BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Rencana Sistem Informasi
Perencanaan sistem informasi merupakan langkah awal dari pengkajian sistem informasi. Berdasarkan perencanaan sistem informasi yang dilakukan
diperoleh tujuan, batasan, dan lingkungan yang ada di dalam sistem informasi pengelolaan daerah aliran sungai Hutan Pendidikan Gunung Walat HPGW.
Tujuan sistem informasi ini yaitu membantu pihak pengelola Hutan Pendidikan Gunung Walat dalam mengelola data sumberdaya dan lingkungan
khususnya di daerah aliran sungai sehingga penyampaian suatu informasi menjadi lebih baik dan dapat diakses setiap saat oleh seluruh pelaku yang terlibat dalam
pengelolaan HPGW khususnya untuk pengelolaan DAS di HPGW dan mempermudah dalam pengambilan keputusan guna pembangunan. Batasan dalam
sistem ini mencakup data-data spasial, data sumberdaya dan data karakteristik HPGW dan DAS yang terdiri dari lingkungan fisik iklim, tanah, geologi,
topografi dan hidrologi, lingkungan biologi flora dan fauna, karakteristik sosial, dan berbagai tools tambahan yang berguna untuk menduga nilai erosi dan debit.
Lingkungan sistem adalah elemen-elemen di luar Pengelolaan DAS di HPGW. Sistem informasi ini dinamakan dengan SIH-PDAS Sistem Informasi
Hidrologi-Pengelolaan Daerah Aliran Sungai HPGW. Untuk mengetahui kebutuhan informasi yang diinginkan oleh pengguna atau pelaku kegiatan
pengelolaan HPGW dan DAS dapat diketahui pada langkah pendekatan sistem selanjutnya yaitu analisis sistem. Analisis sistem ini terdiri atas dua tahap yaitu
analisis kebutuhan dan identifikasi sistem dengan diagram sebab akibat dan diagram input-output.
5.2 Hasil Analisis Sistem Informasi
5.2.1 Kebutuhan pelaku sistem informasi
Kebutuhan pelaku sistem informasi berguna untuk mengetahui dan menentukan jenis informasi yang dibutuhkan bagi masing-masing pelaku dalam
Sistem Informasi Hidrologi-Pengelolaan Daerah Aliran Sungai SIH-PDAS HPGW. Pelaku yang terlibat dalam sistemadalah pengelola HPGW, mahasiswa
dan peneliti, LSM pemerhati lingkungan, masyarakat sekitar DAS dan pengguna data dan informasi lainnya Tabel 4.
Tabel 4. Hasil analisis kebutuhan pelaku terhadap sistem informasi hidrologi-
pengelolaan daerah aliran sungai HPGW No
Pelaku Kebutuhan
1 Pengelola HPGW
Kemudahan dalam mendapatkan data Pengambilan keputusan yang baik dan tepat
Penyimpanan database pengelolaan DAS 2
Mahasiswa dan
peneliti Data dan informasi untuk mendukung kegiatan
penelitian di HPGW, khususnya di sekitar DAS 3
LSM pemerhati
Lingkungan Data dan informasi untuk mengevaluasi
pengelolaan lahanwilayah yang dilakukan oleh pengelola HPGW
4 Pemerintah
Data dan informasi untuk mengevaluasi pengelolaan lahanwilayah yang dilakukan oleh
pengelola HPGW 5
Masyarakat Kemudahan dalam mendapatkan data dan
informasi HPGW, khususnya wilayah DAS yang dimanfaatkan masyarakat untuk sumber air
minum
6 Pengguna data dan
informasi lainnya Kemudahan dalam mendapatkan data
Pengambilan keputusan yang baik dan tepat.
5.2.2 Hasil Formulasi Masalah Sistem informasi
Berdasarkan tinjauan lapangan dan wawancara dengan pelaku yang ada dalam ruang lingkup sistem maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang
ada di HPGW: 1.
Para pelaku dan pengguna informasi lainnya sulit untuk mendapatkan informasi HPGW dan DAS yang dibutuhkan secara lengkap, cepat dan
akurat. 2.
Kurangnya informasi yang diperoleh masyarakat terkait pengelolaan DAS HPGW, sementara masyarakat sekitar DAS sangat bergantung kepada
mata air-mata air yang terdapat di HPGW.
3. Kurangnya informasi mengenai daerah sekitar aliran sungai HPGW
sehingga proses pengelolaan tidak efektif.
4. Proses pengumpulan data tingkat tahunan sulit untuk dilakukan karena
data yang ada masih tersimpan dalam bentuk softcopy, buku dan lembaran-lembaran yang tersusun acak.
5. Belum tersedianya sistem informasi sumberdaya dan lingkungan di
HPGW khususnya di daerah DAS sehingga kurang atau lambatnya informasi yang diterima oleh pelaku sistem.
6. Data-data hasil penelitian dan konservasi belum tersusun dan terkelola
dengan baik sehingga susah dalam menentukan perencanaan , pengelolaan DAS dan HPGW selanjutnya.
7. Proses pengelolaan data belum memanfaatkan teknologi komputer secara
optimal. 8.
Pemerintah daerah dan LSM kesusahan dalam memonitori dan mengevaluasi pengelolaan HPGW akibat lambatnya dan kurangnya
informasi.
5.2.3 Hasil identifikasi sistem informasi
a Diagram lingkar sebab akibat
Diagram sebab akibat causal loop memberikan gambaran mengenai hubungan di antara elemen-elemen yang yang terlibat dalam sistem informasi
pengelolaan daerah aliran sungai Hutan Pendidikan Gunung Walat HPGW. Setiap elemen saling berinteraksi dan memberikan pengaruh bagi sistem.
Elemen-elemen yang berinteraksi dalam pengelolaan daerah aliran sungai Hutan Pendidikan Gunung Walat HPGW terdiri dari SIH-PDAS HPGW,
masyarakat sekitar hutanDAS, Dinas Kehutanan, manajemen dan pengelola HPGW, mahasiswapeneliti, dan LSM. Elemen-elemen tersebut saling
mempengaruhi satu dengan yang lainnya dan masing-masing elemen akan menghasilkan dan dan informasi yang berguna sebagai bahan masukan sistem
informasi. Diagram lingkar sebab akibat SIH-PDAS HPGW dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9 Diagram lingkar sebab akibat SIH-PDAS HPGW.
