Mucor hiemalis Actinomucor elegans

13 amilase terkuat dibandingkan dengan kapang-kapang tempe lainnya sehingga dapat mendegradasi amilosapati menjadi gula sederhana Roxana et al. 2003.

2.6 Mucor hiemalis

Dalam pembuatan sufu terdapat beberapa kapang yang berperan selama tahap fermentasinya yaitu kelas Mucoraceae. Di antara kapang yang sering digunakan adalah Actinomucor elegans, Mucor hiemalis, M. silvaticus dan M. subtilisimus karena dapat menghasilkan sufu dengan kualitas yang baik. Mucor juga disebut dimorfik karena dapat berubah dari bentuk filamen menjadi bentuk seperti khamir. Pertumbuhan yang menyerupai khamir dirangsang jika kondisinya anaerobik dan dengan adanya CO 2 . Koloni M. hiemalis berwarna kuning krem pada tempat terang, pada tempat yang gelap berwarna lebih abu-abu. Tinggi hifa 15 – 20 mm pada media agar. Sporangiofor sederhana pada awalnya, kemudian bercabang sedikit, berwarna kuning dengan diameter 10 – 14 µm dengan dinding yang tidak sempurna. Kolumela berbentuk bulat panjang, terpotong pada dasar. Sporangiospora berbentuk bulat lonjong seperti ginjal dengan ukuran bervariasi dan nampak licin. Kapang ini tidak memiliki klamidospora Samson et al 1981 dalam William, 1990. Mucor hiemalis tergolong dalam divisi Zygomycota kelas Zygomycetes ordo Mucorales dan genus Mucor dengan ciri-ciri spesifik yaitu hifa tidak bersepta, tidak membentuk stolon dan rhizoid atau sporangiola sporangia kecil yang mengandung beberapa spora, sporangiofora tumbuh pada seluruh bagian miselium dengan spora halus dan teratur, bentuknya sederhana atau bercabang, kolumela berbentuk bulat atau seperti buah advokat, tumbuh optimal pada suhu 37-40 C Fardiaz, 1992; Onions et al, 1981 dalam Nugrahaningwidhi, 2002..

2.7 Actinomucor elegans

Kelas Mucoraceae yang banyak digunakan pada pembuatan sufuChineses cheese adalah Actinomucor elegans. Genus ini sering sulit dibedakan dari Mucor karena mempunyai koloni putih terang mengkilap seperti Mucor. Kapang ini juga terdapat di alam seperti tanahdebu dan ditemukan pada beberapa makanan Asia terfermentasi. Adapun ciri-ciri A. elegans adalah sporangianya terdapat pada 14 cabang-cabang sporangiofor, dinding terminal sporangia kokoh dilequescent dan ditutupi oleh kristal kalsium oksalat, sporangia lebih kecil dan pendek, secara vertikal disusun oleh cabang yang pendek, membentuk stolon dan rhizoid. A. elegans mempunyai bentuk yang terletak di antara Mucor dan Rhizopus. Selain itu A. elegans mampu menggunakan xilosa, pati dan sukrosa sebagai sumber karbon dan senyawa anorganik sebagai sumber nitrogen. Kapang ini merupakan kapang yang digunakan dalam pembuatan sufu di Cina. Han 2003 telah membandingkan kemampuan aktivitas enzim A. elegans dengan R. oligosporus . A elegans mempunyai kemampuan mendegradasi protein dan α- galaktosida lebih baik daripada R. oligosporus.

2.8 Evaluasi Sensori a. Uji ranking sederhana