Penyusutan Biaya Operasional Aspek Finansial Heavy Duty Cleaner dari MESA Olein Terbaik

langsung dan tenaga kerja langsung ditunjukkan pada Tabel 19 dan Tabel 20. Tabel 19. Rincian biaya tenaga kerja tak langsung dalam ribuan rupiah Jabatan Jumlah Gaji pokok orang bulanRp Tunjangan orang bulan Rp Gaji dan tunjangan tahun Rp Direktur 1 30.000 9.000 498.000 Manager 3 15.000 4.500 747.000 Supervisor 3 8.000 2.400 398.400 Tenaga keuangan 2 5.000 1.500 166.000 Tenaga riset 1 8.000 2.400 132.800 Tenaga pemasaran 1 5.000 1.500 83.000 Subtotal biaya tenaga kerja tak langsung 2.025.200 Tabel 20. Rincian biaya tenaga kerja langsung dalam ribuan rupiah Jabatan Jumlah Gaji pokok orang bulanRp Tunjangan orang bulan Rp Gaji dan tunjangan tahun Rp Teknisi pemeliharaan 1 5.000 1.500 83.000 Laboran 1 5.000 1.500 83.000 Sopir 2 5.000 1.500 166.000 Operator 6 5.000 1.500 498.000 Subtotal biaya tenaga kerja langsung 830.000 1 Biaya bahan baku, bahan penolong dan utilitas produksi Biaya bahan baku terdiri dari biaya bahan baku utama berupa metil ester olein. Biaya bahan penolong terdiri dari biaya untuk pembelian NaOH, udara kering dan gas SO 3 . Neraca masa industri heavy duty cleaner dapat dilihat pada Lampiran 17. Biaya utilitas produksi terdiri atas biaya steam, air dan listrik. Rincian biaya bahan baku, bahan penolong dan biaya utilitas produksi ditunjukkan pada Tabel 21. 2 Biaya kebutuhan administrasi kantor Biaya administrasi kantor ditetapkan sebesar Rp 5.000.000bulan. Biaya ini meliputi pembelian perlengkapan kantor, seperti kertas, peralatan tulis, tinta dan lain sebagainya. Tabel 21. Biaya bahan baku, bahan penolong dan utilitas produksi dalam ribuan rupiah Komponen Kebutuhan hari Kebutuhan tahun Satuan Harga satuan Rp Biaya tahun Rp Biaya bahan baku Metil ester olein 36.763 11.028.900 kg 15 165.433.500 Subtotal 165.433.500 Biaya bahan penolong NaOH untuk scrubber 368 110.289 kg 3 330.867 NaOH 600 180.000 kg 3 540.000 Gas SO 3 5.344 1.603.152 kg 4,375 7.013.790 Udara kering 8.878 2.663.400 kg 1 2.663.400 Subtotal 10.548.057 Biaya utilitas produksi Steam 1134,27 340.281 kg 1,3 442.365 Air 0,4 120 m 3 12,5 1.500 Listrik 81.170 24.351.000 kwh 0,7 17.045.700 Subtotal 17.489.565 3 Biaya utilitas kantor Biaya utilitas kantor meliputi biaya listrik, air dan telepon yang digunakan oleh kantor. Kebutuhannya ditunjukkan pada Tabel 22. Tabel 22. Kebutuhan utilitas kantor dalam ribuan rupiah No Komponen Kebutuhantahun Satuan Harga Rp Subtotal Rp 1 Air 90 m 3 12,500 1.125 2 Listrik 24.211 kw 0,7 16.948 3 Telepon 36.000 Total biaya utilitas kantor 54.073 4 Biaya laboratorium Biaya laboratorium meliputi biaya pembelian bahan kebutuhan laboratorium. Biayanya ditetapkan sebesar 10 dari biaya gaji operator Peter et al. 2004. Bila biaya gaji operator sebesar Rp 498.000.000tahun maka biaya laboratorium mencapai Rp 49.800.000tahun. 5 Biaya pemeliharaan Biaya pemeliharaan terdiri dari biaya pemeliharaan bangunan, instalasi, mesin dan peralatan serta kendaraan. Biaya ini diasumsikan 10 dari harga pembelian. Rincian biaya pemeliharaan ditunjukkan pada Tabel 23. Tabel 23. Rincian biaya pemeliharaan dalam ribuan rupiah No Komponen Subtotal Rp 1 Mesin dan peralatan 256.640 2 Instalasi Pemipaan 174.515 3 Instalasi Listrik 28.230 4 Bangunan 59.700 5 Perlengkapan 13.210 6 Kendaraan 105.000 Total biaya pemeliharaan 637.296 6 Biaya asuransi Asuransi terdiri dari biaya dari objek yang diasuransikan. Objek yang diasuransikan antara lain bangunan, mesin dan peralatan serta kendaraan. Asumsi biaya asuransi sebesar 1 dari nilai beli objek. Rincian biaya asuransi ditunjukkan pada Tabel 24. Tabel 24. Rincian biaya asuransi dalam rupian rupiah No Komponen Subtotal Rp 1 Bangunan 5.970 2 Mesin dan peralatan 25.664 3 Kendaraan 10.500 Total biaya asuransi 42.134 7 Pajak Pajak yang dikenakan berupa pajak bumi dan bangunan serta pajak kendaraan. Pajak bumi dan bangunan diperhitungkan sebesar 0,1 tahun dari total investasi kendaraan UU No 22 tahun 1999. Rincian pajak ditunjukkan pada Tabel 25. Tabel 25. Rincian pajak dalam ribuan rupiah No Komponen Subtotal Rp 1 Pajak Bumi dan bangunan 1.832 2 Pajak kendaraan 5.250 Total 7.082 8 Biaya distribusi dan pemasaran Biaya distribusi dan pemasaran ditetapkan 2 dari biaya total produksi biaya variabel dan biaya tetap, yaitu sebesar Rp 3.616.895.000.