SIH-PDAS Jenis
Pemanfaatan
Kebijakan dan pengelolaan DAS
HPGW Data
Sumberdaya dan Lingkungan
Kegiatan pemanfaatan
sumberdaya DAS
Sarana dan Prasarana Kegiatan
penelitian dan konservasi
Masyarakat sekitar
HPGWDAS Manajemen
HPGW
+
+ +
+ +
+ +
+ +
+
+
Mahasiswa dan peneliti
+
Dinas Kehutanan
Kegiatan evaluasi
+ +
LSM Kegiatan
monitoring
+ +
+
+ +
+
Interaksi dan hubungan yang terjadi antar elemen-elemen dalam SIH-PDAS HPGW antara lain adalah:
1 SIH-PDAS HPGW menyediakan pengelolaan dan penyajian data sumberdaya
dan lingkungan pengelolaan daerah aliran sungai yang cepat dan mudah diakses, sehingga akan berpengaruh positif terhadap masyarakat sekitar
hutanDAS, mahasiswa dan peneliti, Dinas kehutanan, LSM pemerhati lingkungan, dan pengguna informasi lainnya.
2 Masyarakat sekitar HPGWDAS akan melakukan kegiatan pemanfaatan
sumberdaya dan melalui kegiatan tersebut dapat dihasilkan data mengenai sosial ekonomi masyarakat untuk kebutuhan sistem informasi hidrologi
pengelolaan DAS. Sedangkan untuk pihak pengelola HPGW, data kegiatan masyarakat ini akan sangat membantu dalam menentukan kebijakan yang
lebih efektif dan tepat sasaran. 3
Manajemen HPGW akan mudah melakukan pengumpulan data jenis sumberdaya dan kondisi lingkungan daerah aliran sungai sehingga penyajian
informasi yang dibutuhkan guna berjalannya SIH-PDAS HPGW juga menjadi lebih baik. Kecepatan dan kemudahan penyajian informasi sangat dibutuhkan
bagi Manajemen HPGW dalam pengambilan kebijakan dan perencanaan pembangunan pengelolaan daerah aliran DAS. Semakin baik kebijakan yang
dibuat maka akan berdampak baik terhadap peningkatan sarana prasarana sehingga kegiatan pemanfaatan, perlindungan dan pengelolaan sumberdaya
DAS akan berjalan dengan efektif dan efesien. Semakin baik berjalannya kegiatan pemanfaatan, perlindungan, dan pengelolaan, maka data yang
dihasilkan juga lebih cepat dan akurat. Selain itu pihak HPGW bekerja sama dengan mahasiswa atau badan peneliti lainnya melakukan kegiatan penelitian
dan konservasi di lingkungan daerah aliran sungai untuk tahun-tahun selanjutnya sehingga dihasilkan data sumberdaya dan lingkungan yang tepat
waktu, akurat dan penyajian informasi yang mudah. 4
Peningkatan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh pihak HPGWakan berdampak baik juga terhadap masyarakat yang memanfaatkan sumberdaya
HPGW sehingga pemanfaatan yang dilakukan lebih optimal. 5
LSM pemerhati lingkungan khususnya pemerhati daerah aliran sungai akan
mendapatkan informasi yang cepat, sehingga kegiatan evaluasi dan monitoring juga bisa berjalan dengan baik. Kegiatan evaluasi dan monitoring
ini sangat baik untuk peningkatan kualitas pengelolaan pada tahap berikutnya. Semua data dan informasi dicatat terlebih dahulu oleh manajemen HPGW
khususnya yang bergerak di bidang lingkungan. Setelah diolah data tersebut akan menjadi bahan masukan bagi perancangan SIH-PDAS HPGW. Semakin baik
pencatatan data maka semakin baik pula keluaran output yang dihasilkan oleh sistem informasi, sehingga data yang dikeluarkan oleh sistem informasi
merupakan data yang akurat, valid dan tepat waktu. Data dan informasi ini akan dipergunakan sebagai bahan masukan dalam penentuan kebijakan pembangunan
daerah aliran sungai selanjutnya.
b Diagram Input-Output
Diagram input-ouput memberikan gambaran pengaruh input terkendali dan input
tidak terkendali terhadap sistem informasi sehingga menghasilkan output yang dikehendaki dan output yang tidak dikehendaki. Diagram input-output SIH-
PDAS HPGW dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10 Diagram input-output SIH-PDAS HPGW.
Lingkungan: Undang-Undang No. 41 tahun 1999
tentang Kehutanan Undang-Undang No.11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
Input tidak terkendali
Lingkungan fisik iklim,topografi, geologi,tanah dan hidrologi
Lingkungan biologi flora dan fauna Kondisi ekosistem hutan HPGW
Virus dan program-program malware yang dapat mengganggu kerja sistem informasi
Sistem Informasi Hidrologi Pengelolaan Daerah Aliran
Sungai HPGW SIH-PDAS HPGW
Input terkendali
Data Profil HPGW Data Spasial HPGW
Data lingkungan fisik,biologi,dan sosial ekonomi Data erosi dan sedimentasi
Sarana dan Prasarana pengelolaan daerah aliran sungai
Fasilitas Pengolahan data Kondisi dan data sosial ekonomi
Output yang dikehendaki:
Data dan Informasi HPGW, Hidrologi dan Erosi-sedimentasi yang lengkap.
Peta manajemen lahan teliti dan akurat Peta sebaran lingkungan daerah aliran
sungai fisik, biologi dan sosial ekonomi yang tepat dan akurat
Pengolahan data yang cepat Grafik dan laporan informasi yang bisa
dicetak langsung Sarana dan prasarna yang lengkap
Output yang tidak dikehendaki:
Kegagalan pencarian dan penyajian informasi lingkungan daerah aliran
sungai Kegagalan dalam mengolah data
Kegagalan pencetakan laporan Kegagalan penyimpanan data dan
pengorganisasian data Manajemen Pengendalian
Diagram input-output memperlihatkan bahwa SIH-PDAS HPGW tidak bisa lepas dari peran lingkungan sekitar dan pemerintah dalam menetapkan kebijakan
dan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang informasi maupun pengelolaan DAS. Input terkendali terdiri dari Data Profil HPGW, Data Spasial
HPGW, Data lingkungan fisik, biologi, dan sosial ekonomi, Data erosi dan sedimentasi, Sarana dan Prasarana pengelolaan daerah aliran sungai, Fasilitas
Pengolahan data dan kondisi dan data sosial ekonomi. Data dan informasi yang dimasukan ke dalam sistem informasi masih bisa dikontrol oleh pengelola sistem
informasi. Input
tidak terkendali teridiri dari kondisi lingkungan fisik iklim, tanah, geologi, topografi dan hidrologi, lingkungan biologi Flora dan Fauna, kondisi
ekosistem DAS dan virus-virus komputer. Kondisi lingkungan ini tidak bisa dikendalikan oleh pengelola sistem informasi.
