Hasil Uji Stabilitas Wahana Pencitraan Bawah Air

54 Setelah pekerjaan rancang bangun selesai dilakukan maka, untuk mengetahui kemampuan unjuk kerja WPBA yang dapat diacu sebagai standar maka dilakukan pengujian dengan sasaran mengetahui daya apung serta stabilitas wahana. Jika dioperasikan di laut pada penelitian yang sesungguhnya maka terlebih dahulu wahana di uji dalam skala laboratorium dan di kolam Gambar 27 kemudian dilakukan pula di air laut sebelum pengambilan data lapang. Cara kerja pengujian dapat dijelaskan sesuai poin uji secara berurutan berikut ini.

4.1.4. Hasil Uji Stabilitas

Cara kerja pengujian stabilitas diawali dengan setting peralatan secara keseluruhan, kemudian ditempatkan di air kolamlaut. Setelah semua perangkat di aktifkan, pengamatan posisi keseimbangan marka draft haluan dan buritan yang mesti seimbang antara gaya apung terhadap gaya tenggelam Gambar 26. Setelah itu dilanjutkan pengamatan kondisi perairan beriakombak, yang dibuktikan dengan hasil cuplik gambar melalui display Gambar 27. Kemudian dilakukan pengamatan pada saat towing untuk mengetahui keseimbangan horizontal di permukaan air sehingga dapat dipahami orientasi wahana dan hubungannya dengan kecepatan towing yang layak. Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan, setelah ditempatkan seluruh kelengkapan group perangkat peralatan yang digunakan hingga mencapai berat 11 kilogram sebagai gaya berat, wahana terendam sebagian 12 bagian dari pelampung, artinya bahwa kemampuan mengapung wahana ini adalah 50 dan daya tenggelamnya adalah 50 atau dengan kata lain keseimbangan vertikal seimbang 0.5 : 0.5 sebagaimana tampak pada marka apungdraft yang ada di haluan dan buritan. Kecepatan maksimum saat towing yang dianggap baik untuk menghasilkan citra serta video berkualitas baik serta layak untuk dijadikan data adalah maksimal 2 knot, karena kecepatan yang terlalu lambat akan kurang efisien akan tetapi kecepatan yang melebihi 2 knot akan mempengaruhi stabilitas. Hal tersebut tentunya akan memperburuk kualitas citra maupun video yang akan dihasilkan oleh wahana ini. Gambar 26. 55 Gambar 26, Uji Stabilitas daya apung wahana; a 50 buritan mengapung, b 50 buritan tenggelam, c 50 haluan terapung Untuk mengetahui faktor alamiah yang tidak terkontrol di lapang seperti ombak, angin dan arus yang pasti mempengaruhi orientasi tilt, yaw, roll atau pitch dari WPBA ini, secara eksperimental diberi riak-riak ombak tidak beraturan di air kolam juga di laut, dengan asumsi skala beaufort mendekati ā€˜Iā€™, sehingga secara kualitatif tampak tidak terjadi perubahan yang nyata terhadap kualitas gambar yang dihasilkan sebagaimana display monitor. Namun untuk mendapat kualitas citra yang berkualitas, sebaiknya penggunaan WPBA pada periran yang tenang, tidak pada perairan yang berombak. Gambar 27 Gambar 27, Uji Kualitatif Stabilitas wahana saat a air tenang dan b air berombak dengan obyek target berwarna kuning 56

4.1.5. Interpolasi Kalibrasi Camera View Angle dan Field Of View