BAB III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Pengumpulan data dilakukan pada bulan September 2011 di Hutan Pendidikan Gunung Walat HPGW, Cibadak. Perancangan aplikasi dilaksanakan
pada bulan Oktober 2011 sampai dengan Oktober 2012.
3.2 Alat dan Bahan
Dalam penelitian ini bahan yang digunakan adalah data curah hujan, data jenis tanah, data jenis tegakan, data-data karakteristik hidrologis tegakan dan data-
data spasial HPGW, sedangkan alat yang yang digunakan adalah: 1
Seperangkat komputer atau laptop. 2
Software Microsoft Access dan EMS MySQL Serversebagai alat utama dalam pembuatan database.
3 Microsoft Visual Basic6.0, sebagai alat utama dalam disain sistem
informasi. 4
Adobe Photoshop CS, CorelDRAW X4, ArcView 3.3, Seagate Crystal Report dan MySQL Connector
sebagai alat tambahan dalam disain sistem informasi.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Secara garis besar, informasi yang terdapat pada Sistem Informasi Hidrologi-Daerah Aliran Sungai SIH-DAS
yang nantinya akan dikembangkan ini terbagi atas beberapa kategori, yaitu informasi yang sifatnya menampilkan
berbagai teori-teori dalam hidrologi, informasi yang menampilkan berbagai hasil penelitian mengenai hidrologi di HPGW dan informasi yang sifatnya hasil dari
proses pengolahan data menggunakan software ini sendiri. Pengumpulan data untuk informasi yang sifatnya teori-teori dan hasil
penelitian tersebut didapatkan dari literaturbahan pustaka atau berupa data sekunder. Informasi yang sifatnya proses pengolahan data, datanya berasal dari
dataa lapangan di HPGW. Diagram alir kegiatan pengumpulan data disajikan dalam Gambar 2.
Gambar 2 Diagram alir pengumpulan data.
3.4 Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah metode pengembangan sistem informasi, yaitu cara penyelesaian persoalan terhadap masalah manajemen data
dan informasi yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi sejumlah kebutuhan- kebutuhan informasi yang ada pada suatu sistem sehingga dapat menghasilkan
suatu operasi dari sistem informasi yang dianggap efektif. Metode pengembangan sistem informasi ini terdiri dari lima tahap, yaitu 1 tahap perencanaan sistem
informasi, 2 tahap analisis sistem informasi, 3 tahap perancangan sistem informasi, 4 tahap implementasi sistem informasi dan 5 tahap validasi sistem
informasi. Tahapan-tahapan tersebut disajikan dalam Gambar 3.
Studi literatur berkas dan dokumen
Data curah hujan Data jenis tegakan
Data jenis tanah Data kondisi HPGW
Rumus-rumus dan ketentuan-ketentuan
dalam pengolahan data hidrologi
Mencukupi ?
Selesai
tidak ya
Pengumpulan Data
Gambar 3 Diagram alir pembuatan sistem informasi.
3.4.1 Tahap Perencanaan Sistem Informasi
Perencanaan sistem informasi Gambar 4 merupakan langkah awal dalam membangun sebuah sistem informasi. Pada tahap ini ditentukan lingkup proyek
atau sistem yang akan dituangkan dalam sistem informasi. Lingkup proyek atau batasan sistem adalah seluruh sub sistem yang melakukan aktifitas pengelolaan
atau berkaitan dengan HPGW. Pada tahap ini juga direncanakan penamaan sistem informasi yang akan dibuat dan kebutuhan hardware dan software dalam
membangun sistem informasi.
Memuaskan ?
ya tidak
Sistem Informasi Hidrologi- Daerah Aliran Sungai
Mulai
Selesai Pengumpulan Data
Perencanaan Sistem Informasi Analisis Sistem Informasi
Perancangan Sistem Informasi Implementasi Sistem Infomasi
Validasi Sistem Informasi
Gambar 4 Diagram alir perencanaan sistem informasi.
