Visi dan Misi Program Kemitraan PK
Kepada pejabat yang berwenang menyetujui pinjaman program kemitraan harus meyakini bahwa calon mitra binaan tersebut
mempunyai kemampuan atau kapabilitas untuk mengembalikan pinjaman yang telah diterimanya.
8. Pengembalian dana kemitraan secara angsuran cicilan tiap bulan
selama jangka waktu pinjaman dengan penambahan jasa administrasi yang dihitung dari tingkat presentase tertentu.
H.Tahapan Pelaksanaan Program Kemitraan PK Tabel 3.4
Tahapan Pelaksanaan Pemberian bantuan Program Kemitraan
43
Langkah Subyek
Kegiatan 1
Mitra Binaan 1 Mengisi dan melengkapi form
identitas pemohon dan identifikasi usaha form
–1. 2 Mengajukan proposal P tentang
kebutuhan pinjaman. 3 Melampirkan Bukti Pendukung BP
pengajuan beserta surat pernyataan Form 1a.
2 Staff Cabang
1 Meregistrasi
permohonan dan
meminta kelengkapan berkas, sampai memenuhi persyaratan.
2 Membuat tanda penerimaan berkas permohonan form-2.
3 Jika calon Mitra Binaan memenuhi syarat
setelah pemeriksaan
administrasi, membuat
surat rekomendasi dan surat pengantar dan
meneruskan ke Deputy Pinwil Bidang Bisnis agar menunjuk staff untuk
melakukan survey.
3 Pimpinan Cabang
1 Merekomendasikan proposal yang memenuhi syarat ke Deputy Pinwil
Bidang Bisnis.
4 Deputy Pinwil Bidang
Bisnis 1 Menerima konfirmasi permohonan
dari Pemimpin Cabang. 2 Deputy Pinwil Bidang Bisnis
melakukan input penugasan survey
43
Studi Dokumentasi Standar Operasional Prosedur PT.Pegadaian Persero, h.102.
kepada analis kredit Form 3a. . 5
Analisis Kredit 1 Melakukan survey lapangan ke
lokasi usaha calon Mitra Binaan form- 3.
2 Melakukan penilaian dan analisis terhadap kelayakan usaha Mitra Binaan.
3 Menampung, menginventarisasi dan meregister permohonan calon Mitra
Binaan yang datang dari cabang-cabang di wilayahnya.
4 Meneruskan berkas ke Asman Mikro.
6 Asman Makro
1 Melakukan simulasi perhitungan pinjaman
dan jasa
administrasi pinjaman dari hasil survey dan berkas
pengajuan. 2 Membuat catatan pertimbangan, atas
persetujuanpenolakan terhadap analisa kelayakan usahaForm 4.
3 Meneruskan ke Komite Area untuk persetujuan atau penolakan pengajuan
permohonan.
7 Komite Area
Merupakan komite yang terdiri atas Deputy Pinwil Bidang Bisnis, Asmen
Mikro dan
Asmen Risiko
yang memeriksa berkas permohonan dan
rekomendasi dari
Asmen Mikro.
Memutuskan : a.
Permohonan yang
disetujui, Meneruskan ke pemimpin cabang untuk
dilakukan input. b. Permohonan yang ditolakditunda i.
Mencetak surat penolakan Form 5. ii. Mengembalikan berkas permohonan
yang Sudah mendapat keputusan dari Komite Area.
8 Staff Cabang
1 Meregister
berkas-berkas permohonan dan melakukan input
realisasi persetujuan Form 5a. 2 Memunculkan jadwal pembayaran
angsuran dari sistem aplikasi. 3
Meneruskan berkas-berkas
permintaan pinjaman
Program Kemitraan yang telah ditandatangani
Pemimpin Cabang ke Asman PKBL untuk
permintaan transfer
dana pinjaman yang telah disetujui oleh
Komite Area.
4 Mencocokkan
dengan rencana
program pembinaan tahun berjalan. 9
Asman PKBL 1 Menerima berkas dari Pemimpin
Cabang berkaitan dengan persetujuan pinjaman Program Kemitraan.
