tampak menjadi citra yang kohesif kontrasnya konsisten, teroganisir, solid dan koordinatnya ter-interkoneksi Jaya 2010. Data asli citra LANDSAT ETM
+
daerah DAS Citarum Hulu terdiri dari 2 scene citra. Data tersebut kemudian di mozaik menjadi satu scene untuk memudahkan proses pengolahan dan analisis
citra.
3.3.1.3 Koreksi Radiometrik
Koreksi radiometrik ditujukan untuk memperbaiki bias pada nilai digital atau nilai kecerahan piksel yang terukur pada data histogram saluran-saluran
spektral citra, yang disebabkan oleh gangguan atmosfer maupun akibat kesalahan respon detektor. Koreksi terhadap gangguan atmosfer dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode histogram minimum histogram minimum method. Pada metode histogram minimum, gangguan atmosfer diduga
sebagai nilai terkecil yang terukur pada plot histogram masing-masing saluran citra digital multi saluran. Untuk menghilangkan gangguan atmosfer dari data
multi saluran cukup dilakukan operasi aljabar dengan mengurangkan nilai digital terkecil pada setiap nilai digital piksel yang terukur pada masing-masing saluran
citra tersebut Lillesand dan Kiefer 1990.
3.3.1.4 Penyekatan Area Penelitian Croping
Setelah proses koreksi citra kemudian dilakukan proses penyekatan citra sesuai dengan area penelitian kawasan DAS Citarum Hulu pada citra terkoreksi.
Citra hasil penyekatan ini akan digunakan dalam proses selanjutnya. Penyekatan citra dilakukan sesuai dengan batas Citarum Hulu dengan menggunakan data
vektor yang berasal dari BPDAS Citarum Ciliwung.
3.3.2. Interpretasi Visual Citra Satelit Visual Image Interpretation
Interpretasi visual interpretasi secara visual citra satelit merupakan suatu kegiatan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi objek-objek yang ada dipermukaan
bumi yang tampak pada citra dengan mengenalinya atas dasar karakteristik spasial, spektral, dan temporal. Pendekatan ini melibatkan analis atau interpreter untuk
mendapatkan informasi yang terekam pada citra dengan tujuh cara interpretasi visual.
Keberhasilan ini sangat tergantung kepada analis dalam mengeksploitir secara kolektif objek-objek yang tampak pada citra.
Interpretasi visual citra dilakukan dengan kombinasi 3 saluran dalam format Red Green Blue RGB untuk memperoleh warna komposit yang paling jelas pada
setiap kelas penutupan. Dalam Hakim 2006, kombinasi tersebut setidak-tidaknya terdiri atas 1 band sinar tampak, 1 dari Near Infrared NIR, dan 1 dari Middle
Infrared MIR. Dalam penelitian ini, kombinasi band yang digunakan dalam interpretasi visual citra menggunakan band 5-4-3 mengacu kepada standar dari
Deparemen Kehutanan untuk analisis hutan dan vegetasi. Interpretasi visual citra dilakukan berdasarkan karakteristik visual pada citra seperti warna, bentuk, ukuran,
pola, tekstur, bayangan, dan asosiasi.
Penelitian dilakukan untuk memberikan gambaran awal dalam survey lapangan, mengidentifikasi pola sebaran, penentuan jumlah kelas penutupan lahan
dan macam kelas penutupan lahan yang ada di lapangan daerah penelitian. Untuk memperoleh data dalam interpretasi visual, citra ditampilkan dalam format RGB
Red Green Blue untuk dapat menghasilkan warna komposit. Interpretasi visual juga dilakukan pada tahap reklasifikasi hasil klasifikasi dijital.
3.3.3 Pemeriksaan Lapangan Ground Check
Kegiatan pengecekan lapangan dilaksanakan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan atau kondisi lapangan secara nyata sebagai pelengkap dan
pembanding bagi analisis selanjutnya. Pemeriksaan lapangan dilakukan dengan menelusuri lokasi-lokasi pengamatan yang telah ditentukan. Kegiatan yang
dilakukan meliputi pengambilan titik-titik pengamatan dan dokumentasi contoh- contoh penutupan atau penggunaan lahan yang ada dan juga melakukan
wawancara dengan responden yang memahami dan mengenali dengan baik tentang kondisi daerah pengamatan.
3.3.4 Pengolahan Citra Digital Image Processing