Landasan Hukum Pelaksaan PKBL

C. Evaluasi 1. Pengertian Evaluasi

Penelitian Evaluasi adalah penelitian terapan, yang merupakan cara sistematis untuk mengetahui efektivitas suatu program tindakan kebijakan atau objek lain yang diteliti bila dibandingkan dengan tujuan atau standar yang ditetapkan. Penelitian evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas suatu kebijakan atau program, berdasarkan umpan balik dari orang- orang yang terlibat dalam pelaksaan program tersebut. 27 Adapun metode evaluasi yang spesifik adalah penelitian evaluasi, merupakan bagian dari penelitian, penelitian evaluasi dinyatakan oleh Issac and Michael 1982 bahwa ”Evaluation utlizes many of the same methodologies used in tradisional social research” evaluasi menggunakan metedologi seperti yang digunakan dalam penelitian evaluasi, maka data yang diperoleh akan lebih akurat, lengkap, valid, relible dan obyektif. 28 Menurut Worthen dan Sanders mendefinisikan evaluasi adalah kegiatan mencari sesuatu yang berharga tentang sesuatu dalam mencari sesuatu tersebut, juga termasuk mencari informasi yang bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi, prosedur, juga alternatif stratregi yang diajukan untuk mencapi tujuan yang sudah ditentukan. 29 27 Sugi ono,” Metode Penelitian Manajemen”, Bandung:Alfabeta,2014,h.740. 28 Ibid.h.741. 29 Suharsimi Arikunto,Cepi Syarifudi Abdul Jabar,”Evaluasi Program Pendidikan”,Jakarta:Bumi Aksara,2009,h.1-2.

2. Indikator Evaluasi

Dalam hubungan dengan kriteria keberhasilan yang digunakan untuk suatu proses evaluasi, Feurstein mengajukan beberapa indikator yang perlu untuk dipertimbankan. Indikator dibawah ini adalah delapan indikator yang perlu untuk dipertimbankan. Indikator dibawah ini adalah delapan indikator yang paling sering digunakan untuk mengevaluasi suatu kegiatan: 30 a. Indikator Ketersediaan Indicators of Avaibility. Indikator ini merupakan apakah unsur yang seharusnya ada dalam suatu proses itu benar-benar ada.Misalnya dalam suatu program pembangunan sosial yang menyatakan bahwa diperlukan satu tenaga kader lokal yang terlatih untuk menangani 10 rumah tangga, maka perlu di cek apakah tenaga kader yang terlatih tersebut benar-benar ada. b. Indikator Relevansi Indicators of Relevance. Indikator ini menunjukan seberapa relevan ataupun tepatnya sesuatu yang teknologi atau layanan yang ditawarkan. Misalnya, pada suatu program pemberdayaan perempuan pedesaan dimana diperkenalkan kompor teknologi terbaru, tetapi ternyata kompor tersebut lebih banyak menggunakan minyak tanah ataupun kayu dibandingkan dengan kompor yang biasa mereka gunakan. Berdasarkan keadaan tersebut maka teknologi yang lebih baru ini dapat dikatakan kurang relevan untuk diperkenalkan bila dibandingkan dengan kompor yang biasa mereka gunakan. 30 Isbandi Rukminto Adi,” Pemberdayaan,Pengembanan Masyarkat dan Intervesi Komunitas,Jakarta: Fakultas Ekonomi UI,2001,h.130-132. c. Indikator Keterjangkauan Indicators of Accessibilty . Indikator ini melihat apakah layanan yang ditawarkan masih berada dalam “jangkauan” pihak-pihak yang membutuhkan.Misalnya saja, puskesmas pusat kesehatan masyarakat yang didirikan untuk melayani suatu masyarakat desa berada pada posisi yang strategis, dimana sebagian besar warga desa dapat dengan mudah datang ke puskesmas atau apakah suatu posko bencana alam berada dalam jangkauan korban bencana tersebut d. Indikator Pemanfaatan Indicators of Utilisation. Indikator ini melihat banyak suatu layanan yang sudah disediakan oleh pihak pemberi layanan, dipergunakan dimanfaatkan oleh kelompok sasaran.Misalnya saja, seberapa banyak pasangan usia subur yang memanfaatkan layanan jasa puskesmas dalam meningkatkan KB mandiri. Atau berapa banyak anak jalanan yang mengikuti kegiatan baca tulis dari sekian banyak anak jalanan yang belum bisa membaca dan menulis. e. Indikator Cakupan Indicators of coverage. Indikator ini menunjukan proporsi orang-orang yang membutuhkan sesuatu dan menerima layanan tersebut. Misalnya saja, proporsi orang yang menerima bantuan dana kemanusiaan untuk mengatasi masalah kemiskinan dari sekian banyak orang-orang miskin di suatu desa. f. Indikator Kualitas Indicators of Quality. Indikator ini menunjukaan standa kualitas dari layanan yang disampaikan ke kelompk sasaran.Misalnya saja, apakah layanan yang diberikan

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Dalam Pemberdayaan UMKM Kabupaten Asahan (Studi pada program kemitraan PT. Perkebunan Nusantara IIIDistrik Asahan)

10 119 140

Pengaruh Publikasi Program Corporate Social Responsibility Dalam Periklanan Terhadap Peningkatan Minat Beli Konsumen Pada Produk Air Mineral Aqua

1 70 100

Implementasi Program Corporate Social Responsibility (studi pada PT. Arun NGL, Lhokseumawe)

2 59 95

Bentuk Program Corporate Social Responsibility Bank Nagari dan Manfaatnya Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Lokal(Studi Pada Program CSR Bank Nagari Cabang Pangkalan)

6 71 112

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty Sabun Mandi Lifebouy Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU.

2 52 88

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina (Persero) Unit Pengolahan II Dumai (Studi Deskriptif: Penerima Program CSR Masyarakat Kelurahan Jaya Mukti, Dumai).

13 105 123

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility ( Studi pada PT. Jamsostek Kantor Wilayah I Sumatera Utara )

1 34 150

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Reponsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty The Body Shop Pada Pegawai PT. Indosat Cabang Medan

1 30 64

Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa dan Citra Perusahaan(Studi Kasus Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa Djarum Terhadap Peningkatan Citra Positif Perusahaan PT Djarum pada Mahasiswa US

4 66 121

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (Csr) Pt. Perkebunan Nusantara Iiidalam Pemberdayaan Umkm Kabupaten Asahan (Studi Pada Program Kemitraan Pt. Perkebunan Nusantara Iiidistrik Asahan)

4 63 140