5.5.2 Analisis Perubahan Tutupan dan Penggunaan Lahan Tahun 2006-2011
Hasil analisis perubahan tutupan dan penggunaan lahan disajikan pada Tabel 19. Berdasarkan Tabel 19 dapat dilihat bahwa selama kurun waktu lima tahun
kelas tutupan dan penggunaan lahan yang mengalami penurunan luas arealnya adalah kelas tutupan dan penggunaan lahan tanah terbuka, persawahan, dan
pertanian lahan kering campur Tabel 19 Perubahan luas tutupan dan penggunaan lahan DAS Citarum Hulu pada
tahun 2006-2011
No. Kelas tutupan
dan penggunaan lahan
Luas tutupan dan penggunaan lahan LANDSAT ETM
+
tahun 2006 LANDSAT ETM
+
tahun 2011 Luas
perubahan Hektar
Hektar Hektar
1 Badan air
2.246,29 0,98
2.246,29 0,98
0,00 0,00
2 Bandara
191,24 0,07
191,24 0,08
0,00 0,00
3 Hutan primer
1.036,61 0,44
1.088,61 0,47
52,00 0,022 4
Hutan sekunder 11.864,95
5,08 12.000,43
5,14 135,48 0,058 5
Hutan tanaman 26.526,41
11,37 26.606,16
11,40 79,75 0,034
6 Perkebunan
4.302,34 1,84
4.316,21 1,85
13,87 0,006 7
Pertanian lahan kering
44.681,54 19,15
44.835,02 19,21 153,49 0,066
8 Pertanian lahan
kering campur 32.532,13
13,94 32.457,37
13,91 -74,76
- 0,032
9 Permukiman
41.361,73 17,73
41.473,49 17,77 111,77 0,048
10 Semak belukar
1.659,02 0,71
1.769,49 0,76 110,47 0,047
11 Sawah
65.018,66 27,86
64.768,41 27,76 250,25 0,091
12 Tanah terbuka
1.877,30 0,80
1.550,53 0,66
- 326,77
- 0,140
Total luas 233.344,5
100,00 233.344,5
100,00
Tanah terbuka merupakan kelas yang mengalami penurunan luas areal terbesar, yaitu sebesar 326,77 ha atau 0,14 dari luas total arealnya. Sedangkan
kelas-kelas yang mengalami peningkatan adalah kelas tutupan dan penggunaan lahan hutan primer, hutan sekunder, hutan tanaman, perkebunan, pertanian lahan
kering, permukiman dan semak belukar. Grafik perubahan tutupan dan penggunaan lahan berdasarkan luas disajikan pada Gambar 13.
59 60
Gambar 13 Grafik perubahan luas tipe-tipe tutupan dan penggunaan lahan di DAS Citarum Hulu tahun 2006 dan 2011.
Pada kelas tutupan dan penggunaan lahan hutan primer mengalami peningkatan jumlah luasan areal dari sebesar 1.036,61 ha atau 0,44 dari luas
total arealnya pada tahun 2006 menjadi 1088,61 ha atau 0,47 dari luas total arealnya pada tahun 2011, sehingga mengalami peningkatan luas hutan primer
sebesar 52 ha. Penurunan jumlah luasan ini disebabkan karena selama kurun waktu lima tahun 2001-2006 ada areal hutan primer yang berasal dari pertanian
lahan kering, pertanian lahan kering campur, dan persawahan. Hal ini dapat terjadi karena error atau kesalahan yang terjadi dalam pengklasifikasian seperti adanya
nilai piksel kelas hutan primer yang masuk ke dalam kelas tutupan dan penggunaan lahan yang lain yang disebut dengan kesalahan omiton error karena
adanya kekurangan jumlah piksel dalam penentuan area contoh. Pada kelas tutupan dan penggunaan lahan hutan sekunder mengalami
peningkatan jumlah luasan areal dari 11.864,95 ha atau 5,08 pada tahun 2006 menjadi 12.000,43 ha atau 5,14 dari total luas tutupan dan penggunaan lahan
pada tahun 2011, sehingga mengalami perubahan sebesar 135,48 ha atau 0,06. Penurunan jumlah luasan ini disebabkan terjadi konversi hutan sekunder yang
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
Lu a
s x
1000 ha
Tahun 2006 Tahun 2011
berasal dari pertanian lahan kering, pertanian lahan kering campur, dan persawahan.
