Hakikat keputusan pembelian TINJAUAN PUSTAKA
Terdapat beberapa pendapat mengenai pengertian pengambilan keputusan. S. P. Siagian berpendapat bahwa pengambilan keputusan
merupakan sautu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternative yang dihadapi dan mengambil tindakan yang tepat. Sedangkan Stoner,
pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalahIqbal Hasan, 2000: 10. Berbeda
dengan Ujang Sumarwan 2003: 289 yang mendefinisikan keputusan berdasarkan teori yang dikemukakan Schiffman dan Kanuk, 1994
mengartikan keputusan pembelian sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif.
Menurut Kotler 2002 : 204 terdapat 5 tahapan dari konsumen dalam proses pengambilan keputusan untuk membeli yang meliputi :
1. Pengenalan masalah problem recognition
Yaitu proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan
internal atau eksternal. Dalam kasus pertama, salah satu kebutuhan umum seseorang lapar, haus mencapai titik tertentu dan menjadi sebuah
dorongan. Dalam kasus kedua, kebutuhan ditimbulkan oleh rangsangan eksternal. Seseorang melewati toko kue dan melihat roti segar yang
merangssang rasa laparnya; orang tersebut mengagumi mobil baru tetangganya; atau ia menonton iklan televisi tentang liburan di Hawaii.
Pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat
mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu kategori produk. Pemasar kemudian dapat mengembangkan
strategi pemasar yang memicu minat konsumen. 2.
Pencarian informasi information search Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak, maka konsumen akan mencari informasi yang berkaitan dengan keberadaan produk yang diinginkannya. Hal
tersebut dilakukan bisa melalui iklan, brosur-brosur atau informasi dari teman atau bahkan mendatangi langsung ketokonya dan seterusnya.
3. Evaluasi alternatif evaluation of alternative
Pada tahap ini konsumen melakukan penilaian dan seleksi terhadap alternatif-alternatif informasi produk yang telah diperolehnya berdasarkan
kesadaran dan rasio. 4.
Keputusan pembelian purchase decesion Pada tahap ini konsumen telah memperoleh alternatif dan telah
membentuk preferensi atas merek-merek dari kumpulun pilihan. Konsumen juga telah membentuk niat untuk membeli produk yang paling
disukai. Pada pembelian barangproduk kebutuhan sehari-hari, melibatkan sedikit keputusan dan pertimbangan.
5. Perilaku pasca pembelian post purchase behavior
Merupakan tahap setelah konsumen membeli produk. Pada tahap ini konsumen merasakan atau mengalami tingkat kepuasan atau
ketidakpuasan. Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap produk
yang sudah dibeli akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Yaitu adanya kemungkinan lebih tinggi untuk membeli kembali jika konsumen puas
atau sebaliknya jika tidak puas akan mengembalikan produk bahkan melakukan keluhan atau pengaduan.
Pada tabel 2.1 Model of Buyer Behaviour dibawah ini dapat dijelaskan proses pengambilan keputusan oleh konsumen untuk membeli.
Marketing Stimuli
Other Stimuli
Buyer’s Characreristic
Buyer’s Decision Process Buyer’s Decision
-
Product - Price
- Place -Promotion
-E
conomic - Technology
- Political - Cultural
- Cultural - Social
- Personal - Psychological
- Problem recognition - Information Search
- Evaluation - Decision
- Post Purchase Behaviour - Product Choice
- Brand Choice - Dealer Choice
- Purchasing Timing - Purchase Amount
Sumber: Kotler, 2000161
Keputusan konsumen membeli produk dipengaruhi oleh kepentingan personal yang dirasakan karena adanya rangsangan. Terlibatnya seseorang
terhadap produk ditentukan oleh penting atau tidaknya keputusan pembelian produk tersebut dilakukan.
Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa rangsangan pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempatdistribusi dan promosi merupakan
rangsangan yang paling pertama dalam hal mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Setelah rangsangan marketing dilengkapi
faktor lainnya seperti: faktor ekonomi, teknologi, politik dan budaya. Rangsangan-rangsangan tersebut selanjutnya membentuk buyer
characteristic, yaitu cultural kebudayaan, social sosial, personal pribadi dan psychology psikologi yang merupakan karakteristik pembeli, yang
dapat mendorong konsumen untuk melakukan proses pengambilan keputusan membeli produk sehingga konsumen mendapatkan manfaat dari
pemilihan produk yang dibelinya. Rangsangan pemasaran yang dalam hal ini bauran pemasaran merupakan unsure yang sangat penting, yang secara
signifikan mempengaruhi keinginan dan perilaku seseorang.