5.2.2 Kemiringan lereng
Berdasarkan hasil pengukuran di lapang, Resort Tapos memiliki kemiringan lereng berkisar antara 0
– 131 , dengan bentuk lereng bervariasi mulai dari datar hingga sangat curam. Spesies R. rochussenii ditemukan pada kemiringan lereng
berkisar antara 7 – 43 . Jumlah R. rochussenii terbanyak ditemukan pada
kemiringan lereng 40 sebanyak 38 individu. Jumlah R. rochussenii berdasarkan kemiringan lereng disajikan pada Tabel 7. Peta kemiringan lereng Resort Tapos
disajikan pada Gambar 13. Tabel 7 Jumlah R. rochussenii berdasarkan kemiringan lereng
Titik Jumlah
R. rochussenii ind
Jumlah knop ind
Jumlah mekar ind
Jumlah inang
ind Kemiringan
lereng Hidup Mati
Hidup Mati
1 32
22 4
- 6
1 7
2 4
2 1
- 1
1 41
3 9
2 -
- 7
1 23
4 3
- -
- 3
1 30
5 4
1 1
- 2
1 25
6 7
3 1
1 2
1 15
7 4
3 -
1 -
1 30
8 2
- -
1 1
1 26
9 7
3 -
2 2
1 43
10 6
3 3
- -
1 36
11 38
8 13
4 13
3 40
12 34
3 30
- 1
1 16
Total 150
50 53
9 38
14
Pada penelitian ini, klasifikasi kemiringan lereng dilakukan dengan membagi 3 kelas kemiringan lereng yaitu 0
– 15 dengan bentuk lereng datar, 15 – 45 dengan bentuk lereng curam, dan lebih dari 45 dengan bentuk lereng
sangat curam. Pengklasifikasian kemiringan lereng umumnya dibagi menjadi 5 kelas kemiringan lereng namun dalam pengukuran di lapang diketahui bahwa titik
keberadaan R. rochussenii kurang menyebar di setiap kelas. Penggabungan kelas kemiringan lereng menjadi 3 kelas saja dimaksudkan untuk merelevansi
penyebaran titik keberadaan R. Rochussenii berdasarkan kelas kemiringan lereng di lapang. Jumlah R. rochussenii berdasarkan kelas kemiringan lereng tersaji pada
Tabel 8. Tabel 8 Jumlah R. rochussenii berdasarkan kelas kemiringan lereng
No. Kelas lereng
Luas ha Jumlah R. rochussenii ind
Jumlah titik
1 – 15
160,38 39
2 2
15 – 45
503,82 111
10 3
45 466,74
Berdasarkan 12 titik keberadaan, R. rochussenii tersebar di dua kelas kemiringan lereng. Titik keberadaan R. rochussenii terbanyak ditemukan pada
kelas kemiringan lereng 15 – 45 yaitu 10 titik dengan jumlah 111 individu.
Titik keberadaan R. rochussenii paling sedikit ditemukan pada kelas kemiringan lereng lebih dari 0
– 15 yaitu 2 titik dengan jumlah 39 individu. Penyebaran R. rochussenii melimpah pada kemiringan lereng 15
– 45 , berbeda dengan Agustini et al. 2004 yang menyatakan bahwa R. rochussenii di Resort Tapos
melimpah pada kemiringan lereng 10 – 20 . Perbedaan dapat disebabkan telah
terjadi perluasan penyebaran R. rochussenii saat pengamatan di lapang. Pada kelas kemiringan lereng lebih dari 45 tidak ditemukan R. rochussenii. Hal ini dapat
diduga bahwa pada kemiringan lereng lebih dari 45 menyulitkan satwa penyebar biji beraktifitas pada daerah tersebut karena curam. Peta kelas
kemiringan lereng Resort Tapos disajikan pada Gambar 14. Spesies R. rochussenii menurut kemiringan lereng berbeda dengan spesies
Rafflesia lainnya seperti R. zollingeriana di TN Meru Betiri banyak ditemukan pada kemiringan lereng 61
– 80 dengan bentuk lereng sangat curam Zuhud 1989. Gamasari 2007 menyatakan bahwa R. patma di CA Pangandaran
melimpah pada kemiringan lereng 0 – 8 , serupa dengan penemuan spesies yang
sama di CA Leweung Sancang oleh Herdiyanti 2009. Berdasarkan hasil pengukuran kemiringan lereng, jumlah R. rochussenii melimpah pada kemiringan
lereng 15 – 45 dengan bentuk lereng landai sampai curam. Kemiringan lereng
merupakan salah satu variabel yang diuji dalam menentukan kesesuaian habitat karena merupakan salah satu faktor habitat yang paling menentukan dalam
penyebaran tumbuhan Zuhud et al. 1998.
Gambar 13 Peta kemiringan lereng Resort Tapos TNGGP.
3 7
Gambar 14 Peta kelas kemiringan lereng Resort Tapos TNGGP.
3 8
5.2.3 Jarak dari sungai