Terumbu Karang TINJAUAN PUSTAKA

24 Heading Reference System AHRS. Komponen perangkat lunak memiliki kemampuan visual traking yang tingggi.

2.7. Terumbu Karang

Terumbu karang coral reefs merupakan ekosistem laut tropis yang terdapat di perairan dangkal yang jernih, hangat lebih dari 22 P o P C, memiliki kadar CaCO3 Kalsium Karbonat tinggi, dan komunitasnya didominasi berbagai jenis hewan karang keras. Kalsium Karbonat ini berupa endapan masif yang dihasilkan oleh organisme karang filum Scnedaria, klas Anthozoa, ordo Madreporaria Scleractinia, alga berkapur, dan organisme lain yang mengeluarkan CaCO3 Guilcher, 1988. Beberapa genera hermatypic corals penting yang ada di Indo-Pacific tidak ditemukan didaerah Atlantik Vaughan, 1919. Genera terebut meliputi Pocillopora, Hydnophora, Leptoria, Pavona dan Goniopora. Demikian pula beberapa jenis karang yang ada di Atlantik tidak dijumpai di Indo-Pacifik. Mengenai jumlah jenis, tidak hanya jumlah genera yang lebih sedikit di daerah Atlantik, akan tetapi jumlah spesies per genus, dibandingkan dengan ada di daerah Indo-Pacifik. Sebagai contoh, Genus Acropora, didaerah Indo-Pacific tercatat sekitar 150 species, akan tetapi hanya ada tiga di Atlantik. Demikian juga genus Porites, masing-masing tercatat ada 30 species di Indo-Pacific dan 3 species di daerah Atlantik. Menurut Wells 1964 keanekaragaman yang terbesar berada di wilayah Indo-Pacific, tercatat di daerah Melanesia, Asia Tenggara, dan yang paling tinggi tercatat di Indonesia Rosen, 1971, yaitu dengan lebih dari 50 genera dan 700 species, sedangkan diperairan terumbu karang di kawasan Indo- Pacific lainya hanya mempunyai keanekaragaman sekitar 20-40 genera Stoddart, 1969. Menurut perkiraan, terumbu karang yang ada di Indonesia menempati area seluas 7.500 km P 2 P dari luas perairan Indonesia Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, 1992. Berdasarkan hasil penelitian jenis-jenis karang yang mendominasi di perairan tersebut adalah dari genera Acropora, Montipora dan Porites, dan mempunyai jumlah species yang cukup banyak. Sebagai contoh genus Acropora, di Sumatera Barat tercatat ada 49 species, Laut Jawa ada 63 species, Sulawesi Selatan ada 75 species, Flores dan Sumbawa ada 65 species 25 Moosa et al, 1996. Jumlah total scleractinian corals yang ditemukan di perairan Indonesia pada mulanya dilaporkan ada sekitar 362 species, yang berasal dari 76 genera. Namun hasil Expedisi Snellius II tahun 1984, jumlah genera scleractinian corals ditemukan hanya 75 genera, yang terdiri dari 350 species Borel-Best et al,1989. Dalam pengukuran kelimpahan dan keanekaragaman karang, peneliti mengalami keraguan tentang jenis karang yang diamati atau diteliti. Berkaitan dengan ini perlu dilakukan pengambilan sampel karang tersebut. Sampel karang yang diambil dianjurkan tidak terlampau besar, karena bisa merusak ekosistim terumbu karang, namun juga tidak terlampau kecil, karena sulit diidentifikasi. Supriharyono, 2007. Dikatakan pula bahwa untuk identifikasi karang digunakan kunci identifikasi karang, yang sesuai dengan daerah atau lokasi pengambilannya. Indo-Pacific atau Caribbean karang. 26

III. BAHAN DAN METODE