Kedelai Sufu TINJAUAN PUSTAKA

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kedelai

Biji kedelai kaya akan protein dan lemak serta beberapa bahan gizi lainnya seperti vitamin dan lesitin. Biji kedelai dapat diolah menjadi tahu tofubean curd , bermacam-macam saus penyedap seperti kecap, tauco, dan lain-lain, tempe, susu kedelai baik bagi orang yang sensitif laktosa, tepung kedelai, minyak untuk kebutuhan sabun, plastik, kosmetik, resin, tinta, krayon, pelarut, dan biodiesel. Adapun contoh bji kedelai beserta produknya seperti Gambar 1 dan komposisi zat gizi kedelai disajikan pada Tabel 1. Gambar 1 Biji Kedelai dan Tahu Tabel 1 Kandungan Zat Gizi Kedelai Tiap 100 Gram Berat Kering Komposisi Satuan Kedelai Energi Protein Lemak Hidrat arang Serat Abu Kalsium Fosfor Besi Karotin Vitamin A Vitamin B1 Vitamin C Air bdd berat yang dapat dimakan kal gram gram gram gram gram mg mg mg mkg SI mg mg gram 381; 331 40,4; 34,9 16,7; 18,1 24,9; 34,8 3,2 5,5 222; 227 682; 585 10; 8 31 110 0,52; 1,07 12,7; 7,5 100 Sumber: Depkes RI dan Puslitbang Gizi 1991 dalam http:www.ristek.go.id Anonim, 2006 dalam http:www.iptek.net.id 6 Tahu telah dikenal semua lapisan masyarakat dengan berbagai macam merk hasil olahan industri maupun yang tanpa merk hasil olahan industri rumah tangga. Akan tetapi pada dasarnya tahu dibagi menjadi dua macam yaitu tahu biasa dan tahu padatpress yang disebut firm tofu. Adapun komposisi tahu biasa dan tahu pressfirm tofu seperti pada Tabel 2. Tabel 2 Kandungan Zat Gizi Tahu Biasa dan Tahu Press Tiap 100 Gram Komposisi Satuan Tahu Biasa Tahu Press Firm Tofu Energi Air Protein N x 5,71 Lemak Karbohidrat Abu Lemak jenuh Kalsium Fosfor Besi Serat Kalium Natrium kal gram gram gram gram gram mg mg mg mg mg mg mg 76 84,55 7,4 4,17 2,03 0,72 0,62 125 97 1,82 1,0 121 9 79 69,83 9,25 4,71 1,91 1,40 0,975 227 190 1,25 0,2 237 14 Sumber : Haytowitz dan Matthews 1989 dalam Nugrahaningwidhi 2002 USDA, 2004