Pada kelas tutupan dan penggunaan lahan hutan tanaman mengalami peningkatan jumlah luasan dari 26.526 ha atau 11,37 pada tahun 2006 menjadi
26.606,16 ha atau 11,40 dari total arealnya pada tahun 2011, sehingga terjadi perubahan sebesar 79,75 ha atau 0,04. Peningkatan jumlah areal ini disebabkan
terjadinya perubahan dari kelas hutan primer, hutan sekunder, perkebunan, pertanian lahan kering, pertanian lahan kering campur, permukiman, semak
belukar, sawah, dan tanah terbuka. Dengan perubahan terbesar berasal dari kelas semak belukar sebesar 18,28 ha.
Perubahan tutupan dan penggunaan lahan yang terbesar terjadi pada kelas tanah terbuka mengalami penurunan jumlah luasan areal dari 1877,30 ha atau
0,8 pada tahun 2006 menjadi 1550,53 ha atau 0,67 pada tahun 2011, sehingga dalam kurun waktu lima tahun terjadi perubahan tutupan dan penggunaan lahan
sebesar 326,77 ha yang berubah menjadi kelas tutupan lahan lainnya dengan yang terbesar adalah kelas tutupan dan penggunaan lahan pertanian lahan kering,
persawahan dan pertanian lahan kering campur Perubahan tutupan dan penggunaan lahan yang terkecil terjadi pada kelas
lahan hutan primer. Peta perubahan tutupan dan penggunaan lahan DAS Citarum Hulu pada tahun 2006-2011 disajikan pada Gambar 14.
Gambar 14 Peta perubahan penutupan lahan DAS Citarum Hulu Jawa Barat tahun 2006-2011. 63
Tabel 20 Matriks perubahan citra LANDSAT ETM
+
2006-2011 menggunakan kombinasi band 5-4-3
Keterangan : Kolom= tahun 2011; Baris= tahun 2006 Badan
air Bandara
Hutan primer
Hutan sekunder
Hutan tanaman
Kebun Pertanian
lahan kering
Pertanian lahan
kering campur
Permukiman Semak
Sawah Tanah
terbuka Total
Badan air 2.246,2
2.246,2 Bandara
191,2 191,2
Hutan primer 1.020,3
3,4 6,1
3,2 3,2
5,1 4,2
4,5 0,7
0,4 1.036,6
Hutan sekunder
0,7 11.835,5
7,5 2,2
8,6 3,6
4,8 1,2
3,2 1,8
11.864,9 Hutan
tanaman 3,2
2,7 2.648,4
3,6 110,2
10,2 55,2
1,9 3,2
3,1 26.526,4
Kebun 4,6
5,8 4,9
4.261,7 9,6
4,9 2,8
2,6 7,3
4.302,3 Pertanian
lahan kering 16,1
28,6 15,7
44.564,1 9,3
8,8 31,9
11,1 44.681,5
Pertanian lahan kering
campur 19,4
38,9 17,2
22,9 17,9
32.359,9 11,7
14,1 17,9
15,9 32.532,1
Permukiman 4,1
4,4 3,8
4,2 7,6
5,4 41324,1
7,1 1,1
41.361,7 Semak
0,7 4,4
186,3 2,5
38,1 7,1
5,7 1.396
15,3 3,8
1.659,0 Sawah
17,6 50,2
27,1 53,2
40,4 49,3
15,5 64.674,1 18,1
65.018,8 Tanah terbuka
2,7 5,5
3,2 6,4
33,1 6,4
319,8 5,2 1.497,4
1.877,3 Total
2.246,2 191,2 1.088,6
12.000,4 26.606,2 4.316,20 44.835,1
32.457,4 41.473,5 1.769,5 64.768,4 1.550,5 233.344,5
64
5.5.3 Analisis Perubahan Tutupan dan Penggunaan Lahan Tahun 2001-