 194,43 kemudian sebaran titik 8 sampai 14 merupakan kelompok data lifeform berorientasi pada 50 jarak dari axis posisi II dengan rata-rata pixel 196,29 mengartikan lifeform bertambah panjang 1,86 pixel atau 0,95 dari bentuk awal, sedangkan posisi 100 dari axis posisi III dengan 7 data memiliki rata-rata 199,86 memiliki perubahan panjang sebesar 3,57 pixel atau 1,82. Kolom lebar: titik 1 hingga 7 merupakan kelompok data orientasi lifeform pada axis kamera posisi I, secara rata-rata memiliki pixel sebanyak 167,86 kemudian sebaran titik 8 sampai 14 merupakan kelompok data lifeform berorientasi pada 50 jarak dari axis posisi II dengan rata-rata pixel 172,29 mengartikan lifeform bertambah lebar 4,43 pixel atau 2,64 dari bentuk awal, sedangkan pada posisi 100 dari axis posisi III dengan 7 data memiliki rata-rata 177,86 memiliki perubahan lebar 5,57 pixel atau 3,23. Pada kolom perimeter: titik 1 hingga 7 adalah kelompok data orientasi lifeform pada axis kamera posisi I secara rata-rata memiliki pixel sebanyak 587,27 kemudian sebaran titik 8 sampai 14 merupakan kelompok data lifeform berorientasi pada 50 jarak dari axis posisi II dengan rata-rata pixel 595,29 yang artinya lifeform bertambah lingkarperimeter 8 pixel atau 1,36 dari bentuk awal, sedangkan pada posisi 100 dari axis posisi III dengan 7 data memiliki rata-rata 604,29 memiliki perubahan lingkarperimeter 9 pixel atau 1,51. Untuk kolom area; titik 1 hingga 7 merupakan kelompok data orientasi lifeform pada axis kamera posisi I, secara rata-rata memiliki pixel 26170,57 kemudian sebaran titik 8 sampai 14 merupakan kelompok data life form berorientasi 50 jarak dari axis posisi II dengan rata-rata pixel 26607,43 mengartikan lifeform bertambah luas 436,86 pixel atau 1,67 dari awal, 64 sedangkan posisi 100 axis posisi III dengan 7 data memiliki rata-rata 27207,43 memiliki perubahan luas 600 pixel atau 2,26. Sehingga perubahan panjang rata- rata 2,71 pixel atau 1,39. Untuk perubahan lebar rata-rata 5 pixel atau 2,94, lalu perubahan rata-rata perimeter 8,5 pixel atau 1,44. Serta perubahan rata-rata luas area 518,43 pixel dan 1,97, untuk efek mata ikan secara horizontal. 4.1.7.2. Efek Kecembungan Lensa Untuk Obyek di Posisi Vertikal Sebanyak tujuh citra, merupakan citra obyek yang ber-orientasi sejajar garis tengah vertical lensa kamera, kemudian dilakukan ekstraksi data geometris-nya yaitu jumlah pixel memenuhi panjang, lebar, perimeter dan area yang dan diplot menggunakan matrix plot dengan trend line untuk keempat variabel deskriptor ditunjukan pada Gambar 35. Gambar 35, Grafik FEE oleh Kecembungan lensa kamera terhadap ukuran lebar, panjang, perimeter dan area obyek pada posisi Vertikal lensa. Dengan melihat Gambar 35, tampak bahwa setiap kolom matriks panjang, lebar, perimeter dan area memiliki sebaran data lifeform memberikan kecenderungan trend data yang searah dengan trend line, yakni meningkat jika posisi orientasi yang terpotret makin berada menjauh dari axis ke sisi bingkai citra atau sisi bingkai kamera secara vertikal. Pada kolom panjang; titik 1 hingga 7 merupakan kelompok data orientasi lifeform pada axis kamera posisi I yang secara rata-rata memiliki pixel sebanyak 194,43 kemudian sebaran titik 8 sampai Panj ang P o s is i 210 200 190 20 15 10 5 Lebar 175 170 165 Perim et er 615 600 585 Area 28000 27000 26000 Mat rix Plot of Posisi Vert ikal vs Panjang, Lebar, Perimet er, Area X4 X3 X2 X1 65 14 merupakan kelompok data lifeform yang berorientasi pada 50 jarak dari axis posisi II dengan rata-rata pixel 200 yang artinya lifeform bertambah panjang 5,57 pixel atau 2,87 dari bentuk awal, sedangkan pada posisi 100 dari axis posisi III dengan 7 data memiliki rata-rata 202,43 dan perubahan panjang sebesar 2,43 pixel atau 1,21. Pada kolom lebar: titik 1 hingga 7 merupakan kelompok data orientasi lifeform pada axis kamera posisi I yang secara rata-rata memiliki pixel sebanyak 167,86 kemudian sebaran titik 8 sampai 14 merupakan kelompok data lifeform yang berorientasi pada 50 jarak dari axis posisi II dengan rata-rata pixel 171,43 yang artinya lifeform bertambah lebar 3,6 pixel atau 2,13 dari bentuk awal, sedangkan pada posisi 100 dari axis posisi III dengan 7 data memiliki rata-rata 172,17 memiliki perubahan lebar sebesar 0,74 pixel atau 0,43. Pada kolom perimeter: titik 1 hingga 7 merupakan kelompok data orientasi lifeform pada axis kamera posisi I yang secara rata-rata memiliki pixel sebanyak 587,29 kemudian sebaran titik 8 sampai 14 merupakan kelompok data lifeform yang berorientasi pada 50 jarak dari axis posisi II dengan rata-rata pixel 597,43 