2.2 Sufu

Di dunia barat seperti Cina, sufu juga dikenal dengan nama chinese cheese , karena cita rasanya yang menyerupai keju. Beberapa istilah sinonim dari sufu yaitu tosufu, fu-ru, dou-furu,tou-fu-ru, toe-furu, jiang-dou-fu, fu-yu dan foo-yue. Dikenal juga sinonim sufu berdasarkan asal daerahnya yaitu tofuyo, nyu-fu atau fu-nyu di Jepang, chao di Vietnam, ta-huri Philipina, taokaoan di Indonesia, tao- huyi di Thailand dan sufu, furu atau doufuru di Cina Yasuda dan Kobayashi 1989; Beuchat 1995; dalam Wang dan Du, 1998. Wang dan Du 1998 menjelaskan bahwa sufu pertama kali diproduksi di Cina pada Dinasti Wei 220 – 265 AD, dan populer pada masa Dinasti Ming 1368 – 1644 Zhang dan Shi, 1993. Winarno 2002 juga menjelaskan bahwa sufu telah diproduksi di Cina jauh sebelum Dinasti Ching dan dikonsumsi sebagai appetizer dan pencita rasa makanan oleh semua segmen masyarakat Cina, 7 termasuk mereka yang merantau dari Cina. Contoh sufu di pasaran Jepang dan Cina seperti pada Gambar 2. Gambar 2 Contoh Produk Sufu di Pasaran Masyarakat Jepang dan China Sumber: Han, 2003; Koga, 2006 Menurut proses pembuatannya sufu merupakan salah satu produk fermentasi tahu oleh kapang, yang kemudian mengalami proses pemeraman atau aging untuk meningkatkan cita rasanya. Proses pembuatan sufu meliputi tiga langkah utama, yaitu pembuatan tahu, fermentasi oleh kapang, dan pematangan serta penuaan. Tahu yang biasa digunakan adalah jenis tahu keras atau firm tofu. Kadar air jenis tahu ini sekitar 70, dan dipotong membentuk kubus 8 cm. Pada tahap fermentasi oleh kapang, tahu diturunkan pHnya dengan perendaman dalam larutan garam NaCl 6 dan asam sitrat 2.5 selama satu jam pada suhu kamar. Penurunan pH tahu dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk akan tetapi tidak menghambat pertumbuhan kapangnya. Tahu kemudian ditiriskan atau diberi perlakuan pemanasan dengan uap 100 o C selama 10 – 15 menit. Inokulasi dilakukan pada saat tahu telah dingin suhu ruang yang selanjutnya diinkubasikan pada suhu 30 o C selama 2 – 7 hari. Setelah itu akan dihasilkan tahu yang telah bermiselium disebut dengan nama pizi Winarno, 2002. Selama fermentasi tahu menjadi pizi, kapang menghasilkan sejumlah enzim yang mampu mendegradasi komponen-komponen tahu menjadi senyawa sederhana. Actinomucor elegans dapat menghasilkan enzim protease, α-amilase, β-galaktosidae, dan lipase Chou et al,1988. Tahap selanjutnya adalah pemeraman yang dilakukan dalam larutan garam 10 – 12 dan dapat dicampur dengan alkohol food alcohol 10. Selain itu menurut Winarno 2002 dalam cairan perendam dapat ditambahkan cabai, penyedap rasa atau jahe untuk memperkaya rasa, yang kemudian dibiarkan selama 10 hari agar menjadi matang. Han 2003 menjelaskan pada tahap ini NaCl sangat 8 berperan terhadap perubahan tekstur, degradasi protein dan lipid. Proses pembuatan sufu menurut Han 2003 seperti pada Gambar 3. Gambar 3 Diagram Alir Proses Pembuatan Sufu Han, 2003 Tabel 3 Komposisi Nutrisi Sufu per 100 Gram Berat Segar Komposisi Nutrisi Berat Kadar air g 58 – 70 Protein kasar g 12 – 17 Lemak kasar g 8 – 12 Serat g 0.2 – 1.5 Karbohidrat g 6 – 12 Kadar abu g 4 – 6 Kalsium mg 100 – 230 Fosfor mg 150 – 300 Besi mg 7 – 16 Thiamin Vitamin B1 mg 0.04 – 0.09 Riboflavin Vitamin B 2 mg 0.13 – 0.36 Niacin mg 0.5 – 1.2 Vitamin B 12 mg 1.7 – 22 Energi KJ 460 – 750 Sumber: Wang dan Du 1998, Su 1986 dalam Han 2003. Sufu biasanya dikonsumsi sebagai spread pada crackers atau sebagai bumbu pada masakan sayuran maupun daging, appetizer, sebagai bahan untuk dips atau dressings dan sebagai pengganti keju bagi kaum vegetarian Han, 2003. Pemotongan Inokulasi dengan kapang selama 2 - 4 hari Perendaman dalam larutan garam jenuh selama 6-12 hari hingga kadar garam pizi 16 Pizi Sufu Perendaman dalam larutan bercita rasa dressing mixtureselama 2 bulan Tahu firm tofu 9 Berdasarkan warna dan flavor yang dihasilkan, Wang dan Du 1998 membedakan sufu ke dalam empat tipe yaitu sufu merah, sufu putih, sufu abu-abu dan sufu tipe lain. a. Sufu merah Sufu merah merupakan sufu yang berwarna merah pada bagian permukaan dan berwarna cerah kekuningan pada bagian dalam. Warna merah ini disebabkan oleh pewarna angkak yang ditambahkannya selama pemeraman, dan bercita rasa tinggi sebagai appetizer dengan kadar garam yang tinggi pula di antara jenis lainnya. b. Sufu putih Seperti halnya dengan sufu merah, sufu putih juga banyak digunakan sebagai appetizer hanya saja tanpa pewarna angkak sehingga berwarna cerah kekuningan bagian luar dan dalam. Sufu jenis ini lebih terkenal di kawasan masyarakat China Selatan. c. Sufu abu-abu Sufu abu-abu mempunyai tekstur lebih lembut, flavor yang kuat agak menyengat dan merupakan hasil degradasi enzim bakteri dan kapang selama fermentasi. Sufu ini banyak diproduksi skala industri dengan resep yang dirahasiakan. d. Sufu tipe lain Selain ketiga tipe sufu tersebut ada tipe lain yang biasa diproduksi oleh masyarakat dengan berbagai macam variasi bahan penguat cita rasa selama proses pemeraman. Bahan tambahan tersebut antara lain: sayur mayur, nasi, bacon , alkohol pangan konsentrasi tinggi. Sufu yang beralkohol tinggi biasa disebut Zui-fang atau tsui-fang yang berarti arak sufu. Sumber: Han, 2003; Anonim,2006 dalam http:www.wonder-okinawa.jp Gambar 4 Pizi dan Sufu 10

2.3 Lactobacillus plantarum