2 Melakukan verifikasi data pengajuan otorisasi
transfer dana
untuk dilanjutkan ke Manajer Keuangan.
10 Manager Keunagan
1 Menerima surat otorisasi transfer dana Program Kemtiraan dari Asman
PKBL. 2 Melakukan fiatur transfer dana
pinjaman Program Kemitraan dan meneruskan
otorisasi transfer
ke PinwilDAS.
11 Pemimpin Wilayah
1 Menerima surat persetujuan otorisasi dari Manajer Keuangan.
2 Melakukan otorisasi transfer.
12 Staff Cabang
1Membuat surat perjanjian F6 untuk ditandatanganibersama Mitra Binaan
dan mencetak jadwal angsuran form 8a.
2 Memanggil calon Mitra Binaan untuk menerima pinjaman.
3 Menyerahkan Cetak bukti pencairan Form 8b senilai pinjaman yang tertera
dalam surat perjanjian kepada calon Mitra Binaan dan menyerahkan TPA
Tanda Pembayaran Angsuran _Form- 8.
4 Mengarsipkan berkas asli di Kantor Cabang.
13 Pemimpin Cabang
1 Menerima transfer dana dari Kantor Wilayah
2 Menandatangani surat perjanjian 3 Melakukan evaluasi Mitra Binaan,
dengan
melakukan pengawasan
berkala. Untuk keperluan monitoring, Pemimpin Cabang melakukan survey
dengan koordinasi kepada Deputy Pinwil Bidang Bisnis Memonitor
a Perkembangan usaha Mitra Binaan b Kelancaran pembayaran angsuran
14 Kasir
1 Menerima
berkas pencairan
pinjaman dari Pemimpin Cabang. 2 Menandatangani bukti pencairan
form 8b yang dibawa oleh Mitra
Binaan untuk
penyelesaian administrasi.
3 Menyerahkan uangcek pinjaman kepada Mitra Binaan.
15 Mitra Binaan
1 Menerima
bantuan Program
Kemitraan. 2 Menyimpan seluruh berkas yang
diberikan dan melanjutkan ke proses pembayaran angsuran pinjaman.
Ringkasan proses pelaksanaan program kemitraan sebagai berikut: 1.
Pengajuan: Pada tahapan pengajuan ini calon mitra binaan mengajukan bantuan kepada mitra binaan dengan syarat yang sudah ditetapkan oleh
Pegadaian kemudian calon mitra binaan harus memenuhi syarat yang sudah diajukan tersebut. Pada proses ini belum dijalankanya metode
pengembangan masyarakat yang mana tujuan dari pengembangan masyarakat adalah untuk meningkatkan taraf hidup kaum marjinal tanpa
adanya kriteria, tetapi kenyataannya proses program kemitraan memfokuskan bantuan diberikan hanya untuk orang-orang yang memiliki
usaha dan SIUP. Maka dari akses yang diberikan oleh Pegadaian mengenai syarat yang diajukan belum mampu diakses luas oleh masyarakat.
2. Analisa Data: pada proses ini Pegadaian mengkroscek mengenai data yang
sudah masuk pada tahapan pengajuan, dalam kaitannya dengan CSR Pegadaian masih memberikan kategorisasi mengenai syarat yang diajukan,
tujuan dari CSR adalah keadilan sosial, maka dengan syarat yang mana harus memiliki sertifikat rumah, SIUP dan memiliki usaha, maka ini tidak
sejalan dengan tujuan CSR yaitu keadilan sosial, ini akan membuat permasalahan baru apabila calon mitra binaan tidak memiliki syarat
tersebut kemudian mereka harus kembali meminjam ke “lintah darat” yang itu akan memperberat masyarakat dikemudian hari.
3. Survei Lapangan: survei lapangan merupakan tahapan yang penting dalam
proses program kemitraan yang mana pada tahapan ini melihat data yang sudah masuk kemudian di survei keberadaan dari data tersebut. kaitan
dengan pengembangan masyarakat adalah bagaimaa kegiatan survei ini hanya sebatas melihat keadaaan yang ada pada calon mitra binaan tetapi
tidak diiringi dengan pendekatan mengenai permasalahan yang dihadapi dan cara bagaimana menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh calon mitra
binaan. Pendekatan ini penting untuk melihat masyarakat untuk mendefinisikan dan memenuhi kebutuhan mereka dan cara menyelesaikan
masalah mereka. 4.
