biasanya sangat tinggi, tetapi laju infiltrasi tersebut akan berkurang saat tanah berubah menjadi basahjenuh. Ketika tanah sudah jenuhterisi air maka proses
runoff akan mulai terjadi. Menurut SWAT Soil and Water Assessment Tools, ada 2 metode untuk melakukan pendugaan aliran permukaan : 1 metode kurva
number SCS Soil Conservation Service dan 2 metode infiltrasi Green ampt Neitschs et all,2005.
2.6.2 Metode kurva number SCS Soil Conservation Service
Persamaan runoff SCS merupakan model empiris yang muncul dan sering digunakan pada tahun 1950an. Persamaan ini dikembangkan untuk melihat
konsistensi runoff berdasarkan pendugaan jumlah runoff dibawah penggunaan lahan yang bervariasi dan tipe tanah areal tersebut.
Persamaan kurva number SCS adalah: Q
surf
= …………………..1
Q
surf
merupakan akumulasi runoff mm H
2
O, R
day
merupakan curah hujan harian mm H
2
O, I
a
merupakan konstantaabstrak dari simpanan permukaan, intersepsi dan infiltrasi untuk runoff mm H
2
O dan S merupakan parameter simpanan mm H
2
O. Parameter simpanan bervariasi secara spatial karena perubahan pada tanah, penggunaan lahan, manajemen lahan dan kemiringanslope
dan secara temporal perubahan-perubahan tersebut mempengaruhi kadar air tanah Neitschs et all, 2005.
Persamaan untuk parameter simpanan adalah: S= 25.4
……………………2 CN merupakan kurva number untuk harian. Nilai Ia biasanya mendekati nilai
0.2S, sehingga persamaan menjadi: Q
surf
= ………………….3
Runoff hanya akan terjadi ketika R
day
I
a
. Kurva number SCS merupakan fungsi dari kemampuan permeabilitas tanah,
penggunaan lahan dan kondisi air tanah. Waktu puncak aliran permukaan diperlukan untuk membuat hidrograf desain bagi keperluan penguraian routing
aliran permukaan melalui simpanan reservoir atau untuk menyatukan hidrograf dari beberapa DAS Arsyad 2006.
Waktu surut suatu hidrograf segi tiga diambil sebesar 1,67 Tp, sehingga seluruh waktu untuk mengalir Tb adalah 2,67 Tp. Laju puncak aliran permukaan
dari hidrograf segi tiga adalah : q = 0,0021 Q ATp
………………….4 Q adalah volume aliran permukaan dalam m
3
, q adalah laju puncak aliran permukaan dalam m
3
detik
-1
, A adalah luas DAS dalam hektar, dan Tp adalah waktu puncak dalam jam Arsyad 2006.
2.6.3 Pengelompokan hidrolika tanah
U.S. Natural Resource Conservation Servie NRCS dalam Neitschs 2005 mengklasifikasikan tanah ke dalam 4 kelompok hidrologic berdasarkan
karakteristik infiltrasi dari tanah tersebut. NRCS Soil Survey 1996 mendefinisikan kelompok hidrologic tanah tersebut sebagai kelompok tanah yang
mempunyai kesamaan potensial runoff pada kondisi cuaca dan kondisi penutupan area sama. Keempat kelompok tanah tersebut adalah: A, B, C dan D. Definisi dari
masing-masing kelas tersebut adalah: A: potensial runoff sedikit. Tanah ini memiliki laju infiltrasi yang tinggi
bahkan ketika sudah jenuh. Grup tanah ini memiliki solum yang dalam, memiliki drainase yang baik sampai sangat baik. Grup tanah ini didominasi oleh pasir dan
kerikil. Grup tanah ini memiliki laju transmisi air yang tinggi. B: grup tanah yang memiliki laju infiltrasi sedang ketika jenuh. Grup tanah
ini mempunyai solum tanah yang agak dalam sampai dalam, memiliki kemampuan drainase agak baik sampai baik dan memiliki tekstur tanah yang
halus sampai agak kasar. Grup tanah ini memiliki laju transmisi air dengan
tingkatan sedang. C: grup tanah yang memiliki laju infiltrasi yang lambat ketika jenuh. Grup
tanah ini memiliki lapisan yang menahan air bergerak ke bawah dan mempunyai tekstur agak halus sampai halus. Grup tanah ini memiliki laju transmisi air yang
lambat. D: potensial runoff tinggi. Grup tanah ini mempunyai laju infiltrasi yang
sangat lambat ketika jenuh. Grup tanah ini memiliki lapisan liat di dekat permukaan tanah hingga ke lapisan material yang kedap air. Grup ini memiliki
laju transmisi air yang sangat lambat.
2.7 Erosi