Sumber Daya Air KONDISI UMUM PENELITIAN

Tabel 9. Klasifikasi iklim Schmidt Fergusson di DAS Citarum bagian hulu Sub DAS Curah hujan mmth Jumlah hari hujan Curah hujan mmhari Tipe iklim SchimdtFergus on Citarik- Cikeruh 1,911 108 17,1 B Cirasea 2,716 123 19,0 A Cisangkuy 2,138 122 15,1 A Ciminyak 1,562 115 13,6 C Cihaur 1,817 132 13,6 A Cikapundung- Cipamokolan 1,920 125 13,3 B Ciwidey 2,233 127 17,6 A Sumber : Laporan Rencana Pengelolaan DAS Citarum Terpadu 2010

4.6 Sumber Daya Air

DAS Citarum bagian hulu terdapat Waduk Saguling, Situ Cileunca dan Situ Cipanunjang. Wilayah DAS Citarum bagian hulu merupakan DTA Waduk Saguling. Waduk Saguling berada di antara Sub DAS Ciminyak dan Cihaur. Volume Waduk Saguling menurun selama musim kemarau, rata-rata volumenya sekitar 242 juta m 3 . Pada musim hujan volumenya semakin meningkat rata-rata sekitar 273 juta m 3 . Volume waduk Saguling paling rendah terjadi pada awal musim hujan dan akhir musim kemarau, sekitar 70-71 juta m 3 dan Bulan April- Mei volume Waduk Saguling dalam kondisi maksimum sekitar 425-440 juta m 3 . Situ Cileunca dan Cipanunjang terdapat di Sub DAS Cisangkuy. Rata-rata volume air yang tertampung Situ Cileunca berkisar 3-16 juta m 3 , rata-rata pada musim kemarau sekitar 8.77 juta m 3 sedangkan pada musim hujan ± 9.41 juta m 3 . Selama musim kemarau volume air di Situ Cileunca semakin menurun dan paling rendah terjadi pada akhir musim kemarau. Ketika memasuki musim hujan volume air Situ Cileunca relatif lebih kecil dibandingkan laju penurunan volume air Situ Cileunca relatif lebih kecil dibandingkan laju penurunan volume air pada musim kemarau. Di Situ Cipanunjang, rata-rata volume air yang tertampung ± 12.78 m 3 dan pada musim kemarau ± 12.48 juta m 3 . Laju penambahan volume air selama musim hujan sebanding dengan laju penuruanan volume air selama kemarau. Banyak pihak yang memanfaatkan sumber daya air ini. Dari pihak pemerintah seperti Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirta Raharja untuk pengadaaan dan distribusi air bersih. Dari pihak swasta seperti Indopower yang memanfaatkan air untuk pembangkit listrik. Indopower memanfaatkan 4 PLTA yang sudah ada sejak jaman Belanda yaitu PLTA Plengan, PLTA Lamajan dan Cikaling di Sub DAS Cisangkuy dan PLTA Saguling. PLTA ini berada di bawah Unit Bisnis Pembangkit UBP Saguling. PLTA di Sub DAS Cisangkuy air yang digunakannya berasal dari Waduk Saguling. Produksi Listrik yang dibangkitkan akan didistribusikan untuk wilayah Jawa dan Bali oleh PLN. Di setiap PLTA mengalami pola produksi listrik yang hampir sama. Mengalami penurunan produksi pada musim kemarau dan kenaikan produksi pada musim hujan. Produksi maksimum dicapai pada bulan-bulan akhir musim hujan. Das Citarum bagian hulu banyak juga tersebar mata air. Hasil survey BPDAS Citarum-Ciliwung telah menemukan 48 mata air. Diantaranya sangat prioritas untuk segera dilakukan rehabilitasi lahan di sekitar mata air tersebut. Mata air tersebut di Kec. Pangalengan yaitu mata air Cisarua, Cisoolok, Labakduloh dan Citiis atau Seseupan, Cicalengka, Ibun, Kertasari, dan Pacet. Data dari GTL sekitar 87 mata air dengan debit berkisar 1-115 ldtk. Dari Dinas Kehutanan Kab. Bandung telah menginventarisasi data mata air di Bagian Hulu DAS Citarum sebanyak 361 mata air Laporan Rencana Pengelolaan DAS Citarum Terpadu 2010.

4.7 Demografi