Extrapolasi Kalibrasi Untuk Peramalan Jarak Pandang Kamera

58 Gambar 30, Grafik Ploting ganda Interpolasi jumlah Pixel dan Luas Area Sapuan Beam Kamera FOV terhadap perubahan jarak; persegi empat hitam menunjukan nilai pixel, bulatan menunjukan luas area dan garis lurus menunjukan linear to infinity

4.1.6. Extrapolasi Kalibrasi Untuk Peramalan Jarak Pandang Kamera

Sebagaimana metode dan obyek yang digunakan untuk perolehan data guna analisis interpolasi, maka untuk keperluan ekstrapolasi dalam meramalkan jarak pandang kamera di darat maupun di lautbawah air, dilakukan melalui analisis terhadap pola trend data, adalah sama proses perlakuannya. Dari 30 unit data dengan jeda jarak 30 centimeter hingga mencapai jarak 9 meter, dilakukan plotting hingga membentuk trend line yang secara umum berbentuk eksponensial negative. Data ke tiga puluh kemudian dihitung dengan asumsi statistik Y mendekati nilai 1 atau Y tertinggi Y=A + Bx dan setelah diperoleh selisih perubahan nilainya maka kemudian dijumlahkan dengan x ke 30 dan selanjutnya untuk setiap pertambahan nilai akibat pertambahan jarak, dari nilai ke 31 hingga ke 50 dari fungsi eksponensial , lalu berdasarkan data tersebut, dilakukan ekstrapolasi untuk melihat hubungan antara jumlah pixel obyek yang berkurang berbanding terbalik dengan pertambahan jarak atau pertambahan kedalaman laut. Peramalan menggunakan teori ekstrapolasi ini dapat dilihat hasilnya pada Gambar 31. Jarak N ila i L u a s C 2 d a n P ix e l C 3 9 8 7 6 5 4 3 2 1 3000000 2500000 2000000 1500000 1000000 500000 Var iable C2 C3 Plot ing Ganda I nt erpolasi Pixel dan Luas t erhadap Jarak 59 Gambar 31, Grafik Ektrapolasi peramalan jarak pandang maksimumefektif kamera wahana di darat, pada titik jarak ke 35 bulatan merah dengan persilangan Dari ekstrapolasi terhadap citra obyek hexagon yang dipotret di luar air di darat sebanyak 30 data yang dipakai untuk meramalkan data ke 31 hingga 50. Kemudian setelah diplot, ternyata penurunan secara eksponensial decreasing dan mencapai titik nol pada data ke 35, hal ini berarti bahwa pada titik tersebut, kamera tidak menghasilkan citra yang bisa diinterpretasi lagi. Itupun terjadi pada hasil pemotretan di laut, dimana dari tingkat kecerahan yang diukur dengan secchi disk adalah 100 berada pada 11 meter laut, namun kamera ini hanya mampu mengenali obyek di titik ke -35, sebagaimana di darat yakni 10,5 meter.Gambar 32. Jarak Ju m la h P ix e l 50 40 30 20 10 250000 200000 150000 100000 50000 Ekstrapolasi Pixel terhadap Jarak di Darat Jarak Ju m la h P ix e l 50 40 30 20 10 200000 150000 100000 50000 Ekstrapolasi Pixel terhadap Jarak di Laut 60 Gambar 32, Grafik Ektrapolasi peramalan jarak pandang maksimumefektif kamera wahana di laut, pada titik jarak ke 35 Persegi empat merah Dari kedua grafik hasil ekstrapolasi ini dilakukan overlay kedalam satu grafik yang menunjukan titik temu yang sama sebagaimana ditunjukan pada Gambar 33. Gambar 33, Grafik Overlay kedua pola Ektrapolasi peramalan jarak pandang maksimumefektif kamera wahana di laut dan darat, pada titik jarak ke 35 bintang biru Dari Gambar 31 - 33 tampak pola eksponensial juga menginformasikan bahwa ukuran obyek berubah secara teratur tanpa efek dari kamera pada titik ke 14 sedangkan titik 1 sampai 13 dipengaruhi kecembungan kamera akan dibahas lebih lanjut, bagian 4.1.7. FEE. Sehingga kemudian dari pemahaman tentang prinsip interpolasi dan ekstrapolasi yang menunjukan linear to infinity serta proyeksi ekstrapolasi jarak pandang maksimum kamera yang berhubungan dengan kuantitas ukuran obyek dapat dipahami bahwa area dan obyek memiliki situasi yang terbalik terhadap perubahan jarak. Atas dasar inilah kuantifikasi sebuah obyek dibawah air dapat dilakukan dengan benar.Lampiran 4

4.1.7. Kecenderungan Fisheye Effect Akibat Kecembungan Lensa Kamera