Komponen input terkendali dan tidak terkendali akan diolah oleh sistem informasi hidrologi pengelolaan daerah aliran sungai HPGW sehingga
menghasilkan output yang dikendaki dan output yang tidak dikendaki. Output yang dikendaki adalah data dan Informasi HPGW, hidrologi dan erosi-
sedimentasi yang lengkap, peta manajemen lahan teliti dan akurat, peta sebaran lingkungan daerah aliran sungai fisik, biologi dan sosial ekonomi yang tepat dan
akurat, pengolahan data yang cepat, grafik dan laporan informasi yang bisa dicetak langsung, sarana dan prasarana yang lengkap. Kemudahan dalam
pencarian informasi yang lengkap, akurat dan tepat waktu sangat dikehendaki sebagai keluaran dan sistem informasi.
Output yang tidak dikendaki merupakan Kegagalan pencarian dan
penyajian informasi lingkungan daerah aliran sungai, kegagalan dalam mengolah data, kegagalan pencetakan laporan, kegagalan penyimpanan data dan
pengorganisasian data. Manajemen pengendalian sangat perlu dirancang sehingga output yang tidak dikendaki dapat dikurangi atau diperbaiki.
Manajemen pengendalian berfungsi untuk meminimalisir output yang tidak dikehendaki dalam sistem informasi, sehingga sistem informasi dapat berjalan
dengan baik.
5.3 Rancangan Sistem Informasi
Rancangan sistem informasi ini memberikan gambaran secara umum kepada pengguna user tentang sistem yang dibangun. Perancangan SIH-PDAS HPGW
terdiri dari tiga langkah yaitu perencanaan sistem dengan diagram blok, diagram alir data data flow diagram, perancangan database dan entity relationship.
5.3.1 Diagram Blok
Cara kerja sistem secara garis besar dijelaskan dengan menggunakan diagram blok Gambar 11.Komponen-komponen yang terlibat di dalam sistem
terdiri dari lima macam, yaitu: 1
Administrator, berperan untuk mengatur segala proses pengelolaan data yang sudah terpusat. Administrator dapat melakukan penambahan, penghapusan,
perubahan dan penyimpanan data. Kemudian sistem akan menyimpan data tersebut ke dalam database yang dapat dipergunakan oleh user menjadi
sebuah informasi.
2 User, merupakan pengguna dapat mengakses SIH-PDAS HPGW untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan yang berasal dari database yang sudah dibangun.
3 Database, merupakan gudang data tempat terakhir data disimpan. Dalam
database dilakukan pembagian data berdasarkan kelompok-kelompok data
yang sejenis sehingga data tidak bercampuran dan tersusun dengan baik. 4
Informasi, merupakan data yang telah diolah oleh SIH-PDAS HPGW sesuai dengan permintaan user.
5 SIH-PDAS HPGW, dirancang agar dapat menerima data masukan dari
administrator dan mengolah data tersebut untuk kemudian menyimpannya ke dalam database. SIH-PDAS HPGW juga dirancang agar dapat menerima
permintaan tertentu yang dilakukan oleh user untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkannya yang berasal dari database.
Gambar 11 Diagram blok SIH-PDAS HPGW.
5.3.2 Diagram alir data data flow diagram
Diagram alir data merupakan gambaran logika alur Sistem Informasi Hidrologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Hutan Pendidikan Gunung Walat
SIH-PDAS HPGW. Diagram alir SIH-PDAS HPGW adalah sebagai berikut:
a Diagram alir menu utama
Diagram alir pada Gambar 12, menjelaskan bahwa admin pertama kali harus melakukan proses login. Sistem akan melakukan verifikasi data nama pengguna
dan kata sandi yang tersedia. Jika nama pengguna dan kata sandi salah maka sistem informasi tidak memberikan akses kepada pemakai untuk mengakses
tampilan berikutnya. Admin juga bisa melakukan akses secara penuh dalam pengelolaan terhadap data yang ada di dalam sistem informasi.
Ambil Informasi Cari Informasi
Kelola data dan informasi
Ambil data Input
data
Administrator SIH-PDAS
HPGW Database
User User
User
Informasi
Gambar 12 Diagram alir menu utama.
Menu utama terdiri dari lima menu, yaitu Profil HPGW, Hidrologi, Erosi dan sedimentasi, Perhitungan data, Pemetaan dan Manajemen Data. Setiap menu
saling terhubung satu dengan yang lainya sehingga memudahkan pemakai dalam pengaplikasiannya.
b Diagram alir profil HPGW
Menu profil HPGW terdiri dari beberapa sub menu yaitu visi misi HPGW, karakteristik biologi, karakteristik fisik, sosial ekonomi dan manajemen lahan.
Informasi yang ditampilkan berasal dari database yang dibangun dan file yang tersimpan dalam format shapefile .shp. Sub menu karakteristik biologi berisikan
data flora dan fauna, data spasial penyebarannya. Sub menu karakteristik fisika terbagi ke dalam 5 bagian, yaitu iklim, hidrologi, geologi, tanah dan topografi.
Baigan iklim memuat data curah hujan, data suhu, kelembaban, tekanan udara dan
tidak ya
Mulai login
Input nama
pengguna dan kata
Benar?
Menu Utama
Manjemen Data
Selesai Pemetaan
Perhitungan Data
Erosi sedimentasi
Hidrologi Profil HPGW
angin. Bagian hidrologi memuat data spasial jaringan sungai, data spasial Sub DAS, goa, mata air dan data spasial alat ukur SPAS. Bagian geologi memuat data
spasial formasi batuan di HPGW. Bagian tanah memuat data jenis tanah, data spasial tanah dan karakteristik tanah tersebut. Bagian topografi memuat data
spasial kelerengan dan data spasial elevasi. Sub menu sosial ekonomi memuat data kondisi sosial ekonomi ekonomi masyarakat sekitar HPGW dan data spasial
posisi desa sekitar HPGW. Sub menu manajemen lahan memuat data spasial penggunaan lahan dan sarana prasarana yang terdapat di HPGW.
Data dan informasi yang ditampilkan bisa dicetak laporannya langsung melalui printer yang terinstalasi pada komputer dan juga bisa transfer ke dalam
format lain. Baik admin ataupun user bisa mengakses halaman pada setiap sub menu dalam menu profil HPGW.Diagram alir menu profil HPGW dapat dilihat
pada Gambar 13.
Gambar 13 Diagram alir Profil HPGW
c Diagram alir menu hidrologi
Menu hidrologi memilki 3 sub menu yaitu pengertian, proses-proses hidrologi dan neraca air. Diagram alir menu hidrologi dapat dilihat pada Gambar
14. Sub menu pengertian memuat mengenai pengertian hidrologi dan hidrologi hutan. Sub menu Proses-proses hidrologi menampilkan informasi mengenai
proses-proses hidrologi seperti evoporasi, presipitasi, intersepsi, stemflow, throughfall
, transpirasi dan infiltrasi. Sub menu neraca air berisikan informasi presipitasi, debit, leakage, evapotranspirasi, storage dan underflow.