yang artinya lifeform bertambah lingkarperimeter 10,14 pixel atau 1,73 dari bentuk awal, sedangkan pada posisi 100 dari axis posisi III dengan 7 data memiliki rata-rata 600 memiliki perubahan perimeter 2,57 pixel atau 0,43. Untuk kolom area; titik 1 hingga 7 merupakan kelompok data orientasi lifeform pada axis kamera posisi I yang secara rata-rata memiliki pixel sebanyak 26170,57 kemudian sebaran titik 8 sampai 14 merupakan kelompok data lifeform yang berorientasi pada 50 jarak dari axis posisi II dengan rata-rata pixel 26805,43 yang artinya lifeform bertambah luas 634,71 pixel atau 2,43 dari bentuk awal, sedangkan pada posisi 100 dari axis posisi III dengan 7 data memiliki rata-rata 27068,29 memiliki perubahan luas 263 pixel atau 0,98. Sehingga perubahan panjang rata-rata adalah 4 pixel atau 2,04. Untuk perubahan lebar rata-rata 2,17 pixel atau 1,28. Lalu untuk perubahan rata-rata perimeter 6,36 pixel atau 1,08. Serta untuk perubahan rata-rata luas area 448,86 pixel dan 1,71. Untuk efek mata ikan secara vertikal 4.1.7.3. Efek Kecembungan Lensa Untuk Obyek di Posisi Diagonal 66 Sebanyak tujuh citra, merupakan citra yang tertangkap kamera ber-orientasi sejajar garis tengah diagonal lensa kamera, kemudian dilakukan ekstraksi data geometris-nya yaitu jumlah pixel yang memenuhi panjang, lebar, perimeter dan area yang dan diplot menggunakan matrix plot dengan memunculkan trend line untuk keempat variabel deskriptor tersebut sebagaimana berikut. Gambar 36, Grafik FEE oleh Kecembungan lensa kamera terhadap ukuran lebar, panjang, perimeter dan area obyek pada posisi Diagonal lensa. Mengacu pada Gambar 36, tampak bahwa setiap kolom matriks panjang, lebar, perimeter dan area memiliki sebaran data lifeform memberikan kecenderungan trend data yang searah dengan trend line, yakni meningkat jika posisi orientasi yang terpotret makin berada menjauh dari axis ke sisi bingkai citra atau sisi bingkai kamera secara diagonal. Pada kolom panjang; titik 1 hingga 7 merupakan kelompok data orientasi life form pada axis kamera posisi I yang secara rata-rata memiliki pixel sebanyak 194,43 kemudian sebaran titik 8 sampai 14 merupakan kelompok data lifeform yang berorientasi pada 50 jarak dari axis posisi II dengan rata-rata pixel 197,43 yang artinya lifeform bertambah panjang 3 pixel atau 1,54 dari bentuk awal, sedangkan pada posisi 100 dari axis posisi III dengan 7 data memiliki rata-rata 200 dan perubahan panjang sebesar 2,6 pixel atau 1,3. Di kolom lebar: titik 1 hingga 7 merupakan kelompok data orientasi lifeform pada axis kamera posisi I yang secara rata-rata memiliki pixel sebanyak Panj ang P o s is i 205 200 195 20 15 10 5 Lebar 175 170 165 Perim et er 605 595 585 Area 27000 26000 25000 Mat rix Plot of Posisi Diagonal vs Panjang, Lebar, Perimet er, Area X4 X3 X2 X1 67 167,86 kemudian sebaran titik 8 sampai 14 merupakan kelompok data lifeform yang berorientasi pada 50 jarak dari axis posisi II dengan rata-rata pixel 169,14 yang artinya lifeform bertambah lebar 1,29 pixel atau 0,77 dari bentuk awal, sedangkan pada posisi 100 dari axis posisi III dengan 7 data memiliki rata-rata 172,71 memiliki perubahan lebar sebesar 3,6 pixel atau 2,11. Dari kolom perimeter: titik 1 hingga 7 merupakan kelompok data orientasi lifeform pada axis kamera posisi I yang secara rata-rata memiliki pixel sebanyak 587,29 kemudian sebaran titik 8 sampai 14 merupakan kelompok data lifeform yang berorientasi pada 50 jarak dari axis posisi II dengan rata-rata pixel 588,86 yang artinya lifeform bertambah lingkarperimeter 1,57 pixel atau 0,27 dari bentuk awal, sedangkan pada posisi 100 dari axis posisi III dengan 7 data memiliki rata-rata 594,57 memiliki perubahan lingkarperimeter 5,71 pixel atau 0,97. Untuk kolom area: titik 1 hingga 7 merupakan kelompok data orientasi lifeform pada axis kamera posisi I yang secara rata-rata memiliki pixel sebanyak 26170,57 kemudian sebaran titik 8 sampai 14 merupakan kelompok data life form yang berorientasi pada 50 jarak dari axis posisi II dengan rata-rata pixel 26210,42 yang artinya lifeform bertambah luas 39,86 pixel atau 0,15 dari bentuk awal, sedangkan pada posisi 100 dari axis posisi III dengan 7 data memiliki rata-rata 26639 memiliki perubahan luas 428,57 pixel atau 1,64. Sehingga perubahan panjang rata-rata adalah 2,8 pixel atau 1,42. Untuk perubahan lebar rata-rata 2,45 pixel atau 1,44. Lalu untuk perubahan rata-rata perimeter 3,64 pixel atau 0,62. Serta untuk perubahan rata-rata luas area 234,22 pixel dan 0,9. 4.2. Sidik Jari Karang dan JST 4.2.1. Data Deskriptor Sebagai Sidik Jari Life Form Karang.