3.4.2 Tahap Analisis Sistem Informasi
Tahap analisis sistem informasi Gambar 5 terdiri dari tiga bagian, yaitu analisis kebutuhan informasi, formulasi masalah, dan identifikasi sistem
informasi. Pada tahap analisis kebutuhan informasi dicari secara selektif kebutuhan informasi bagi masing-masing pelaku atau subjek dalam sistem
pengelolaan HPGW. Tahap formulasi permasalahan bertujuan merumuskan permasalahan yang
ada dalam pengelolaan HPGW, khususnya mengenai pengelolaan DAS, baik itu masalah ekologi, ekonomi, maupun sosial. Permasalahan yang terjadi dapat
diketahui dari studi berkas, literatur dan wawancara. Identifikasi sistem informasi dibuat dengan tujuan untuk mendapatkan
gambaran sistem informasi secara garis besar. Identifikasi sistem informasi ini dilakukan dengan pembuatan dua diagram, yaitu 1 diagram lingkar sebab akibat
causal loop yang bertujuan untuk menggambarkan hubungan antar komponen di dalam sistem informasi dan 2 diagram input-output yang bertujuan untuk
menggambarkan masukan dan keluaran serta kontrol dari sistem informasi hidrologi-daerah aliran sungai.
Perencanaan Sistem Informasi Menentukan tujuan, batasan,
dan lingkungan sistem informasi
Sudah ditentukan?
Selesai tidak
ya Tujuan, batasan, dan
lingkungan sistem informasi
Gambar 5 Diagram alir analisis sistem informasi.
3.4.3 Tahap Perancangan Sistem Informasi
Tahap perancangan sistem informasi disajikan dalam Gambar 6. Tahap ini menjelaskan perancangan sistem informasi yang akan dibuat. Perancangan sistem
informasi mendesain suatu proses dihasilkannya informasi, yaitu terdiri dari proses input data, pengolahan data dan proses penyajian data ouput data.
Informasi akan dihasilkan dengan memanfaatkan data yang tersimpan pada basis data yang ada. Output atau informasi yang dihasilkan pada akhirnya dapat
dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang membutuhkan. Tahap perancangan sistem informasi terdiri dari:
1. Perancangan cara kerja sistem dengan diagram blok.
2. Perancangan database.
3. Perancangan relasi tabel.
Perancangan cara kerja sistem dengan diagram blok merupakan pembuatan diagram blok yang bertujuan untuk menggambarkan garis besar cara kerja sistem
Analisis sistem informasi
Sudah sesuai ?
Selesai tidak
ya Tabel analisis
kebutuhan pelaku sistem informasi
Informasikebu tuhan pelaku
sistem informasi
Analisis kebutuhan pelaku sistem informasi
Permasalahan pengelolaan
data informasi
Formulasikan permasalahan
Laporan mengenai permasalahan terkait
data dan informasi Elemen-
elemen yang terlibat
dalam sistem informasi
Membuat diagram
Diagram sebab akibat dan diagram input-
output
informasi yang akan dibuat. Diagram blok juga berisi komponen-komponen yang terlibat dalam sistem informasi.
Database dapat diartikan sebagai kumpulan data yang terdiri atas satu
ataulebih tabel yang terintegrasi satu sama lain, dimana setiap pemakai user diberi wewenang untuk dapat mengakses mengubah, menghapus, menganalisa,
menambah, memperbaiki data dalam tabel-tabel tersebut. Tahapan-tahapan dalam melakukan perancangan database ialah:
1. Pembuatan tabel, tabel berfungsi sebagai tempat menyimpan data dan
merupakan suatu kumpulan data yang berhubungan dengan topik tertentu. Penggunaan tabel bertujuan untuk menyederhanakan logika terhadap
pandangan data. 2.
Pembuatan field yang merupakan tempat dimana data atau informasi dalam kelompok yang sama atau sejenis dimasukan. Field itu pada
umumnya tersimpan dalam bentuk kolom vertikal pada tabel. 3.