Semua informasi yang di tampilkan pada menu hidrologi di ambil dari database
SIH-PDAS. Informasi yang ditampilkan juga bisa dilihat grafik dan
Cetak Laporan Tampilan
Informasi Database
Pencarian data
Data curah hujan,suhu,
kelembaban, tekanan
udara dan angin
Data spasial jaringan
sungai, sub DAS dan goa
Data jenis dan spasial
flora fauna Data jenis,
spasial dan karakteristik
tanah Data spasial
kelerengan dan elevasi
Data kondisi sosial
ekonomi masyarakat
Data spasial penggunaan
lahan dan sarana
prasarana Data spasial
formasi batuan
HPGW
Profil HPGW
Input pilihan Profil HPGW:
- Visi dan misi
- Karakterisitik
biologi -
Karakteristik fisik -
Sosial ekonomi -
Manajemen lahan
Selesai
laporannya untuk masing-masing sub menu. Grafik yang ditampilkan adalah grafik jumlahrata-rata per tahun untuk setiap sub menu. Grafik dan data akan
berubah dengan sendirinya jika user melakukan penambahan atau perubahan data. Pangguna juga bisa mencetak langsung laporan melalui printer dan merubah ke
dalam format yang lain.
Gambar 14 Diagram alir hidrologi
d Diagram Alir Menu Erosi dan Sedimentasi
Menu erosi dan sedimentasi memilki 4 sub menu yaitu pendugaan erosi USLE, Tolerable Soil Loss TSL, IBE-TBE dan sedimentasi. Diagram alir menu
erosi sedimentasi dapat dilihat pada Gambar 15. Sub menu pendugaan erosi memuat data sebagai berikut; indeks erosivitas hujan bulanan HPGW, indeks
kemiringan dan panjang lereng, indeks erodibilitas tanah HPGW, Indeks coverage dan Indeks protection HPGW. Sub menu Tolerable Soil Loss TSL memuat data
dan informasi mengenai tingkat erosi yang diperbolehkan atau dibiarkan di kawasan HPGW. Sub menu IBE-TBE memuat data mengenai indeks bahaya dan
tingkat bahaya erosi di kawasan HPGW. Informasi yang ditampilkan berupa peta sebaran kelas dan tingkat bahaya erosi di areal HPGW. Sub menu sedimentasi
Tampilan pengertian
Hidrologi Tampilan
Informasi Proses hidrologi
Tampilan Informasi
neraca air
Cetak Laporan Hidrologi
Database Input
pilihan: -
Pengertian -
Proses-proses hidrologi -
Neraca air Pencarian data
Selesai
memuat data mengenai pendugaan sedimentasi di HPGW dengan menggunakan metode SDR Sediment Delivery Ratio.
Data dan informasi berasal dari database yang telah dibangun atau file diperoleh dari hasil penelitian peneliti atau lembaga peneliti yang telah tersimpan
dengan format shapefile .shp. Data dan informasi yang ditampilkan diambil melalui database SIH-PDAS HPGW. Pengguna juga bisa melihat grafik dan
laporan pada masing-masing sub menu. Data dan grafik akan berubah dengan sendirinya jika pengguna melakukan penambahan atau perubahan data pada menu
manajemen data. Laporan dapat dicetak langsung melalui printer atau dirubah kedalam format lain.
Gambar 15 Diagram alir menu erosi sedimentasi
e Diagram Alir Menu Pemetaan
Menu ini merupakan tools tambahan pada aplikasi Sistem informasi Hidrologi-Pengelolaan Daerah Aliran Sungai SIH-PDAS untuk menampilkan
file dengan format shapefile .shp yang tersimpan dalam local disk dan database.
Menu pemetaan ini terdiri dari beberapa sub menu, yaitu file, view, layers. Sub menu file memuat tombol perintah command untuk melakukan pencetakan
Tampilan data dan Informasi erosi
USLE HPGW Tampilan data dan
InformasiIBE-TBE di HPGW
Tampilan data Informasi
Sedimentasi di HPGW
Cetak Laporan Erosi-Sedimentasi
Database Input
pilihan: -
Erosi USLE -
Tolerable Soil Loss -
IBE-TBE -
Sedimentasi Pencarian data
Selesai
laporan print dan tombol perintah untuk keluar dari aplikasi exit. Sub menu view
memuat perintah mengenai image analysis, yang terdiri dari map properties, identity, pan, zoom in, zoom out, full extent, pan, drawgraphics, clear graphics
dan spatial select. Sub menu layers memuat perintah mengenai penambahan peta,
menghilangkan layers yang telah ada remove layers dan perintah legend editor yang membantu pengguna untuk melakukan perubahan pada legenda peta
layers. Diagram alir menu pemetaan dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar 16 Diagram alir menupemetaan.
f Diagram Alir Menu Perhitungan
Menu perhitungan juga merupakan tools tambahan pada sistem aplikasi SIH-PDAS HPGW yang berfungsi untuk mengolah calculate dan menyimpan
data storage, kemudian data hasil olahantersimpan tersebut dicetak dalam bentuk laporan. Menu perhitungan terdiri atas dua sub menu, yaitu menu
perhitungan erosi metode USLE dan menu perhitungan debit metode SCS-CN. Sub menu perhitungan erosi metode USLE membutuhtan beberapa data
input sebelum melakukan perhitungan calculate data, yaitu berupa data curah
hujan bulanan untuk menentukan indeks erosivitas hujan bulanan R, data jenis
Add remove layers Image analysis
Legend editor dan map properties
Cetak Laporan Pemetaan
Database Input
pilihan: -
file -
view -
layers
Pencarian data
Selesai
tanah untuk menentukan indeks erodibilitas tanah K, data panjang dan kemiringan lereng untuk menentukan indeks kemiringan dan panjang lereng LS,
data jenis penutupanan lahan dan upaya konservasi indeks penutupan lahan dan upaya konservasi CP, data ketebalan solum tanah untuk menentukan nilai
Tolerable Soil Loss TSL. Output dari pengelolaan generate data menggunakan
tools erosi metode USLE ini adalah pendugaan laju erosi aktual tahunan tonHa,
besar nilai Indeks Bahaya Erosi IBE suatu wilayah dan Tingkat Bahaya Erosi TBE suatu wilayah.
Sub menu perhitungan debit metode SCS-CN membutuhkan data input berupa data jenis dan pengelompokan tanah, data kondisi hidrologi suatu area,
data curah hujan, data luas DAS, dan waktu debit puncak. Output dari pengelolaan generate data menggunakan tools debit metode SCS-CN ini adalah
pendugaan jumlah debit, persentase jumlah debit dengan curah hujan harian, debit puncak dan penilaian pengelolaan.
