LAI Leaf Area Index

5.2.4 LAI Leaf Area Index

Nilai LAI Leaf Area Index digunakan untuk memprediksi besaran cahaya dan kelembaban dengan asumsi jika kanopi semakin tertutup maka cahaya yang masuk ke lantai hutan semakin kecil dan kelembabannya semakin tinggi. Nilai LAI diperoleh dari data LAI yang diambil dari lapang berupa foto penutupan tajuk yang kemudian diolah dengan software Hemiview. Foto penutupan tajuk hasil pengambilan kamera fisheye disajikan pada Gambar 17. Gambar 17 Pengambilan foto di bawah tajuk a nilai LAI sebesar 2,060 dan b nilai LAI sebesar 0,662. Berdasarkan hasil analisis regresi linier, diperoleh model persamaan untuk mengetahui pengaruh NDVI Normalization Difference Vegetation Index terhadap LAI yaitu sebagai berikut: LAI = 0,895 + 2,27 NDVI Hasil analisis regresi linier membuktikan bahwa NDVI memiliki hubungan kuat dengan LAI yang ditunjukkan dengan nilai R koefisien korelasi sebesar 0,951 yang berarti ditemukan adanya hubungan antara LAI dan NDVI sebesar 95,1. Hubungan antara LAI dengan NDVI juga diketahui dari perolehan nilai koefisien determinasi R-square sebesar 0,905 yang menunjukan bahwa 90,5 nilai LAI dapat dijelaskan oleh data NDVI sedangkan sebanyak 9,5 belum dapat dijelaskan olah data NDVI. Nilai LAI diperoleh dari peta LAI yang dibuat berdasarkan model persamaan regresi linier sederhana antara LAI dan NDVI. Berdasarkan hasil pengolahan data LAI diketahui bahwa R. rochussenii di Resort Tapos terletak pada daerah yang memiliki nilai LAI berkisar antara 1,30 – 1,90. Jumlah R. rochussenii terbanyak berada pada daerah yang memiliki nilai LAI sebesar 1,89. Jumlah R. rochussenii berdasarkan nilai LAI disajikan pada Tabel 11. Peta nilai LAI Resort Tapos disajikan pada Gambar 18. Tabel 11 Jumlah R. rochussenii berdasarkan nilai LAI Titik Jumlah

R. rochussenii ind

Jumlah knop ind Jumlah mekar ind Jumlah inang ind Nilai LAI Hidup Mati Hidup Mati 1 32 22 4 - 6 1 1,89 2 4 2 1 - 1 1 1,69 3 9 2 - - 7 1 1,90 4 3 - - - 3 1 1,57 5 4 1 1 - 2 1 1,57 6 7 3 1 1 2 1 1,66 7 4 3 - 1 - 1 1,61 8 2 - - 1 1 1 1,90 9 7 3 - 2 2 1 1,30 10 6 3 3 - - 1 1,56 11 38 8 13 4 13 3 1,76 12 34 3 30 - 1 1 1,89 Total 150 50 53 9 38 14 Nilai LAI yang diperoleh kemudian dilakukan pengklasifikasian menjadi 3 kelas LAI, yaitu 1, 1 – 1,5, dan 1,5. Jumlah R. rochusseni berdasarkan kelas LAI disajikan pada Tabel 12. Peta kelas nilai LAI Resort Tapos disajikan pada Gambar 19. Tabel 12 Jumlah R. rochussenii berdasarkan kelas LAI No. Kelas LAI Luas ha Jumlah R. rochussenii ind Jumlah titik 1 1 74,70 2 1-1,5 339,57 7 1 3 1,5 712,26 143 11 Data pada Tabel 11 menunjukan bahwa sebagian besar R. rochussenii di Resort Tapos tumbuh pada kawasan yang memiliki penutupan tajuk yang rapat. Jumlah R. rochussenii terbanyak terdapat pada daerah yang berada pada kelas LAI lebih dari 1,5 dengan jumlah 143 individu sedangkan jumlah terendah terdapat pada daerah dengan kelas LAI kurang dari 1 dengan tidak adanya individu yang tumbuh. Kelas LAI lebih dari 1,5 memiliki luas terbesar yaitu 712,26 ha sedangkan kelas LAI kurang dari 1 mempunyai luas terkecil yaitu 74,7 ha. Maka dapat diasumsikan bahwa R. rochussenii dapat tumbuh baik pada daerah yang memiliki nilai LAI lebih dari 1,5 atau penutupan tajuknya rapat. Nilai LAI semakin besar menunjukan bahwa penutupan tajuk semakin rapat atau tertutup, sehingga intensitas cahaya matahari ke bawah tajuk semakin kecil dan kelembaban udara di bawah tajuk akan semakin meningkat. Berdasarkan hasil pengukuran, hampir semua titik keberadaan R. rochussenii memiliki tingkat kerapatan tajuk yang tinggi sehingga intensitas cahaya matahari menembus sampai lantai hutan dapat terhalang oleh rapatnya tajuk. Rendahnya intensitas cahaya matahari yang mampu menembus sampai ke lantai hutan menyebabkan tingginya kelembaban udara yang diakibatkan oleh rendahnya tingkat evaporasi yang terjadi di bawah tajuk. Tingginya kelembaban udara menunjukkan bahwa kadar air di bawah tajuk cukup tinggi. Kondisi ini mendukung pertumbuhan R. rochussenii yang ditunjukkan dengan jumlah individu paling banyak ditemukan pada daerah dengan nilai LAI tertinggi atau pada daerah dengan penutupan tajuk yang rapat. Nilai LAI yang diperoleh hampir sama dengan R. patma di CA dan TWA Pangandaran yang ditemukan pada daerah yang memiliki nilai LAI 1 – 3. Jumlah R. patma melimpah pada daerah yang memiliki nilai LAI 1 – 3 sebanyak 100 individu. Spesies R. patma membutuhkan yang tajuknya masih tertutup sehingga untuk menjaga kelestarian spesies ini maka harus dijaga kondisi hutannya supaya tetap alami Gamasari 2007. Gambar 18 Peta LAI Leaf Area Index Resort Tapos TNGGP. 4 6 Gambar 19 Peta kelas LAI Leaf Area Index Resort Tapos TNGGP. 47

5.3 Model Kesesuaian Habitat Rafflesia rochussenii