Geologi KONDISI UMUM PENELITIAN

4.3 Geologi

Kondisi geologi regional, sebagian besar dataran Bandung ditutupi oleh aluvium yang terbentuk dari endapan sungai dan situ. Endapan aluvial yang menjadi aquifer utama di DAS Citarum umumnya tertutup oleh produk vulkanik kuarter yang dibentuk dari material pyroclastic dan aliran lava. Permeabilitas produk vulkanik bervariasi pada material yang tidak terkonsolidasi atau aliran lava berongga. Produk vulkanik ini memainkan peranan penting pada aquifer. Produk vulkanik kuarter ditutupi oleh batuan sedimenter dari zaman tersier. Batuan sedimenter yang membentuk rangkaian pegunungan di bagian Selatan dan Barat dataran Bandung ini tersusun atas pasir, lempung, marl campuran tanah liat dan kapur, breksi, dan batu kapur yang sebagian besar bercampur. Tingkat permeabilitas tanah pada umumnya rendah namun sangat bervariasi pada batuan kapur Dinas PSDA 2009. Menurut Silitonga 1973 kondisi geologi di DAS Citarum hulu dapat dibagi ke dalam empat kategori: 1. Hasil gunung api tua yang tidak dapat dibedakan, tersusun atas pasir tuffaceous, lapilli, lava yang berlapis berseling. Unit-unit ini tersebar, menutup hampir 65 DAS Citarum hulu dari mulai bagian Utara hingga Selatan. 2. Hasil gunung api muda yang tidak dapat dibedakan, terdiri dari pasir tuffaceous, lapilli, lava, agglomerate yang sebagian besar berasal dari Gunung Tangkuban Perahu. Unit ini ditunjukkan di areal datar sampai bergelombang atau berbukit dengan warna tanah abu kekuning-kuningan hingga abu kemerah-merahan. Unit-unit ini tersebar, mencakup hampir 10 area ke bagian Timur hulu DAS Citarum. 3. Pumiceous Tuff, terdiri stsd tuffsceous sand, lapilli, scoriaceous lava, letusan A Gunung Tangkuban Perahu. Unit-unit ini tersebar, mencakup hampir 5 area, di sepanjang lembah sungai. 4. Sandy tuff, terdiri dari sandy tuff yang berasal dari letusan C Gunung Tangkuban Perahu, sandy tuff berwarna kecoklatan, sangat poros, terdiri atas kristal-kristal hornblende yang kasar, juga lahar red-weathered, lapisan- lapisan lapilli dan breccia. Area ini tersebar mencakup hampir 20 area, di bagian tengah hulu DAS. Berdasarkan peta klasifikasi PSDA skala 1:250.000, DAS Citarum bagian hulu tersusun attas tanah distropepts, eutrandepts, eutropepts, hidraquents, paleudults, tropaquepts dan tropudults, namun lebih didominasi oleh jenis tanah distropepts 42,73, hidraquants 21,74 dan tanah tropaquepts 20.8. Tanah hidraquents dan tropaquepts merupakan tanah gleisol sedangkan tanah distropepts merupakan asosiasi tanah andosol. Sub DAS Cikapundung- Cipamokolan lebih didominasi tanah distropepts 15.499 ha dan tidak ditemukan tanah jenis eutropepts, paleudults, dan tropudults. Di Sub DAS Cikeruh, tanah distropepts; hidraquents dan tropaquepts hampir tersebar merata; tanah tropudults hanya sedikit sekali tersebar 606 ha. Tanah hidraquents tersebar dominan di Sub DAS Cisangkuy 11.287 ha dan tidak terdapat tanah tropudults. Seperti halnya Sub DAS Cikeruh, di Sub DAS Citarik distropepts, hidraquents dan tropaquepts hampir tersebar merata; tanah tropudults hanya sedikit sekitar 521 ha. Tanah distropepts dan hidraquents lebih dominan di Sub DAS Cisarea. Sedangkan di Sub DAS Ciwidey, Ciminyak dan Cihaur tanah distropepts lebih dominan tersebar dibandingkan jenis tanah lainnya.

4.4 Fungsi Kawasan