Data olahan atau informasi kemudian disimpan ke dalam database microsoft accsess. User
maupun admin dapat melakukan pencetakan laporan hasil perhitungan erosi dari database SIH-PDAS. Diagram alir menu perhitungan sub
menu perhitungan erosi USLE dan debit SCS-CN dapat dilihat pada Gambar 17.
Gambar 17 Diagram alir menu perhitungan
g Diagram Alir Menu Manajemen Data
Menu manajemen data terdiri dari empat sub menu, yaitu profil HPGW, hidrologi, dan erosi sedimentasi. Diagram alir menu manajemen data dapat dilihat
pada Gambar 18. Menu ini merupakan layanan yang diberikan kepada admin untuk mengakses data dan informasi pada database SIH-PDAS HPGW secara
penuh.
tidak
tidak ya
ya
Database data curah hujan,
jenis tanah, panjang dan
kemiringan lereng, penutupan lahan,
upaya konservai, tebal solum tanah
Olah Data?
Input data
Simpan Data data curah hujan,
jenis tanah, penutupan area,
Luas DAS, waktu debit puncak,
Pengolahan data
Pengolahan data sudah
benar? Tampilan Halaman
Perhitungan erosi USLE
Tampilan Perhitungan
debit SCS CN Perhitungan erosi
USLE Perhitungan debit
SCS CN Menu Perhitungan
Selesai Cetak Laporan
Untuk masuk ke menu ini, admin harus terlebih dahalu memasukan nama pengguna dan kata sandi pada menu login. Admin dapat mengggunakan fasilitas
pengelolaan data untuk menambah, merubah dan menghapus data, sedangkan pengguna user tidak bisa menggunakan layanan menu ini. Data yang ditambah,
dirubah ataupun dihapus akan tersimpan kembali ke dalam database SIH-PDAS HPGW.
Gambar 18 Diagram alir menu manajemen data
Data yang bisa dikelola oleh admin pada diagram alir sub menu data profil HPGW adalah data karakteristik fisik, biologi, sosial ekonomi dan data
manajemen lahan. Data karakteristik fisik memuat data mengenai kondisi iklim, hidrologi, geologi, tanah dan topografi di HPGW. Data karakteristik biologi
memuat data mengenai penyebaran flora dan fauna yang ada di HPGW. Data karakteristik sosial ekonomi memuat data mengenai data kondisi sosial ekonomi
masyarakat di sekitar HPGW. Data manajemen lahan memuat data mengenai penggunaan lahan di HPGW dan agroforestry. Setelah admin melakukan
pengelolaan data maka semua data akan tersimpan ke dalam database SIH-PDAS HPGW. Data yang dikelola pada database terbagi atas dua tipe, data spasial dan
data non spasial. Data yang dimasukan pada data spasial adalah data yang sudah diolah oleh
suatu instansi atau lembaga penelitian. Pengolahan data ini sebelumnya dilakukan dengan menggunakan software ArcView. Data tersebut merupakan data spasial
yang memiliki format shapefile .shp yang di dalamnya memiliki referensi keruangan geografi. Setiap bagian dari data tersebut selain memberikan
gambaran tentang suatu fenomena, juga dapat memberikan informasi mengenai lokasi dan juga persebaran dari fenomena tersebut dalam suatu ruang wilayah.
Data profil HPGW
Data Hidrologi
Data erosi sedimentasi
Manajemen Data
Selesai
Data peta digital akan dimasukan juga harus sudah memiliki atribut tersendiri yang dimasukan pada saat melakukan editing peta digital. Atribut yang sudah
dimasukan nantinya akan bisa dilihat pada halaman tampilan untuk setiap jenis infomasi lingkungan yang ditampilkan oleh pengguna.
Jika peta digital yang akan dimasukan belum memiliki proyeksi koordinat, SIH-PDAS menyediakan fasilitas proyeksi koordinat dari data peta digital yang
akan dimasukan ke dalam SIH-PDAS agar data yang dimasukan bisa memiliki proyeksi koordinat yang sama dan berada pada wilayah Hutan Pendidikan
Gunung Walat HPGW. Setelah proyeksi koordinat dilakukan maka sistem akan menyimpan data spasial itu ke dalam database. Jenis data spasial yang terdapat
pada sub menu profil HPGW adalah data spasial kelerengan, elevasi, data jenis tanah, penyebaran flora dan fauna, data jaringan sungai, data sub DAS, data
penggunaan lahan dan data posisi desa masyarakat sekitar HPGW. Diagram alir sub menu manajemen data profil HPGW yang sifat datanya spasial dapat dilihat
pada Gambar 19. Data yang dimasukkan pada data non spasial adalah data jumlah dan rata-
rata tahunan pada masing-masing variabel. Untuk karakteristik fisik HPGW, data yang sifatnya non spasial adalah data curah hujan, kelembaban, angin, tekanan
udara, suhu, data jenis flora fauna, goa, sarana prasarana dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Diagram alir sub menu manajemen data profil HPGW yang
sifat datanya non spasial dapat dilihat pada Gambar 20.
Gambar 19 Diagram alir Menu Manajemen Data spasialsub menu profil HPGW
tidak
tidak ya
ya
Database Data iklim,
hidrologi, geologi,
topografi dan tanah
Tambah Data?
Input data
Simpan Data Data flora dan
fauna Data kondisi
sosial ekonomi masyarakat
sekitar HPGW Data
penggunaan lahan di HPGW
Proyeksi Koordinat
Koordinat sudah benar?
Tampilan Halaman
Lingkungan Fisika
Tampilan Halaman
Lingkungan BIologi
Tampilan Halaman sosial
ekonomi Tampilan
Halaman manajemen
lahan Lingkungan Fisika
Lingkungan Biologi Sosial ekonomi
Manajemen lahan Data Profil HPGW
Selesai
Gambar 20 Diagram alir Menu Manajemen Data non spasial sub menu profil
HPGW Sub menu manajemen data sub menu hidrologi menyediakan fasilitas
pengelolaan data yang berhubungan dengan proses-prosesfenomena-fenomena hidrologi di HPGW, serta data mengenai neraca air. Sub menu proses-proses
hidrologi memuat data mengenai proses presipitasi, evaporasi, intersepsi, stemflow
, throughfall, transpirasi dan infiltasi. Sub menu neraca air memuat data mengenai debit, evapotransipirasi, presipitasi, underflow, dan storage. Data sub
menu hidrologi ini berasal dari data penelitian mahasiswa atau lembaga peneliti yang melakukan penelitian di Hutan Pendidikan Gunung Walat HPGW. Admin
dapat melakukan penambahan data mengenai hidrologi tersebut dan data akan
tidak
ya
Database Data iklim, hidrologi,
geologi, topografi dan tanah
Tambah, Data?
