Daya Cuci Sifat Fisik dan Kinerja Heavy Duty Cleaner

pengotor oli bekas dapat dilihat pada Lampiran 12. Nilai daya cuci produk yang dihasilkan berkisar antara 80,12 - 94,73 Lampiran 13 a. Berdasarkan analisa keragaman Lampiran 13 b, jenis MESA memberikan pengaruh nyata terhadap nilai daya cuci produk, sedangkan konsentrasi NaOH dan interaksi antara jenis MESA dan konsentrasi NaOH tidak memberikan pengaruh yang nyata. Analisa keragaman tersebut dilakukan pada tingkat kepercayaan 95 α = 0,05. Pengaruh jenis MESA terhadap nilai daya cuci ditunjukkan pada Gambar 17. M1 = MESA olein off grade ; M2 = MESA olein steady state ; M3 = MESA olein dominan C16 off grade ; M4 = MESA olein dominan C16 steady state Gambar 17. Grafik pengaruh jenis MESA terhadap nilai daya cuci heavy duty cleaner Hasil uji Duncan Lampiran 13 c menunjukkan bahwa jenis MESA olein off grade M1 berpengaruh nyata terhadap nilai daya cuci. Nilai rata-rata daya cuci yang dihasilkan dari formula yang menggunakan jenis olein off grade yaitu 82,52. Nilai ini merupakan nilai terendah dari nilai daya cuci yang menggunakan MESA jenis lain. Nilai rata-rata daya cuci tertinggi yaitu pada jenis MESA olein dominan C 16 steady state M4. Nilai daya cuci tertinggi dihasilkan oleh MESA olein dominan C 16 steady state dengan NaOH 50 94,73. Nilai ini sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai daya cuci yang dihasilkan oleh produk pembanding 95,58. Jika dilihat pada Gambar 17, heavy duty cleaner yang menggunakan MESA off grade menghasilkan nilai daya cuci yang lebih rendah dibandingkan dengan heavy duty cleaner yang menggunakan MESA steady state. Hal ini diduga karena kadar bahan pengotor meningkat, sehingga mempengaruhi daya adsorbsi dari surfaktan. Peningkatan kadar bahan pengotor juga mengganggu pembentukan micelle karena molekul surfaktan sudah mengadsorbsi bahan pengotor. Pada MESA off grade masih terkandung metil ester yang belum terkonversi menjadi MESA karena belum tersulfonasi secara sempurna. Kandungan metil ester ini yang dapat meningkatkan kadar bahan pengotor sehingga mengurangi kinerja surfaktan dalam proses pembersihan.

4.5. Penentuan Produk dari Kinerja Terbaik

Untuk mendapatkan produk heavy duty cleaner terbaik dari seluruh perlakuan yang dicobakan diperlukan metode penentuan yang dapat mewakili sifat fisikokimia dan kinerja heavy duty cleaner yang terbaik. Dalam memilih perlakuan terbaik digunakan parameter-parameter yang diujikan pada produk heavy duty cleaner yang dihasilkan, yaitu stabilitas emulsi, daya pembusaan, stabilitas busa dan daya cuci. Nilai kepentingan tertinggi diberikan pada daya cuci karena parameter uji ini mewakili kinerja heavy duty cleaner dalam menghilangkan kotoran. Pada hasil uji daya cuci didapatkan daya cuci terbaik pada produk yang menggunakan jenis MESA olein dominan C 16 steady state M4. Stabilitas emulsi diberikan kepentingan tinggi karena parameter ini dapat mewakili ketahanan produk ketika disimpan pada suhu dan lama penyimpanan yang bervariasi. Pada uji stabilitas emulsi didapatkan hasil uji tertinggi yang sama, yaitu pada produk yang menggunakan jenis MESA olein dominan C 16 steady state M4. Daya pembusaan dan stabilitas busa mendapat tingkat kepentingan lebih rendah. Kebanyakan konsumen berpikir bahwa daya pembusaan berhubungan dengan tingginya tingkat deterjensi. Pada kenyataannya, busa tidak berhubungan langsung dengan deterjensi dalam pembersihan. Tingkat pembusaan yang berlebihan dapat menyebabkan surface active cleaning agent tertentu membentuk konsentrat dalam busa, sehingga mengurangi kontak dengan kain yang akan dibersihkan Hui 1996. Namun dikarenakan konsumen dari cleaning agent ini adalah pihak industri, sehingga daya dan stabilitas busa tidak terlalu dipentingkan. Konsentrasi NaOH yang digunakan pada pembuatan heavy duty cleaner tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap semua parameter yang diujikan pada produk yang dihasilkan. Oleh karena itu dari empat konsentrasi NaOH 35, 40, 45 dan 50, dipilih konsentrasi terendah untuk digunakan dalam pembuatan heavy duty cleaner, yaitu NaOH 35. Dari penentuan produk terbaik diperoleh bahwa produk menggunakan MESA olein dominan C 16 dengan konsentrasi NaOH 35 sudah dapat digunakan dalam pembuatan heavy duty cleaner.

4.6. Aspek Finansial Heavy Duty Cleaner dari MESA Olein Terbaik

Aspek finansial mengkaji mengenai perkiraan modal investasi, biaya operasional, struktur pembiayaan, rencana penerimaan, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas dan kriteria investasi.

4.6.1. Asumsi Analisis Finansial

Penentuan aspek finansial ini menggunakan beberapa asumsi untuk memudahkan perhitungan. Asumsi-asumsi yang digunakan dijelaskan sebagai berikut: 1. Analisis finansial dilakukan selama 10 tahun. Mempertimbangkan umur ekonomis mesin dan peralatan sekitar 10 tahun. 2. Jumlah hari kerja 300 hari dalam setahun. Direncanakan dalam satu minggu terdiri 6 hari produksi 3. Kapasitas terpasang 20 tonhari 4. Produksi pada tahun ke-1 hingga ke-2 adalah 90 dari kapasitas terpasang, tahun ke-3 hingga ke-10 adalah 100 dari kapasitas terpasang. 5. Harga bangunan: 8. Ruang proses produksi : Rp 2.000.000m 2 9. Ruang nonproduksi : Rp 1.000.000m 2 6. Harga yang ditetapkan oleh PT. Mahkota Indonesia antara lain: Harga sewa lahan : Rp 250.000m 2 tahun Harga SO 3 : Rp 4.375kg Harga udara kering : Rp 1.000kg Harga Steam : Rp 1.300kg