Berbeda dari bentuk erosi lainnya, pada tanah longsor pengangkutan tanah dalam volume besar terjadi sekaligus. Longsor terjadi sebagai akibat meluncurnya suatu
volume tanah di atas suatu lapisan kedap air serta tanah yang jenuh. Erosi internal adalah terangkutnya butiran-butiran tanah ke bawah ke dalam
celah-celah atau pori-pori tanah, sehingga tanah menjadi kedap air dan udara. Erosi internal mungkin tidak menyebabkan kerusakan berarti karena sebenarnya
bagian-bagian tanah tidak terangkut keluar tempat tersebut, dan tanah akan baik kembali setelah dilakukan pengolahan tanah Arsyad, 2006.
2.7.1 Universal Soil LossEquation USLE
Menurut Ispriyanto 2001, Universal Soil Loss Equation USLE
memungkinkan perencana menduga laju rata-rata erosi suatu bidang tanah tertentu pada suatu kecuraman lereng dengan pola hujan tertentu untuk setiap macam
pertanaman dan tindakan pengelolaan tindakan konservasi tanah yang mungkin dilakukan atau sedang digunakan. USLE adalah suatu model erosi yang dirancang
untuk memprediksi erosi jangka panjang dari erosi lembar atau alur di bawah keadaan tertentu. Perkiraan jumlah erosi yang akan terjadi pada suatu lahan bila
pengolahan lahan tidak mengalami perubahan dilakukan dengan menggunakan rumus USLE :
A = R K x Ls C P........................5
Dimana, A: Jumlah erosi tonhatahun, R: Faktor erosivitas hujan, K: Faktor erodibilitas tanah, LS : Faktor panjang dan kemiringan lereng, C: Faktor tanaman
penggunaan tanaman, P: Faktor teknik konservasi tanah. Berdasarkan hasil perbandingan besarnya erosi hasil pengukuran pada petak
erosi standar Wischmeter plot dan erosi hasil pendugaan diketahui bahwa model USLE memberikan dugaan yang lebih tinggi untuk tanah dengan laju erosi
rendah, dan erosi dugaan yang lebih rendah untuk tanah dengan laju erosi tinggi. Berdasarkan beberapa kelemahan tersebut, model USLE disempurnakan menjadi
RUSLE Revised USLE dan MUSLE Modifed USLE dengan menggunakan teori erosi modern dan data-data terbaru, tetapi masih tetap berbasis plot
Kundarto 2005. USLE menggunakan curah hujan sebagai indikator energi perusak agregat tanah, MUSLE dan RUSLE menggunakan jumlah aliran
permukaan untuk mensimulasi erosi dan hasil sendimen. Subsitusi ini
memberikan beberapa keuntungan : ketepatan prediksi model tersebut meningkat, keperluan menggunakan rasio pelepasan dihilangkan dan hasil sendimen untuk
satu peristiwa hujan dapat dihitung Arsyad 2010.
2.7.2 Indeks Bahaya Erosi IBE
Persamaan USLE akan memberikan besarnya erosi tertinggi pada sebidang lahan jika kita menganggap faktor C dan P masing-masing bernilai satu, atau
sering juga dikenal dengan istilah erosi potensial potensial erosion risk. Sehingga persamaannya menjadi : Arsyad, 2006
A = R K x LS
……………….6 Menurut Hammer 1981 dalam Arsyad 2006 menjelaskan bahaya erosi
dapat dinyatakan dalam indeks bahaya erosi yang didefinisikan sebagai berikut:
IBE
= ………………..7
Tolerable Soil Loss menyatakan besarnya erosi yang measih dapat dibiarkan atau ditoleransi. Hammer 1981 dalam Arsyad 2006 menggunakan konsep
kedalaman ekivalen equivalen depth dan umur guna resources life tanah untuk menetapkan nilai T suatu tanah. Kedalaman ekivalen adalah kedalaman tanah
yang setelah mengalami erosi produktivitasnya berkurang dengan 60 dari tanah yang tidak terosi. Menurunnya produkktivitas tanah oleh erosi disebabkan oleh
menurunnya kandungan unsur hara tanah dan menurunnya sifat-sifat fisik tanah. Penentuan kategori harkat hasil perhitungan indeks bahaya erosi pada
masing-masing satuan lahan di suatu DAS dapat ditentukan dengan cara memasukkan pada klasifikasi Indeks Bahaya Erosi yang disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Daftar kriteria indeks bahaya erosi
Nilai Indeks Bahaya Erosi Harkat
1,0 Rendah
1,01-4,0
Sedang
4,01-10,0
Tinggi
10,01
Sangat Tinggi Sumber : Arsyad, 2006
2.8 Dampak Erosi dan Aliran Permukaan