Ruang Lingkup Evaluasi Evaluasi 1. Pengertian Evaluasi
2.Peran dan Keterampilan yang dibutuhkan Community Worker dalam
Intervensi Komunitas
Hal lain yang perlu mendapat perhatian dalam pembahasan intervensi makro atau community work ini adalah peran apa yang dapat dimainkan oleh
community worker dalam suatu komunitas, yang tentuya akan sangat terkait dengan model intervensi yang digunakan oleh community worker tersebut. Berikut
peran yang dapat dikembangkan oleh community worker yaitu:
34
a. Fasilitator
Dalam literatur pekerjaan sosial “fasilitator” sering disebut sebagai
35
“pemungkin”. Keduanya bahkan sering diperuntukan satu sama lain. Definisi fasilitator adalah sebagai tanggung jawab untuk membantu klien
menjadi mampu menagani tekanan situasional atau tradisional. Strategi khusus untuk mendapatkan hasil pencapaian yang maksimal meliputi:
pemberian harapan, pengurangan penolakan, ambivalensi, pengakuan dan pengaturan
perasaan-perasaan, pengidentifikasian
dan pendorong
kekuatan-kekuatan personal dan asset-asset sosial, pemilihan masalah menjadi beberapa bagian sehingga lebih mudah dipecahkan dan
pemeliharaan sebuah fokus pada tujuan dan cara-cara pencapaiannya. Acuan tugas untuk dapat dilakukan oleh pekerja sosial adalah:
a. Mendefinisikan keanggotaan atau siapa yang akan dilibatkan dalam
pelaksanaan kegiatan b.
Mendefinisikan tujuan keterlibatan.
34
Isbandi Rukminto Adi,” Pemberdayaan,Pengembanan Masyarkat dan Intervesi Komunitas edisi revisi ,Jakarta: Fakultas Ekonomi UI,2003,h.89.
35
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung:PT.Refika Aditama,2005,h.98.
c. Mendorong komunikasi dan relasi, serta menghargai pengalaman
dan perbedaan-perbedaan. d.
Mengidentifikasi masalah-masalah yang akan dipecahkan. b.
Pendidik Educator Dalam menjalankan peran sebagai pendidik, community worker
diharapakan mempunyai kemampuan menyampaikan informasi dengan baik dan jelas, serta mudah ditangkap oleh komunitas yang menjadi
sasaran perubahag. Disamping itu ia harus mempunyai pengetahuan yang cukup memadai mengenai topik yang dibicarakan. Dalam kaitannya
dengan hal ini, seorang community worker tidak jarang harus menghubungi rekan dari profesi lain untuk menguasai informasi yang akan
disampaikan.
36
Aspek lain yang terkait dengan peran ini adalah keharusan bagi seorang community worker untuk selalu belajar. Karena begitu seorang community
worker merasa sudah tidak perlu belajar kembali menganai topik yang akan dibicarakan, maka ia mungkin akan terjebak untuk menyampaikan
pandangan yang kurang menjawab tantangan ataupun masalah yang muncul pada waktu itu.
c. Representatif advocat
Peran sebagai advocat dalam community worker dicangkok dari profesi hukum. Peran advoccat pada satu sisi berpijak pada tradisi pembaharuan
sosial, dan pada sisi lainnya berpijak pada tradisi pelayanan sosial. Peran ini merupakan peran yang aktif dan terarah. Dimana community
36
Isbandi Rukminto Adi,” Pemberdayaan,Pengembanan Masyarkat dan Intervesi Komunitas edisi revisi ,Jakarta: Fakultas Ekonomi UI,2003,h.91.
workermenjalankan fungsi adovokasinya atau pembelaan yang mewakili kelompok masyarakat yang membutuhkan suatu bahan ataupun layanan,
tetapi institusi yang „seharusnya‟memberikan bantuan ataupun layanan tersebut tidak memperdulikan bersifat negatif atau menolak tuntutan
warga. Dalam menjalankan fungsi advokasi, seorang community worker tidak jarang harus melakukan persuasi terhadap kelompok profesional
ataupun kelompok elite tertentu, agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
d. Tekhnis
Menghubungi segala peran dengan tekhnologi yang mana, di era saat ini segala macam persoalan mampu diselesaikan dengan bantuan
tekhnologi.
E.Praktik Pemberdayaan Ekonomi
Dari berbagai konsep mengenai pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi, seperti telah dibahas di depan, sekarang kita akan melihat, bagaimana konsep ini
dipraktikan. Dari berbagai program dan atau proyek pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi, sebagai berikut:
37