permukaan sampai suatu titik dimana air masuk ke dalam saluran atau sungai, atau dimana kemiringan lereng berubah demikian rupa sehingga kecepatan aliran
permukaan berubah. Air yang mengalir di permukaan tanah akan terkumpul di ujung lereng. Dengan demikian berarti lebih banyak air yang mengalir dan
semakin besar kecepatannya di bagian bawah lereng daripada bagian atas lereng. Akibatnya adalah bahwa tanah di bagian bawah lereng mengalami erosi lebih
besar daripada bagian atas Arsyad,2006. Lereng permukaan tanah dapat berbentuk cembung kovek dan cekung
konkav. Pengamatan secara umum menunjukkan bahwa erosi lembar lebih hebat pada permukaan cembung daripada permukaan cekung. Sedangkan pada erosi
cekung terbentuk erosi alur atau parit Arsyad,2006.
2.4.1.4 Geologi
Faktor-faktor geologi mempengaruhi siklus hidrologi khususnya pada air tanah. Faktor geologi yang mempengaruhinya adalah formasi geologi. Formasi
geologi adalah formasi batuan atau material lain yang berfungsi menyimpan air dalam jumlah besar. Proses pembentukan air tanah tersebut dikenal dengan akifer
aquifer. Akifer pada dasarnya adalah kantong air yang berada dalam tanah. Akifer dibedakan menjadi akifer bebas unconfined aquifer dan akifer terkekang
confined aquifer Asdak, 1995. Akifer bebas terbentuk ketika tinggi permukaan air tanah water table
menjadi batas atas zona tanah jenuh. Tinggi permukaan air tanah berfluktuasi tergantung pada jumlah dan kecepatan air hujan masuk ke dalam tanah,
pengambilan air tanah, dan permeabilitas tanah. Akifer terkekang juga dikenal sebagai artesis, terbentuk ketika air tanah dalam dibatasi oleh lapisan kedap air
sehingga tekanan di bawah lapisan kedap air tersebut lebih besar daripada tekanan atmosfer. Formasi geologi tertentu, baik yang terletak pada zona bebas
unconfined aquifer maupun zona terkekang confined aquifer, dapat memberikan pengaruh tertentu pula terhadap keberadaan air tanah Asdak, 1995.
2.4.2 Karakteristik Biologi DAS
Menurut Styzen dan Morgan 1995 dalam Asdak 1995, Vegetasi merupakan lapisan pelindung atau penyangga antara atmosfer dan tanah. Suatu
vegetasi penutup tanah yang baik seperti rumput yang tebal atau rimba yang lebat
akan menghilangkan pengaruh hujan dan topografi terhadap erosi. Vegetasi mempengaruhi siklus hidrologi melalui pengaruhnya terhadap air hujan yang
jatuh dari atmosfer ke permukaan bumi, ke tanah dan batuan di bawahnya. Oleh karena itu, ia mempengaruhi volume air yang masuk ke sungai dan danau, ke
dalam tanah dan cadangan air tanah. Bagian vegetasi yang ada di atas permukaan tanah, seperti daun dan batang menyerap energi perusak hujan, sehingga
mengurangi dampaknya terhadap tanah, sedangkan bagian vegetasi yang ada dalam tanah, yang terdiri atas sistem perakaran, menigkatkan kekuatan mekanik
tanah. Pengaruh vegetasi terhadap aliran permukaan dan erosi dapat dibagi dalam
1 intersepsi air hujan, 2 mengurangi kecepatan aliran permukaan dan kekuatan perusak hujan dan aliran permukaan, 3 pengaruh akar, bahan organik sisa-sisa
tumbuhan yang jatuh dipermukaan tanah, dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pertumbuhan vegetatif Asdak,1995.
Sedangkan fauna mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap DAS. Fauna di daerah sekitar DAS sangat bergantung dengan ekositem dan kondisi dari
DAS itu sendiri Asdak, 1995.
2.4.3 Sosial ekonomi
Menurut Arsyad 2006, pada akhirnya manusialah yang menentukan apakah tanah yang diusahakannya akan rusak dan menjadi tidak produktif atau
menjadi baik dan produktif secara lestari. Banyak faktor yang menentukan apakah manusia akan memperlakukan dan merawat serta mengusahakan tanahnya secara
bijakasana sehingga menjadi lebih baik dan memberikan pendapatan yang tinggi untuk jangka waktu yang tidak terbatas, antara lain a luas tanah pertanian yang
diusahakannya, b jenis dan orientasi usaha taninya, c status penguasaan tanah, d tingkat pengetahuan dan penguasaan teknologi petani yang mengusahakannya,
e perimbangan harga antara produk pertanian dan harga sarana produksi dan kebutuhan petani, f sistem perpajakan, g sumber modal yang diperlukan
petani, h infrastruktur dan fasilitas kesejahteraan petani, dan i untuk petani kecil adalah keuntungan dalam waktu singkat yang akan mereka terima.
2.5 Hidrologi
Menurut US Federal Council for Science and Technology dalam Hendrayanto 2009, Hidrologi merupakan ilmu yang membahas air di bumi,
terjadinya, sirkulasinya, dan agihannya distribution, sifat-sifat kimia dan fisikanya dan reaksinya terhadap lingkungan, termasuk reaksinya terhadap benda -
benda hidup. Jika salah satu komponen dari siklus hidrologi terganggu, maka akan berdampak pada komponen yang lain. Dampak yang ditimbulkan akibat
terganggunya siklus antara lain, terjadinya kekeringan pada musim kemarau dan terjadinya banjir pada musim hujan akibat limpasan permukaan lebih besar dari
kapasitas atau daya tampung sungai.
2.5.1 Siklus hidrologi
Secara global jumlah air tetap. Air global berubah dalam bentuk dan ketersediaannya. Air merupakan material yang membuat kehidupan terjadi di
bumi. Air juga merupakan bagian penting dari sumber daya alam yang memiliki karakteristik khusus dan berbeda dengan sumber daya lainnya. Air bersifat
sumber daya terbarukan dan dinamis. Hidrologi merupakan suatu ilmu yang berkaitan dengan air bumi, terjadinya, peredaran dan distribusinya, sifat-sifat
kimia dan fisikanya, serta reaksinya terhadap lingkungan termasuk hubungannya dengan makhluk-makhluk hidup Seyhan, 1990.
Air yang jatuh ke bumi presipitasi akan mengalami berbagai peristiwa, kemudian akan menguap ke udara evapotranspirasi menjadi awan kondensasi
dan dalam bentuk hujan, salju, dan embun jatuh kembali ke bumi. Peristiwa ini terjadi terus berulang dan merupakan siklus tertutup ini dinamakan dengan siklus
air atau siklus hidrologi Arsyad, 2006. Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi sebagian akan tertahan oleh
tumbuhan dan sebagian lagi akan jatuh ke permukaan tanah melalui sela-sela daun throughfall atau mengalir ke permukaan tanah melalui permukaan batang stem
flow . Sebagian air yang sampai di permukaan tanah terinfiltrasi atau masuk ke
dalam tanah dan bergerak ke bawah masuk ke dalam jalur tanah dibawah yang jenuh, dibawah muka air tanah. Air pada jalur ini mengalir perlahan melaui
akuifer ke alur sungai atau langsung ke laut Wilson, 1993.