HPGW merupakan sumber air bersih yang penting bagi masyarakat sekitarnya terutama di bagian selatan yang mempunyai anak sungai yang mengalir
sepanjang tahun, yaitu anak sungai Cipereu, Citangkalak, Cikabayan, Cikatomas dan Legok Pusar. Kawasan HPGW masuk ke dalam sistem pengelolaan DAS
Cimandiri Fahutan IPB, 2009.
4.3 Vegetasi
Tegakan Hutan di HPGW di dominasi tanaman damar Agathis lorantifolia
, pinus Pinus merkusii, puspa Schima wallichii, sengon Paraserianthes falcataria, mahoni Swietenia macrophylla, dan jenis lainnya
seperti kayu afrika Maesopsis eminii, rasamala Altingia excelsa, Dalbergia latifolia
, Gliricidae sp, dan akasia Acacia mangium. Di HPGW paling sedikit terdapat 44 jenis tumbuhan, termasuk 2 jenis rotan dan 13 jenis bambu. Selain
terdapat jenis tumbuhan obat sebanyak 68 jenis.Potensi tegakan hutan ± 10.855 m
3
kayu damar, 9.471 m
3
kayu pinus, 464 m
3
puspa, 132 m
3
sengon, dan 88 m
3
kayu mahoni. Pohon damar dan pinus juga menghasilkan getah kopal dan getah pinus. Di HPGW juga ditemukan lebih dari 100 pohon plus damar, pinus,
maesopsiskayu afrika sebagai sumber benih dan bibit unggul Fahutan IPB, 2009.
4.4 Satwa
Di areal HPGW terdapat beraneka ragam jenis satwa liar yang meliputi jenis-jenis mamalia, reptilia, burung, dan ikan. Dari kelompok jenis mamalia
terdapat babi hutan Sus scrofa, monyet ekor panjang Macaca fascicularis, kelinci liar Nesolagus sp, meong congkok Felis bengalensis, tupai
Callociurus sp.J, trenggiling Manis javanica, musang Paradoxurus hermaphroditic
. Dari kelompok jenis burung Aves terdapat sekitar 20 jenis burung, antara lain Elang jawa, Empirit, Kutilang dll. Jenis-jenis reptilia antara
lain biawak, ular, bunglon. Terdapat berbagai jenis ikan sungai seperti ikan lubang dan jenis ikan lainnya. Ikan lubang adalah ikan sejenis lele yang memiliki warna
agak merah. Selain itu terdapat pula lebah hutan odeng, tawon gung, Apis dorsata
Fahutan IPB, 2009.
4.5 Penduduk Sekitar
Penduduk sekitar Hutan Pendidikan Gunung Walat HPGW umumnya
memiliki mata pencaharian sebagai petani, peternak, tukang ojek, pedagang hasil pertanian dan bekerja sebagai buruh pabrik. Pertanian yang dilakukan berupa
sawah lahan basah dan lahan kering. Jumlah petani penggarap yang dapat ditampung dalam program agroforestry HPGW sebanyak 300 orang petani
penggarap. Hasil pertanian dari lahan agroforestry seperti singkong, kapolaga, pisang, cabe, padi gogo, kopi, sereh. Jumlah ternak dombakambing di sekitar
HPGW sebanyak 1.875 ekor, jika setiap ekor dombakambing memerlukan 5 Kg rumput, maka diperlukan hijauan sebanyak 9.375 ton. Hijauan pakan ternak
tersebut sebagian besar berasal dari HPGW. Kecamatan Cicantayan, khususnya desa Hegarmanah juga merupakan desa penghasil manggis dengan mutu eksport.
Jumlah pohon manggis di desa Hegarmanah sebanyak 12.800 batang dan akan terus bertambah. Untuk menjadi sentra produksi doperlukan 40.000 pohon
Fahutan IPB, 2009.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Rencana Sistem Informasi