2.3 Sistem Informasi Geografis SIG 2.3.1 Pengertian SIG
Sistem yang menangani masalah informasi yang bereferensi geografis dalam berbagai cara dan bentuk disebut SIG. Masalah informasi tersebut
mencakup tiga hal, yaitu: 1. Pengorganisasian data dan informasi.
2. Penempatan informasi pada lokasi tertentu. 3. Melakukan komputasi, memberikan ilustrasi keterhubungan antara satu dengan
lainnya, serta analisa spasial lainnya. Hasil penggabungan dua sistem dari SIG, yaitu antara sistem komputer
untuk bidang kartografi CAC Computer Aided Cartography atau sistem komputer untuk bidang perancangan CAD Computer Aided Design dengan
teknologi basis data database. Oleh karena itu, SIG mempunyai keunggulan inheren karena penyimpanan data dan presentasinya dipisahkan sehingga data
dapat dipresentasikan dalam berbagai cara dan bentuk Prahasta 2001. Puntodewo et al. 2003 menyatakan bahwa secara harfiah SIG diartikan
sebagai komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis, dan sumberdaya manusia yang bekerjasama secara efektif untuk
menangkap, menyimpan,
memperbarui, mengelola,
memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa, dan menampilkan data dalam suatu informasi
berbasis geografis. Definisi tersebut dapat diartikan SIG adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen dan tidak dapat berdiri sendiri.
2.3.2 Subsistem SIG
Berdasarkan definisi mengenai SIG yang telah disebutkan, Prahasta 2001 menguraikan SIG dalam beberapa subsistem yaitu:
1. Data Input pada subsistem bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber, serta bertanggung jawab dalam
mengkonversi atau mentransformasi format data asli menjadi format yang dapat digunakan oleh SIG.
2. Data Output pada subsistem menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basisdata, baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy seperti
table, grafik, peta, dan lainnya. 3. Data Management pada subsistem mengorganisasikan data spasial dan atribut
menjadi sebuah basisdata yang sedemikian rupa, sehingga akan mudah dipanggil, di-update, dan di-edit.
4. Data Manipulation and Analysis pada subsistem menentukan informasi yang dapat di hasilkan oleh SIG. Subsistem ini juga melakukan manipulasi dan
pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
2.3.3 Komponen SIG
Gistut 1994 diacu dalam Prahasta 2001 menyatakan bahwa SIG merupakan suatu sistem yang kompleks, dan biasanya terintegrasi dengan
lingkungan sistem-sistem komputer lainnya pada tingkat fungsional dan jaringan. Sistem SIG terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
1. Perangkat keras yang sering digunakan untuk SIG adalah komputer PC, mouse, digitizer, printer, plotter, dan scanner. Hingga saat ini SIG tersedia
untuk berbagai platform perangkat keras seperti PC, desktop, workstatsion, dan multiuser host yang dapat digunakan secara bersamaan oleh banyak orang
dalam jaringan komputer yang luas, berkemampuan tinggi, mempunyai ruang penyimpanan harddisk yang besar, serta mempunyai kapasistas memori
RAM yang besar. 2. Perangkat lunak yang tersusun secara modular dimana basisdata memegang
peranan kunci. 3. Data dan informasi diperlukan baik secara tidak langsung import dari
perangkat lunak SIG lainnya maupun secara langsung mendijitasi data spasial dari peta dan memasukan data attributnya dari tabel-tabel dan laporan dengan
menggunakan keyboard. 4. Manajemen yang baik dan orang-orang yang memiliki keahlian pada semua
tingkatan diperlukan untuk mengerjakan proyek SIG agar berhasil.
2.3.4 Aplikasi SIG dalam konservasi tumbuhan