Input data
Simpan Data
Data flora dan fauna
Data kondisi sosial ekonomi masyarakat
sekitar HPGW Data
penggunaan lahan di HPGW
Tampilan Halaman lingkungan fisik
Tampilan Halaman lingkungan biologi
Tampilan Halaman Sosial ekonomi
Tampilan manajemen
lahan Lingkungan fisik
Lingkungan biologi Sosial ekonomi
Manajemen lahan Data Profil HPGW
Selesai
tersimpan ke dalam database. Diagram alir menu manajemen data sub menu hidrologi dapat dilihat pada Gambar 21.
Gambar 21 Diagram alir Menu Manajemen Data sub menu hidrologi
Sub menu manajemen data sub menu erosi sedimentasi menyediakan layanan pengelolaan data bagi admin berhubungan dengandata pendugaan erosi
USLE HPGW, tolerable soil loss, indeks bahaya dan tingkat bahaya erosi, dan sedimentasi. Sub menu pendugaan erosi USLE memuat data mengenai indeks
erosivitas, indeks erodibilitas, indeks panjang dan kemiringan lereng, indeks penutupan area dan upaya konservasi. Sub menu tolerable soil loss memuat data
mengenai jumlah erosi yang diperbolehkan di HPGW berdasarkan kedalaman solum tanah. Sub menu IBE-TBE memuat data mengenai nilai indeks bahaya dan
tidak
ya
Database Data evaporasi, presipitasi,
intersepsi, stemflow, troughfall, infiltrasi, transpirasi
Tambah, Data?
Input data
Simpan Data Data presipitasi, debit,
evapotranspirasi, linkage, uderflow, storage
Tampilan Halaman proses-proses hidrologi
Tampilan halamanneraca air
Proses-Proses hidrologi Neraca air
Sub menu Hidrologi
Selesai
tingkat bahaya erosi di HPGW. Sub menu sedimentasi memuat data mengenai jumlah sedimentasi yang terjadi HPGW. Data sub menu erosi sedimentasi berasal
dari data hasil penelitian mahasiswa atau lembaga peneliti yang melakukan penelitian di HPGW. Admin dapat melakukan penambahan data mengenai erosi
sedimentasi tersebut dan data akan tersimpan ke dalam database. Diagram alir menu manajemen data sub menu erosi sedimentasi dapat dilihat pada Gambar 22.
Gambar 22 Diagram alir sub menu erosi sedimentasi
5.3.3 Rancangan database
Database dirancang dengan menggunakan software Microsoft Access dan
software MySQL , database yang dibangun dengan format Access .mdb dan
format MySQL .myd. Database yang dibangun menggunakan relasional yakni
tidak
ya
Database Data indeks erosivitas
hujan, erodibilitas tanah, indes kemiringan dan
panjang lereng , penutupan area dan
upaya konservasi
Tambah, Data?
Input data
Simpan Data Data tolerablesoil
loss Data nilai IBE dan
TBE Data
pendugaan jumlah
sedimentasi Tampilan Halaman
Pendugaan erosi USLE
Tampilan Halaman Tolerable Soil
Tampilan Halaman IBE-TBE
Tampilan sedimentasi
Pendugaan erosi USLE Tolerable Soil Loss
IBE-TBE sedimentasi
Data erosi sedimentasi
Selesai
relasional one to one satu ke satu yang berarti setiap entity pada suatu himpunan dengan entity pada himpunan entity yang lainnya. One to many satu ke banyak
yang berarti setiap entity pada suatu himpunan entity dapat berhubungan dengan banyak entity pada hubungan entity yang lainnya.
Database yang dibangun menjadi informasi disimpan dalam beberapa tabel.
Baris dalam tabel berisi satu unit data dan disebut record. Sedangkan kolom berisi atribut
dari record dan disebut field. Tabel yang dibangun di dalam database SIH-PDAS adalah tabel flora dan fauna, tabel jenis dan karakteristik tanah, tabel
curah hujan, tabel suhu, tabel kelembaban udara, tabel angin, tabel tekanan, tabel kelompok petani, tabel sarana prasarana, tabel intersepsi, tabel throughfall, tabel
evapotranspirasi, tabel aliran batang, tabel debit, dan tabel erosi. Struktur data untuk masing-masing tabel dapat dilihat pada Lampiran 2.
5.3.4 Entity relationship
Pembuatan entity relationship adalah menunjukan tabel-tabel dalam basis data yang digunakan dan menunjukan hubungan entity pada tabel yang satu
dengan tabel yang lainnya. Membuat entity relationship bertujuan juga agar tabel yang satu bisa dihubungkan dengan tabel yang lain dengan catatan diantara kedua
tabel memilki sebuah field yang sama dan nilainya bersifat unique tidak ada duanya.
Database yang dibangun menggunakan relasional one to one satu ke satu
yang berarti setiap entity pada suatu himpunan dengan entity pada himpunan entity
yang lainnya dan one to many satu ke banyak yang berarti setiap entity pada suatu himpunan entity dapat berhubungan dengan banyak entity pada
hubungan entity yang lainnya. Dalam beberapa tabel ada sebuah field yang dijadikan sebagai primary key. Primary key merupakan sebuah field untuk
mengidentifikasi masing-masing record. Primary key digunakan sebagai dasar untuk relationship dengan tabel lain. Sebuah primary key tidak diperkenankan
nilai null. Struktur entity relationship database SIH-PDAS dapat dilihat pada Gambar 23.
Tabel karakteristik tanah
- Id tanah
- Jenis tanah
- Struktur tanah
- Tekstur
- Bahan organik
- Permeabilitas
- Kelas kepekaan
tanah
Tabel Debit SCS-CN
- Kode laporan
- Lokasi penelitian
- Nama peneliti
- Curah hujan harian
mm -
Jenis tanah -
Storage -
Nilai CN -
debit -
waktu debit maks -
debit maks
TabelErosi USLE
- Kode laporan
- Lokasi penelitian
- Nama peneliti
- Indeks erosivitas hujan
- Indeks erodibilitas tanah
- Indeks kemiringan dan panjang lereng
- Indeks penutupan dan upaya konservasi
- TSL
- Laju erosi tahunan
- IBE dan TBE
Tabel Curah Hujan Harian 15menit
-
tanggal -curah hujan mm
Tabel Curah Hujan Bulanan
- tanggal
- Curah hujan harian
rata-rata mmday -
Curah hujan maksimal harian
mm -
Curah hujan minimal harian mm
Tabel Curah hujan tahunan
- Tahun
- Bulan
- Curah hujan bulanan mm
- Jumlah hari hujan
- Curah hujan maksimal bulanan
mm -
Curah hujan minimal bulanan mm -
Curah hujan rata-rata bulanan mmmonth
Tabel intersepsi
-tanggal curah hujan harian
mm -throughfall mm
-
intersepsi Tabel Throughfall
-
tanggal
-luas tajuk -throughfall mm
Tabel Evapotranspirasi -
tanggal
-curah hujan mm -debit mm
-evapotranspirasi
Tabel Pendidikan
- No
- Id Kel Pendidikan Key
- Kel Pendidikan
- Ket
Tabelpetani_Pendidikan
- Tahun
- Id Kel Pendidikan
- Jumlah
Tabel Stemflow -
tanggal
-luas tajuk -stemflow mm
Gambar 23 StrukturHubungan Entitas entity relationship structure pada database SIH-PDAS.
