lagi yaitu Cisarua yang memiliki Bumi Perkemahan Barubolang dan Air Terjun Beret Tim PKLP TNGP 2010.
4.5 Sosial Budaya Masyarakat Sekitar Kawasan
Sebagian besar masyarakat kurang lebih 75 di sekitar kawasan TNGGP bermata pencaharian di bidang pertanian land based activities, sehingga
memerlukan lahan dalam melaksanakan kegiatannya sehari-hari. Namun, sekitar 40 diantaranya adalah buruh tani yang tidak mempunyai lahan garapan dan
tergantung pada lahan orang lain. Disamping itu, tingkat pemilikan lahan oleh masyarakat rata-rata relatif kecil, yaitu 0,25 ha sehingga intensitas garapan
sangat tinggi. Tingkat pendidikan sebagian besar masyarakat tersebut 70 hanya sampai tingkat Sekolah Dasar SD dan Sekolah Menengah Pertama SMP.
Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang demikian menimbulkan berbagai permasalahan yang merupakan tekanan terhadap kawasan dan sumberdaya alam
TNGP Tim PKLP TNGP 2010.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Penutupan Lahan dan Keberadaan Rafflesia rochussenii Teijsm. et Binn.
Hasil Klasifikasi citra Landsat 7 ETM+ pathrow 122065 waktu perekaman tanggal 6 Agustus 2009, terdapat 9 tipe penutupan lahan yaitu hutan primer, hutan
sekunder, hutan tanaman, kebun campuran, semak belukar, sawah, tegalan, lahan terbuka, dan pemukiman lahan terbangun. Nilai overall classification accuracy
dari hasil klasifikasi citra Landsat tahun 2009 sebesar 94,12. Luas dan persentase luas tiap tipe penutupan lahan di Resort Tapos disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3 Luas dan persentase luas tiap tipe penutupan lahan di Resort Tapos
No. Tipe penutupan lahan
Luas ha Persentase luas
1 Hutan primer
444,87 39,67
2 Hutan sekunder
184,50 16,45
3 Hutan tanaman
79,92 7,13
4 Kebun campuran
117,63 10,49
5 Semak belukar
128,70 11,48
6 Sawah
8,64 0,77
7 Tegalan
96,57 8,61
8 Lahan terbuka
48,51 4,33
9 Pemukiman lahan terbangun
12,06 1,08
Hutan primer memiliki luas area tertinggi dibandingkan dengan tipe penutupan lahan lainnya. Luas hutan primer sebesar 444,87 ha 39,67
sedangkan sawah memiliki luas area terendah sebesar 8,64 ha 0,77. Hutan primer di Resort Tapos terdiri atas hutan hujan tropika dan hutan hujan
pegunungan. Bila luas area hutan primer dan hutan sekunder diakumulasikan maka Resort Tapos memiliki kawasan hutan seluas 629,37 ha atau sekitar 56,12
dari total luas kawasan Resort Tapos. Kawasan hutan merupakan area yang mendominasi Resort Tapos dibandingkan kawasan non-hutan didalamnya.
Spesies R. rochussenii yang ditemukan di Resort Tapos berada pada hutan primer dan hutan sekunder sebanyak 150 individu dengan 12 titik keberadaan.
Individu R. rochussenii terbanyak ditemukan di hutan primer sebanyak 146 individu dengan 11 titik keberadaan, sedangkan di hutan sekunder hanya
ditemukan sebanyak 4 individu dengan 1 titik keberadaan. Berdasarkan titik keberadaan dan hasil klasifikasi citra, spesies R. rochussenii tersebar dominan
pada hutan primer. Jumlah R. rochussenii yang ditemukan dan titik