Kebutuhan pelaku sistem informasi Hasil Formulasi Masalah Sistem informasi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Rencana Sistem Informasi

Perencanaan sistem informasi merupakan langkah awal dari pengkajian sistem informasi. Berdasarkan perencanaan sistem informasi yang dilakukan diperoleh tujuan, batasan, dan lingkungan yang ada di dalam sistem informasi pengelolaan daerah aliran sungai Hutan Pendidikan Gunung Walat HPGW. Tujuan sistem informasi ini yaitu membantu pihak pengelola Hutan Pendidikan Gunung Walat dalam mengelola data sumberdaya dan lingkungan khususnya di daerah aliran sungai sehingga penyampaian suatu informasi menjadi lebih baik dan dapat diakses setiap saat oleh seluruh pelaku yang terlibat dalam pengelolaan HPGW khususnya untuk pengelolaan DAS di HPGW dan mempermudah dalam pengambilan keputusan guna pembangunan. Batasan dalam sistem ini mencakup data-data spasial, data sumberdaya dan data karakteristik HPGW dan DAS yang terdiri dari lingkungan fisik iklim, tanah, geologi, topografi dan hidrologi, lingkungan biologi flora dan fauna, karakteristik sosial, dan berbagai tools tambahan yang berguna untuk menduga nilai erosi dan debit. Lingkungan sistem adalah elemen-elemen di luar Pengelolaan DAS di HPGW. Sistem informasi ini dinamakan dengan SIH-PDAS Sistem Informasi Hidrologi-Pengelolaan Daerah Aliran Sungai HPGW. Untuk mengetahui kebutuhan informasi yang diinginkan oleh pengguna atau pelaku kegiatan pengelolaan HPGW dan DAS dapat diketahui pada langkah pendekatan sistem selanjutnya yaitu analisis sistem. Analisis sistem ini terdiri atas dua tahap yaitu analisis kebutuhan dan identifikasi sistem dengan diagram sebab akibat dan diagram input-output.

5.2 Hasil Analisis Sistem Informasi

5.2.1 Kebutuhan pelaku sistem informasi

Kebutuhan pelaku sistem informasi berguna untuk mengetahui dan menentukan jenis informasi yang dibutuhkan bagi masing-masing pelaku dalam Sistem Informasi Hidrologi-Pengelolaan Daerah Aliran Sungai SIH-PDAS HPGW. Pelaku yang terlibat dalam sistemadalah pengelola HPGW, mahasiswa dan peneliti, LSM pemerhati lingkungan, masyarakat sekitar DAS dan pengguna data dan informasi lainnya Tabel 4. Tabel 4. Hasil analisis kebutuhan pelaku terhadap sistem informasi hidrologi- pengelolaan daerah aliran sungai HPGW No Pelaku Kebutuhan 1 Pengelola HPGW  Kemudahan dalam mendapatkan data  Pengambilan keputusan yang baik dan tepat  Penyimpanan database pengelolaan DAS 2 Mahasiswa dan peneliti  Data dan informasi untuk mendukung kegiatan penelitian di HPGW, khususnya di sekitar DAS 3 LSM pemerhati Lingkungan  Data dan informasi untuk mengevaluasi pengelolaan lahanwilayah yang dilakukan oleh pengelola HPGW 4 Pemerintah  Data dan informasi untuk mengevaluasi pengelolaan lahanwilayah yang dilakukan oleh pengelola HPGW 5 Masyarakat  Kemudahan dalam mendapatkan data dan informasi HPGW, khususnya wilayah DAS yang dimanfaatkan masyarakat untuk sumber air minum 6 Pengguna data dan informasi lainnya  Kemudahan dalam mendapatkan data  Pengambilan keputusan yang baik dan tepat.

5.2.2 Hasil Formulasi Masalah Sistem informasi

Berdasarkan tinjauan lapangan dan wawancara dengan pelaku yang ada dalam ruang lingkup sistem maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang ada di HPGW: 1. Para pelaku dan pengguna informasi lainnya sulit untuk mendapatkan informasi HPGW dan DAS yang dibutuhkan secara lengkap, cepat dan akurat. 2. Kurangnya informasi yang diperoleh masyarakat terkait pengelolaan DAS HPGW, sementara masyarakat sekitar DAS sangat bergantung kepada mata air-mata air yang terdapat di HPGW. 3. Kurangnya informasi mengenai daerah sekitar aliran sungai HPGW sehingga proses pengelolaan tidak efektif. 4. Proses pengumpulan data tingkat tahunan sulit untuk dilakukan karena data yang ada masih tersimpan dalam bentuk softcopy, buku dan lembaran-lembaran yang tersusun acak. 5. Belum tersedianya sistem informasi sumberdaya dan lingkungan di HPGW khususnya di daerah DAS sehingga kurang atau lambatnya informasi yang diterima oleh pelaku sistem. 6. Data-data hasil penelitian dan konservasi belum tersusun dan terkelola dengan baik sehingga susah dalam menentukan perencanaan , pengelolaan DAS dan HPGW selanjutnya. 7. Proses pengelolaan data belum memanfaatkan teknologi komputer secara optimal. 8. Pemerintah daerah dan LSM kesusahan dalam memonitori dan mengevaluasi pengelolaan HPGW akibat lambatnya dan kurangnya informasi.

5.2.3 Hasil identifikasi sistem informasi