5.4 Implementasi Sistem Informasi
Aplikasi Sistem Informasi Hidrologi-Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Hutan Pendidikan Gunung Walat SIH-PDAS HPGW memberikan kemudahan
dalam proses pemasukan, pengolahan dan pengambilan data maupun informasi mengenai sumberdaya dan lingkungan di HPGW, khususnya di sekitar kawasan
aliran sungai. Setelah melakukan coding pengkodean program dengan menggunakan Visual Basic. List coding program SIH-PDAS dapat dilihat pada
Lampiran 3. Berikut adalah desain antar muka interface pada SIH-PDAS:
1 Form login
Form login ini dibuat bertujuan untuk memisahkan pengguna sistem
informasi baik sebagai user atau sebagai admin. Form login juga bertujuan untuk menjaga keamanan data di dalam database SIH-PDAS HPGW. Keamanan data
yang dimaksud adalah untuk mencegah pihak-pihak yang tidak berhak dalam melakukan penambahan, pengahapusan dan pengubahan data.
Pihak yang masuk sebagai admin bisa melakukan manajemen database yang ada di dalam SIH-PDAS HPGW. User adalah pihak yang tidak disediakan
layanan manajemen data dan user hanya bisa melihat data dan informasi yang sudah ada di dalam SIH-PDAS HPGW. Masuk sebagai user bisa langsung
memilih tombol pengguna, sedangkan masuk sebagai admin memilih tombol administrasi kemudian akan muncul form login bagi admin. Selanjutnya admin
memasukan nama pengguna dan kata sandi dan kemudian admin bisa langsung melihat menu utama SIH-PDAS HPGW. Form login bagi user dapat dilihat pada
Gambar 24 dan form login sebagai admin dapat dilihat pada Gambar 25.
Gambar 24 Form login pengguna user.
Gambar 25 Form login untuk admin
2 Menu Utama
Menu utama merupakan tampilan induk yang dibuat dengan tujuan untuk mempermudah admin dan user pengguna dalam mengakses menu yang lainnya
di dalam sistem. Menu utama terdiri dari beberapa menu yang bisa diakses oleh admin
yaitu profil HPGW, hidrologi, erosi sedimentasi, pemetaan, perhitungan pendugaan erosi dan debit dan manajemen database. Jika sebelumnya masuk
sebagai user pada form login, maka pilihan menu manajemen data tidak bisa diakses oleh user pengguna. Menu utama berada di sebelah kiri tampilan SIH-
PDAS HPGW dan selalu terlihat pada setiap menu lainnya. Hal ini dimaksudkan agar pengguna lebih mudah dalam menuju menu lain yang diinginkan. Tampilan
menu utama dapat dilihat pada Gambar 26.
Gambar 26 Tampilan menu utama.
3 Menu profil HPGW
Menu profil HPGW terdiri dari lima sub menu yaitu a visi misi, b karakteristik biologi, c karakteristik fisik, d sosial ekonomi dan e manajemen
lahan. Sub menu visi misi memuat data mengenai sejarah kawasan dan visi misi HPGW. Tampilan menu utama sub menu visi misi dapat dilihat pada Gambar 27.
Sub menu karakteristik biologi memuat data mengenai flora dan fauna di HPGW. Data dan informasi yang ditampilkan merupakan data spasial yang sudah diolah
oleh suatu lembaga atau peneliti, data tersebut memiliki format .shp shapefile yang memiliki referensi keruangan geografi. Setiap bagian dari data tersebut
selain memberikan gambaran tentang kondisi flora dan fauna, juga dapat memberikan informasi mengenai lokasi dan juga penyebaran dari flora fauna
tersebut dalam suatu ruang wilayah. Tampilan menu utama sub menu flora dan fauna dapat dilihat pada Gambar 28. Sub menu karakteristik fisik memuat data
mengenai kondisi iklim, hidrologi, topografi, tanah, dan geologi HPGW. Data dan informasi yang ditampilkan merupakan data jumlah dan rata-rata harian, bulanan,
dan tahunan dari masing-masing komponen karakteristik fisik HPGW yang diolah suatu lembaga atau peneliti. Tampilan menu utama sub menu karakteristik fisik
dapat dilihat pada Gambar 29. Sub menu sosial ekonomi memuat data mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar HPGW, kelompok masyarakat,
pemberdayaan masyarakat, serta lokasi dari masing-masing desa di sekitar HPGW. Sub menu manajemen lahan memuat data dan informasi mengenai
penggunaan lahan dan sarana prasarana yang dimiliki HPGW. Tampilan menu utama sub menu sosial ekonomi dapat dilihat pada Gambar 30. Data dan
informasi pada setiap sub menu dapat dimanipulasi tambah, ubah, dan hapus melalui menu manajemen data.
Gambar 27 Tampilan sub menu visi misi
Gambar 28 Tampilan sub menu karakteristik biologi.
Gambar 29 Tampilan sub menu karakteristik fisik
Gambar 30 Tampilan sub menu sosial ekonomi
4 Menu Hidrologi
Menu hidrologi terdiri dari tiga sub menu yaitu a pengertian, b proses- proses hidrologi, dan c neraca air. Sub menu pengertian memuat informasi
mengenai definisi hidrologi dan hidrologi hutan. Informasi yang ditampilkan bersifat statis dan tidak berasal dari database, ditulis bersamaan dengan desain
sistem informasi. Tampilan menu hidrologisub menu pengertian dapat dilihat pada Gambar 31. Sub menu proses-proses hidrologi memberikan gambaran tentang
fenomena hidrologi, meliputi proses evaporasi, presipitasi, intersepsi, troughhfall, stemflow
, dan infiltrasi. Data dan informasi pada sub menu proses-proses hidrologi ini berupa jumlah dan rata-rata harian, bulanan, dan tahunan dari
masing-masing komponen siklus hidrologi yang diperoleh dari lembaga atau peneliti yang telah melakukan penilitian di HPGW. Sub menu neraca air memuat
data dan informasi mengenai keseimbangan masukan input dan keluaran output aliran air pada suatu wilayah yang digambarkan melalui besar nilai
presipitasi P, debit Q, evapotranspirasi ET, storage S, underflow U dan leakage
L.
