Tahap Perancangan Sistem Informasi

Gambar 5 Diagram alir analisis sistem informasi.

3.4.3 Tahap Perancangan Sistem Informasi

Tahap perancangan sistem informasi disajikan dalam Gambar 6. Tahap ini menjelaskan perancangan sistem informasi yang akan dibuat. Perancangan sistem informasi mendesain suatu proses dihasilkannya informasi, yaitu terdiri dari proses input data, pengolahan data dan proses penyajian data ouput data. Informasi akan dihasilkan dengan memanfaatkan data yang tersimpan pada basis data yang ada. Output atau informasi yang dihasilkan pada akhirnya dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang membutuhkan. Tahap perancangan sistem informasi terdiri dari: 1. Perancangan cara kerja sistem dengan diagram blok. 2. Perancangan database. 3. Perancangan relasi tabel. Perancangan cara kerja sistem dengan diagram blok merupakan pembuatan diagram blok yang bertujuan untuk menggambarkan garis besar cara kerja sistem Analisis sistem informasi Sudah sesuai ? Selesai tidak ya Tabel analisis kebutuhan pelaku sistem informasi Informasikebu tuhan pelaku sistem informasi Analisis kebutuhan pelaku sistem informasi Permasalahan pengelolaan data informasi Formulasikan permasalahan Laporan mengenai permasalahan terkait data dan informasi Elemen- elemen yang terlibat dalam sistem informasi Membuat diagram Diagram sebab akibat dan diagram input- output informasi yang akan dibuat. Diagram blok juga berisi komponen-komponen yang terlibat dalam sistem informasi. Database dapat diartikan sebagai kumpulan data yang terdiri atas satu ataulebih tabel yang terintegrasi satu sama lain, dimana setiap pemakai user diberi wewenang untuk dapat mengakses mengubah, menghapus, menganalisa, menambah, memperbaiki data dalam tabel-tabel tersebut. Tahapan-tahapan dalam melakukan perancangan database ialah: 1. Pembuatan tabel, tabel berfungsi sebagai tempat menyimpan data dan merupakan suatu kumpulan data yang berhubungan dengan topik tertentu. Penggunaan tabel bertujuan untuk menyederhanakan logika terhadap pandangan data. 2. Pembuatan field yang merupakan tempat dimana data atau informasi dalam kelompok yang sama atau sejenis dimasukan. Field itu pada umumnya tersimpan dalam bentuk kolom vertikal pada tabel. 3. Perancangan relasi tabel, dibuat dengan menggunakan diagram entity relationship . Relasi yang dibuat dengan tujuan untuk memperlihatkan hubungan antara tabel-tabel yang berada pada database. Relasi yang dibangun menggunakan relasional one to one satu ke satu yang berarti setiap entity pada suatu himpunan dengan entity pada himpunan entity yang lainnya. One to many satu ke banyak yang berarti setiap entity pada suatu himpunan entity dapat berhubungan dengan banyak entity pada hubungan entity yang lainnya. Secara garis besar relasi antar tabel dirancang untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi hidrologi di Hutan Pendidikan Gunug Walat, seperti informasi debit dan erosi. Informasi mengenai debit membutuhkan data sebagai berikut: data jenis dan pengelompokan tanah, data kondisi hidrologi suatu area, data curah hujan, data luas DAS, dan waktu debit puncak. Kemudian data ini digunakan pada persamaan SCS-CN Persamaan 3. Informasi mengenai erosi membutuhkan data sebagai berikut: curah hujan bulanan untuk menentukan indeks erosivitas hujan bulanan R, data jenis tanah untuk menentukan indeks erodibilitas tanah K, data panjang dan kemiringan lereng untuk menentukan indeks kemiringan dan panjang lereng LS, data jenis penutupanan lahan dan upaya konservasi indeks penutupan lahan dan upaya konservasi CP, data ketebalan solum tanah untuk menentukan nilai Tolerable Soil Loss TSL. Kemudian data ini digunakan pada persamaan pendugaan erosi USLE Persamaan 5. Gambar 6 Tahap Perancangan Sistem Informasi.

3.4.4 Tahapan Implementasi Sistem Informasi