4.6.5. Harga Penjualan dan Perkiraan Penerimaan

Biaya per unit produk heavy duty cleaner ditentukan menggunakan metode full costing dengan rumus sebagai berikut: biaya tetap + biaya variabel Biaya per unit produk = Jumlah produk yang dihasilkan Biaya untuk memproduksi heavy duty cleaner per kilognya pada tahun pertama sebesar Rp 34.262, sedangkan pada tahun ke dua Rp 34.058, tahun ke tiga Rp 33.708, tahun ke empat Rp 33.657, tahun ke lima Rp 33.607 dan tahun ke enam hingga tahun ke sepuluh mencapai Rp 33.557. harga jual heavy duty cleaner perkilognya ditetapkan sebesar Rp 36.500, sehingga profit yang diterima berkisar antara 6,53 – 8,77. Perkiraan penerimaan seluruhnya berasal dari penjualan heavy duty cleaner. Asumsi yang digunakan seluruh produksi habis terjual. Produksi heavy duty cleaner pada tahun pertama dan kedua mencapai 90 dari kapasitas terpasang. Hal ini mempertimbangkan daur hidup produk yang pada awal pendirian berada dalam fase pertumbuhan, sedangkan pada tahun ke tiga hingga ke sepuluh berada dalam fase stabil, yaitu produksi mencapai 100 kapasitas terpasang. Harga dan penerimaan industri heavy duty cleaner ditunjukkan pada Tabel 26. Tabel 26. Harga dan penerimaan dalam ribuan rupiah Tahun Biaya Total Rp Kapasitas Produksi kg Biaya Produksi Rp Harga Jual Rp Profit Penerimaan Rp 1 185.012.790 5.400.000 34.262 36.500 6,53 197.100.000 2 183.915.161 5.400.000 33.058 36.500 7,17 197.100.000 3 202.247.645 6.000.000 33.708 36.500 8,28 219.000.000 4 201.944.965 6.000.000 33.657 36.500 8,45 219.000.000 5 201.642.285 6.000.000 33.607 36.500 8,61 219.000.000 6 201.339.606 6.000.000 33.557 36.500 8,77 219.000.000 7 201.339.606 6.000.000 33.557 36.500 8,77 219.000.000 8 201.339.606 6.000.000 33.557 36.500 8,77 219.000.000 9 201.339.606 6.000.000 33.557 36.500 8,77 219.000.000 10 201.339.606 6.000.000 33.557 36.500 8,77 219.000.000

4.6.6. Modal Kerja

Modal kerja ini merupakan modal yang digunakan untuk menjalankan operasional perusahaan hingga memperoleh penerimaan. Penentuan nilai modal kerja ini dipengaruhi dengan perputaran modal kerja itu sendiri. Asumsi yang digunakan dalam penentuan modal kerja adalah sebagai berikut:

1. Account receivable piutang usaha sebesar 45 hari

Hal ini mempertimbangkan konsumen baru membayar barang yang telah mereka beli selama 45 hari setelah mereka melakukan transakasi pembelian.

2. Account payable hutang usaha sebesar 45 hari

Hal ini mempertimbangkan perusahaan dapat melakukan kredit pembelian bahan baku dalam jangka waktu 45 hari.

3. Inventori persediaan sebesar 15 hari

Hal ini mempertimbangkan bahwa harus ada persediaan untuk minimal satu kapasitas tangki penyimpanan. Kapasitas satu tangki penyimpanan sendiri cukup menyimpan minyak selama 15 hari. Rincian kebutuhan modal kerja ditunjukkan pada Lampiran 18.

4.6.7. Pembiayaan

Pendirian industri heavy duty cleaner ini dibiayai dengan modal sendiri dan modal pinjaman dari bank dengan perbandingan 65:35. Hal ini mengacu pada kebijakan salah satu bank yaitu bank Mandiri, bahwa maksimal porsi pembiayaan