oleh suatu organisasi pelayanan kemanusiaan Human Service Organization sudah memenuhi syarat dalam hal keramahan,
keresponsifan, dan sikap empati terhadap klien ataupun kualitas dari tangibles yang ada dalam proyek tersebut
g. Indikator Upaya Indicators of Efforts. Indikator ini
menggambarkan berapa banyak up aya yang sudah “ditanamkan”
dalam rangka mencapai tujuan yang sudah diterapkan. Misalnya, berapa banyak sumber daya manusia dan sumber daya material
yang dimanfaatkan dalam membangun sarana transportasi antar desa.
h. Indikator Efiesiensi Indicators of Effeciency. Indikator ini
menunjukan apakah sumberdaya dan aktivitas yang dilaksanakan guna mencapai tujuan dimanfaatkan secar tepat guna efisien,
atau tidak memboroskan sumberdaya yang ada dalam upaya mencapai tujuan. Misalnya saja, suatu layanan yang bisa
dijalankan dengan baik hanya dengan menggunakan 4 tenaga lapangan, tidak perlu dipaksakan untuk mempekerjakan 10 tenaga
lapangan dengan
alasan untuk
menghindari terjadinya
pengangguran. Bila hal ini dilakukan maka yang terjadi adalah pengangguran terselubung underemployment.
3. Jenis Evaluasi
Menurut Daniel stufflebeam pada tahun 1956. Stufflebeam mendefinisian evaluasi sebagai proses melukis delineating, memperoleh dan menyediakan
informasi yang berguna untuk menilai altefnatif-altefnatif pengambilan keputusan.
Stufflebeam menyatakan jenis evaluasi CIPP merupakan kerangka yang komprehensif untuk mengarahkan pelaksanaan evaluasi formatif dan evaluasi
sumatif terhadap objek program, proyek, personalia, produk, institusi dan sistem. Jenis CIPP terdiri dari empat jenis evaluasi, yaitu: Evaluasi
Konteks,Context Evaluation, Evaluasi Masukan Input Evaluation,Evaluasi Proses Process Evaluation, dan Evaluasi Produk Product Evaluation,berikut
penjelasan mengenai CIPP:
31
a. Evaluasi Konteks. Menurut Daniel Stufflebea, Evaluasi Konteks
untuk menjawab pertanyaan Apa yang perlu dilakukan? Evaluasi ini mengindentifikasikan kebutuhan-kebutuhan yang mendasari
disusunya suatu program. b.
Evaluasi Masukan. Evaluasi masukan untuk mencari jawaban atas pertanyaan:
Apa yang
dilakukan? Evaluasi
ini mengindentifikasikan dan problem, aset, dan peluang untuk
membantu kelompok-kelompok lebih luas pemakai untuk menilai tujuan, prioritas dan manfaat-manfaat dari program, menilai
pendekatan alternatif, rencana tindakan,rencana staf dan anggaran untuk feasibilitas dan potensi cost effectiveness untuk memenuhi
kebutuhan dan tujuan yang ditargetkan. c.
Evaluasi Proses.Evaluasi proses berupaya untuk mencari jawaban atas pertanyaan:Apa program sedang dilaksanakan? evaluasi ini
berupaya mengakses pelaksanaan dari rencana untuk membantu staff program untuk membantu staf program melaksanakan
31
Wirawan ,” Evaluasi Teori,Model,Standar,Aplikasi, dan Profesi “, Jakarta: Raja
Grafindo,2011,h.92-94.
aktivitas dan kemudian kelompok pemakai yang lebih luas menilai program dan menginterpretasikan manfaat.
d. Evaluasi Produk. Evaluasi produk diarahkan untuk mencari
jawaban pertanyaan: Did it succsed Evaluasi ini berupaya mengindentifikasikan dan mengakses keluaran dan manfaat, baik
yang direncanakan atau tidak direncanakan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Keduanya untuk membantu staff
menjaga upaya memfokuskan pada mencapai manfaat yang penting dan akhirnya untuk membantu kelompok-kelompok
pemakai lebih luas mengukur kesuksesan upaya dalam mencapai kebutuhan-kebutuhan yang ditargetkan.Evaluasi produk terkait
dengan evaluasi terhadap hasil yang dicapai dari suatu program. Evaluasi produk atau hasil diarahkan apda evaluasi keseluruhan
dampak overall impact dari suatu program terhadap penerima layanan recipients. Evaluasi ini berupaya mengidentifikasi dan
mengakses keluaran dan manfaat, baik yang direncanakam atau tidak direncanakan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Dalam penelitian produk, ada beberapa pertanyaan yang dapat diajukan, salah satunya antara lain :
1. Seberapa baik program tersebut berjalan?
2. Apakah tujuan pelayanan pada penerima manfaat tercapai
pada tingkat sesuai yang diharapkan?