Perancangan relasi tabel, dibuat dengan menggunakan diagram entity relationship
. Relasi yang dibuat dengan tujuan untuk memperlihatkan hubungan antara tabel-tabel yang berada pada database. Relasi yang
dibangun menggunakan relasional one to one satu ke satu yang berarti setiap entity pada suatu himpunan dengan entity pada himpunan entity
yang lainnya. One to many satu ke banyak yang berarti setiap entity pada suatu himpunan entity dapat berhubungan dengan banyak entity pada
hubungan entity yang lainnya. Secara garis besar relasi antar tabel dirancang untuk mendapatkan informasi
mengenai kondisi hidrologi di Hutan Pendidikan Gunug Walat, seperti informasi debit dan erosi. Informasi mengenai debit membutuhkan data sebagai berikut:
data jenis dan pengelompokan tanah, data kondisi hidrologi suatu area, data curah hujan, data luas DAS, dan waktu debit puncak. Kemudian data ini digunakan pada
persamaan SCS-CN Persamaan 3. Informasi mengenai erosi membutuhkan data sebagai berikut: curah hujan
bulanan untuk menentukan indeks erosivitas hujan bulanan R, data jenis tanah untuk menentukan indeks erodibilitas tanah K, data panjang dan kemiringan
lereng untuk menentukan indeks kemiringan dan panjang lereng LS, data jenis
penutupanan lahan dan upaya konservasi indeks penutupan lahan dan upaya konservasi CP, data ketebalan solum tanah untuk menentukan nilai Tolerable
Soil Loss TSL. Kemudian data ini digunakan pada persamaan pendugaan erosi
USLE Persamaan 5.
Gambar 6 Tahap Perancangan Sistem Informasi.
3.4.4 Tahapan Implementasi Sistem Informasi
Tahapan implementasi sistem mencakup coding pengkodean program dan instalasi
pemasangan program.
Program aplikasi
dirancang dengan
menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan penyimpanan data
dilakukan pada Microsoft Access 2007 dan EMS MySQL Manager 3. 3.4.5
Tahap Validasi Sistem Informasi
Pada tahap ini dilakukan ujicoba sistem informasi yang telah disusun. Proses validasi ini diperlukan untuk memastikan bahwa sistem informasi yang
dibangun sudah benar, sesuai karakteristik yang ditetapkan dan tidak ada kesalahan-kesalahan yang terkandung di dalamnya. Proses validasi dapat
Perancangan Sistem Informasi
Sudah benar ?
Selesai tidak
ya Diagram blok sistem
informasi Komponen
yang terlibat dalam sistem
Membuat diagram blok Pembuatan tabel dan field
Dengan Microsoft Accsess dan MySQL Manager
Input data sumberdaya dan
lingkungan DAS dan Tegakan
Database SIH- DAS
Data Spasial
Membuat relasi tabel Proses dengan
ArcView 3.3
Transpormasi ke shapefile
SHP Merancang Interface
Interface Visual Basic
dan Map Object
dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama, pengujian dilakukan dengan mengecek alur sistem secara keseluruhan. Pada tahap kedua dilakukan
pengecekan dengan sample data dan dilakukan penelusuran yang sudah berjalan dengan benar dan beroperasi sesuai dengan logika sistem informasi. Tahap
implementasi dan validasi sistem informasi disajikan dalam Gambar 7.
Gambar 7 Diagram alir implementasi dan validasi sistem informasi
ya Implementasi Sistem
Pengkodeaan program dengan Visual Basic
Uji coba sistem informasi Validasi sistem informasi
Memuaskan ?
Sistem Informasi Hidrologi- Daerah Aliran Sungai SIH-
DAS
Selesai tidak
BAB IV KONDISI UMUM
4.1 Lokasi dan Luas
Kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat HPGWterletak di 2,4 km dari poros jalan Sukabumi-Bogor Desa Segog. Dari Simpang Ciawi berjarak 46 km
dan dari Sukabumi 12 km. Secara geografis Hutan Pendidikan Gunung Walat berda pada 106°48
’27”sampai 106°50’29” Bujur Timur dan -6°54’23” sampai - 6°55
’23” Lintang Selatan Gambar 8. Secara adminitrasi pemerintahan HPGW terletak di kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Sedangkan secara
administrasi kehutanan termasuk dalam wilayah Dinas Kehutanan Sukabumi.
Gambar 8 Peta Lokasi Penelitian.
Luas Kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat adalah 359 Ha, terdiri dari tiga blok, yaitu blok Timur Cikatomang seluas 120 Ha, blok barat Cimenyan
seluas 125 Ha, dan blok Tengah Tangkalak seluas 114 Ha Fahutan IPB,2009.
4.2 Topografi dan Iklim