Analisa Hasil Survei: Pada tahapan ini ditetapkan proses mengenai bantuan yang akan diberikan kepada mitra binaan yang kemudian itu akan dijadikan
sebagai besarnya pinjaman, dan permasalahan mengenai perbedaan pinjaman pada proses pengajuan hingga analisa data ini bisa dikaitkan
dengan proses pengembangan masyarakat yang mana ini mempertegas kurangnya assesment yang dilakukan oleh Pegadaian dan kemudian pada
proses ini Pegadaian juga tidak melihat potensi yang ada dari calon mitra binaan tersebut bahkan kurangnya partisipasi oleh calon mitra binaan yang
menyebabkan hal ini terjadi. 5.
Pencairan: Pada tahapan ini Pegadaian mencairkan bantuan yang akan diberikan kepada mitra binaan yang mana proses demi proses sudah
dijalani oleh calon mitra binaan, tetapi permasalahan yang bisa dikaitkan
dengan pengembangan masyarakat adalah pada tahapan ini analis bekerja hanya sampe proses pencairan saja, tidak diiringi dengan pendampingan,
sebuah pengembangan masyarakat bukan sebuah kegiatan satu malam saja melainkan kegiatan jangka panjang dan berkelanjutan, maka pada proses
pencairan ditekankan bahwasanya bantuan ini diberikan untuk membantu rakyat agar mereka bisa membantu diri nya sendiri dan orang lain.
6. Pelatihan: Pada proses ini merupakan proses lanjutan dari pencarian
dimana proses ini Pegadaian mencoba memberikan pelatihan kepada mitra binaan, tetapi kenyataan dilapangan proses itu terjadi dan sudah tidak
pernah dilakukan lagi. Seharusnya pada proses ini pelaksana program kemitraan memberikan sistem pelatihan berkelanjutan untuk mengetahui
progres yang dialami oleh mitra binaan dan tidak hanya melakukan sekali kegiatan saja dan tidak berkelanjutan.
7. Pendidikan: Pendidikan yang dilakukan oleh Pegadian hampir sama dengan
pelatihan yang dilakukan. Tetapi seharusnya pelaksana program kemitraan berperan sebgai community worker sebagai educator untuk menyampaikan
informasi dengan baik dan jelas, serta mudah ditangkap oleh komunitas yang menjadi sasaran perubahan, realita dilapangan program kemitraan
masih menggunakan analis dari kreasi, yang mana ini bisa membuat peran educator tidak berjalan dengan baik dan bisa menyebabkan tujuan dari
program kemitraan yang dilakukan tidak akan bisa disampaikan dengan baik apabila masih menggunakan analis kreasi.
8. Promosi: Proses promosi adalah bentuk kepedulian Pegadaian selaku
pelaksana program kemitraan dalam membantu masyarakat dalam bentuk
ikut pameran, tetapi syarat yang boleh ikut dalam pameran adalah mitra binaan yang bekerja dalam bidang ekonomi kreatif. Tetapi data tahun 2015
tidak mitra binaan Pegadaian Kanwil IX tidak ada yang bergerak dalam bidang ekonomi kreatif, maka akses tersebut tidak bisa diakses secara luas
oleh mitra binaan.
I.Sumber Dana Program Kemitraan
a.Penyisihan laba bersih setelah pajak yang ditetapkan dalam RUPSMenteri pengesahan Laporan Tahunan BUMN Pembina maksimum sebesar 2 dua
persen dari laba setelah pajak tahun buku sebelumnya, atau sesuai dengan Peraturan Kementerian BUMN.
b. Jasa Administrasi PinjamanMarginBagi hasil dari Program Kemitraan. c. Hasil bunga deposito danatau jasa giro dari dana Program Kemitraan yang
ditempatkan dan pengembalian piutang pinjaman Program Kemitraan yang diterima;