Gambar 31 Tampilan menu hidrologi sub menu pengertian
Gambar 32 Tampilan menu hidrologi sub menu proses-proses.
Gambar 33 Tampilan menu hidrologi sub menu neraca air.
5 Menu Erosi Sedimentasi
Menu erosi sedimentasi terdiri dari empat sub menu, yaitu pendugaan erosi USLE, tolerable soil loss, IBE-TBE Indeks dan Tingkat Bahaya Erosi, dan
sedimentasi. Sub menu pendugaan erosi USLE menampilkan informasi mengenai nilai pendugaan erosi aktual tahunan HPGW tonhatahun, yang diperoleh dari
nilai indeks erosivitas hujan R, indeks erodibilitas tanah K, indeks panjang dan kemiringan lereng LS, dan indeks penutupan lahan dan indeks upaya konservasi
lahan CP. Data masing-masing variabel pendugaan erosi tersebut berasal dari data lapangan HPGW yang diperoleh dari lembaga atau peneliti yang telah
melakukan penelitian di HPGW. Sub menu tolerable soil loss berisikan informasi mengenai nilai erosi yang diperbolehkanditoleransi dan penyebarannya di
HPGW. Besar nilai TSL Tolerable Soil Loss ini diperoleh berdasarkan kedalaman solum tanah, kondisi lapisan tanah dan posisi lapisan tersebut terhadap
lapisan batuan. Sub menu IBE-TBE menampilkan informasi mengenai sebaran indeks dan tingkat bahaya erosi di HPGW. Data dan informasi yang ditampilkan
merupakan data spasial yang sudah diolah oleh suatu lembaga atau peneliti, data tersebut memiliki format .shp shapefile yang memiliki referensi keruangan
geografi. Sub menu sedimentasi menampilkan informasi mengenai jumlah pendugaan sedimentasi di HPGW berdasarkan jumlah pendugaan erosi yang telah
diolah terlebih dahulu dengan menggunakan metode erosi USLE. Pendugaan sedimentasi diperoleh dengan menggunakan metode Sediment Delivery Ratio
SDR.
Gambar 34 Tampilan menu erosi sedimentasi submenu pendugaan erosi USLE.
Gambar 35 Tampilan menu erosi sedimentasi submenutolerable soil loss.
Gambar 36 Tampilan menu erosi sedimentasi submenu IBE-TBE.
Gambar 37 Tampilan menu erosi sedimentasi submenu Sedimentasi.
6 Menu Pemetaan
Menu ini merupakan tools tambahan pada aplikasi Sistem informasi Hidrologi-Pengelolaan Daerah Aliran Sungai SIH-PDAS untuk menampilkan
file-file dengan format shapefile .shp yang tersimpan dalam local disk dan database
. Menu pemetaan ini terdiri dari beberapa sub menu, yaitu file, view, layers
. Sub menu file memuat tombol perintah command untuk melakukan pencetakan laporan print dan tombol perintah untuk keluar dari aplikasi exit.
Sub menu view memuat perintah mengenai image analysis, yang terdiridari map properties, identity, pan, zoom in, zoom out, full extent, pan, drawgraphics, clear
graphics dan spatial select. Sub menu layers memuat perintah mengenai
penambahan peta, menghilangkan layers yang telah ada remove layers dan perintah legend editor yang membantu pengguna untuk melakukan perubahan
pada legenda peta layers. Tools pemetaan ini dirancang berdasarkan source code yang didapatkan dari ESRI MapObject.
Gambar 38 Tampilan menu pemetaan
7 Menu Perhitungan
Menu perhitungan merupakan tools yang dirancang pada sistem informasi SIH-PDAS yang berfungsi untuk mengolahgenerate data, sehingga data yang
diolah tersebut bisa menjadi informasi yang berguna bagi pengguna aplikasi SIH-
PDAS. Menu perhitungan terdiri dari dua sub menu, yaitu sub menu perhitungan erosi dan sub menu perhitungan debit. Sub menu perhitungan erosi berfungsi
untuk menduga jumlah erosi aktual yang terjadi di areal HPGW. Pendugaan erosi aktual ini dihitung dengan menggunakan metode erosi USLE dengan
memasukkan data input variabel-variabel berupa, indeks erosivitas hujan R, indeks erodibilitas tanah K, indeks panjang dan kemiringan lereng LS, dan
indeks penutupan area dan upaya konservasi CP. Sub menu perhitungan debit berfungsi untuk menduga jumlah debit harian mm H2O hari yang terjadi di
HPGW. Pendugaan debit ini menggunakan metode pendugaan debit SCS Soil Conservation Service
. Pendugaan Debit SCS ini merupakan fungsi dari kemampuan permeabilitas tanah, penggunaan lahan dan kondisi air tanah di areal
HPGW. Pendugaan debit ini juga membutuhkan data curah hujan harian mm, data perlakuan lahan, dan data jenis tanah. Pengolahan data perhitungan, baik itu
perhitungan erosi maupun debit akan tersimpan ke dalam database, selanjutnya manipulasi data perhitungan ubah dan hapus dapat dilakukan bagi pengguna
yang sifatnya admin pada menu manajemen data.
Gambar 39 Tampilan menu perhitungan sub menu perhitungan debit.
Gambar 40 Tampilan Menu Perhitungan Sub menu perhitungan erosi
8 Menu Manajemen Data
Menu manajemen data merupakan menu yang bisa digunakan oleh admin dalam pengelolaan data untuk menambah, merubah dan menghapus data. Menu
manajemen data terdiri dari tiga sub menu, yaitu data profil HPGW, data hidrologi, dan data erosi sedimentasi. Data yang akan dikelola melalui menu ini
terdiri dari 2 jenis data, yaitu data yang tersimpan dengan format microsoft access .mdb dan data yang tersimpan dengan format shapefile .shp.
Pada setiap sub menu diberikan pilihan tombol dalam melakukan pengelolaan data. Tombol tambah digunakan jika admin ingin menambahkan data ke dalam
database . Tombol hapus digunakan untuk menghapus data di dalam database
sesuai dengan record yang ingin dihapus. Tombol simpan untuk menyimpan data yang baru ke dalam database. Tombol batal adalah untuk membatalkan operasi
pengelolaan data.
Gambar 41 Tampilan sub menu profil HPGW.
Gambar 42 Tampilan sub menu hidrologi.
Gambar 43 Tampilan menu manajemen data sub menu erosi sedimentasi.
5.3 Validasi Sistem Informasi