waktu setahun waktu yang penyelidikannya dilakukan dalalm waktu yang lama minimal 30 tahun dan meliputi wilayah yang luas. Iklim di bumi sangat
dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi. Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang ditentukan oleh letak geografis. Secara umum kita dapat
menyebutnya sebagai iklim tropis, lintang menengah dan lintang tinggi. Di daerah beriklim basah, faktorunsur iklim yang mempengaruhi erosi adalah hujan.
Besarnya curah hujan, intensitas, dan distribusi hujan menentukan kekuatan dispersi hujan terhadap tanah, jumlah dan kekuatan aliran permukaan serta tingkat
kerusakan erosi yang terjadi. Berikut adalah unsur-unsur dari iklim:
2.4.1.2.1. Suhu Udara
Suhu udara adalah kondisi panas atau dinginnya udara. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu di suatu daerah adalah: 1 Lama penyinaran
matahari 2 Sudut datang Sinar matahari 3 Relief permukaan bumi 4 Banyak sedikitnya awan 5 Perbedaan letak lintang Regariana, 2006.
Kondisi panasnya udara mempengaruhi siklus hirologi pada proses evaporasi dan intersepsi sehingga nanti siklus hidrologi bisa menjadi lebih aktif.
Di daerah tropika basah siklus hidrologi terjadi secara aktif dan presipitasi dalam bentuk curah hujan lebih banyak daripada evaporasi. Di daerah gurun, energi
mencukupi tetapi kelembaban kurang, evaporasi selalu terjadi setiap saat bila air tersedia tetapi presipitasi sangat jarang sehingga siklus hidrologi menjadi pasif
Handoko, 1993.
2.4.1.2.2. Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun dalam suatu daerah pada waktu tertentu. Alat pengukur curah hujan disebut dengan Rain Gauge. Curah
hujan diukur dalam rentang waktu harian, bulanan, tahunan. Faktor yang mempengaruhi curah hujan: 1. Topografi, 2. Jarak perjalanan angin di atas
medan datar 3. Arah angin sejajar Garis pantai 4. Arah lereng medan. Intensitas hujan menyatakan menyatakan besarnya hujan yang jatuh dalam
suatu waktu yang singkat yaitu 5, 10, 15, atau 30 menit, yang dinyatakan dalam mm jam
-1
atau cm jam
-1
Regariana, 2006.
2.4.1.2.3. Kelembaban
Di udara terdapat uap air yang berasal dari penguapan samudera sumber utama. Sumber lainnya berasal dari danau-danau, sungai-sungai, tumbuh-
tumbuhan, dan sebagainya. Makin tinggi suhu udara, makin banyak uap air yang dapat dikandungnya. Hal ini berarti makin lembab udara tersebut. Alat untuk
mengukur kelembaban udara disebut dengan Hygrometer. Ada dua macam kelembaban udara:
1. Kelembaban absolut, ialah banyaknya uap air yang terdapat di udara pada
suatu tempat yang dinyatakan dengan banyaknya gram uap air dalam 1 m3 udara.
2. Kelembaban relatif udara, ialah perbandingan jumlah uap air dalam udara
kelembaban absolut dengan jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung oleh udara tersebut dalam suhu yang sama dan dinyatakan
dalam persen .
Pada suatu wilayah belum tentu terjadi siklus hidrologi secara aktif. Siklus hidrologi memerlukan energi panas dan kelembaban yang cukup. Di daerah
tropika basah siklus hidrologi terjadi secara aktif dan presipitasi dalam bentuk curah hujan yang diterima lebih besar dari evaporasi. Di daerah gurun, energi
mencukupi tetapi kelembaban kurang, evaporasi selalu terjadi setiap saat bila air tersedia tetapi presipitasi sangat jarang sehingga siklus hidrologi menjadi pasif
Regariana, 2006.
2.4.1.2.4. Angin