16
BAB II KAJIAN TEORI
A. Corporate Social Responsibilty
1. Pengertian Corporate Social Responsibility CSR
Ide mengenai Tanggung Jawab Sosial perusaan atau yang dikenal sebagai Corporate Social Responsibilty CSR kini semakin diterima secara luas. Namun
demikian, sebagai sebuah konsep yang masih relatif baru CSR masih tetap kontroversial, bagi kalangan pebisnis maupun akademisi. Kelompok yang
menolak mengajukan argumen bahwa perusahaan adalah organisasi pencari laba dan bukan person atau sekedar kumpulan orang seperti halnya dalam organisasi
sosial. Bukanlah perusahaan telah membayar pajak kepada negara dan karenanya tanggung jawabanya untuk meningkatkan kesejahteraan publik telah diambil alih
pemerintah. Kelompok yang mendukung berpendapat bahwa perusahaan tidak dapat dipisahkan dari pada individu yang terlibat di dalamnya, yakni pemilik dan
karwayannya. Karenanya, mereka tidak boleh hanya memikirkan keuntungan finansial bagi perusahaannya saja. Melainkan pula harus memiliki kepekaan dan
kepedulian terhadap publik, khususnya masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan.
15
Pengertian Corporate Social Responsibility CSR sampai saat ini belum adanya kesatuan bahasa terhadap CSR, namun secara empiris CSR ini telah
diterapkan oleh perusahaan dalam berbagai bentuk kegiatan yang didasarkan atas kesukarelaan Voluntary. CSR tersebut dilakukan dengan motivasi bergamam,
15
Edi Suharto, Pekerjaan Sosial di Dunia Industri Memperkuat CSR, Bandung:Alfabeta 2009, h. 101.
17
tergantung pada sudut pandang dan bagaimana memaknai CSR itu sendiri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat beberapa rumusan tentang CSR sebagai berikut:
16
a. World Business Council for Sustainable Development: Komitmen
berkesinambungan dari kalangan bisnis untuk berprilaku etis dan memberi kontribusi bagi pembangunan ekonomi,seraya meningkatkan kualitas
kehidupan karyawan dan keluarganya,serta komunitas lokal dan masyarakat luas pada umunya
b. Internasional Finance Corporation: Komitmen dunia bisnis untuk
memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui kerjasama dengan karyawan, keluarga mereka, komunitas lokal
dan masyarakat luas untuk meningkatkan kehidupan mereka melalalui cara-cara yang baik bagi bisnis maupun pembangunan.
c. Institute of Charteted Accountants, England dan Wales: jaminan bahwa
organisasi-organisasi pengelola bisnis mampu memberikaan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan, seraya memaksimalkan nilai bagi
para pemegang saham. d.
Europe Union: Sebuah konsep dengan mana perusahaan mengintegrasikan perhatian terhadap sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis mereka dan
dalam interaksinya dengan para pemangku kepentingan stakeholders berdasarkan prinsip kesukarelaan.
e. CSR Forum menegaskan bahwa CSR merupakan keterbukaan dan
transparan dalam dunia bisnis yang didasarkan atas nilai etika dan respek terhadap karyawan,komunitas dan lingkungan
16
Busyra Azheri, “Corporate Social Responsibility: Dari Voluntary Menjadi Mandatory”, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012, h. 20.