Sifat Fisikokimia Metil Ester Olein dan Metil Ester Dominan C
Bilangan iod yang dihasilkan dari metil ester olein dominan C
16
lebih rendah dibandingkan dengan metil ester olein. Hal ini menunjukkan bahwa dalam
metil ester olein dominan C
16
lebih didominasi oleh metil ester dengan ikatan jenuh ikatan tunggal. Mittelbach 1994 dan Worgette et al. 1998 menyatakan
bahwa bilangan iod merupakan gambaran banyaknya komponen ikatan tidak jenuh dalam biodiesel. Merurut Ketaren 2008, bilangan iod adalah jumlah g
iod yang dapat diikat oleh 100 g lemak. Ikatan rangkap yang terdapat pada asam lemak yang tidak jenuh akan bereaksi dengan iod atau senyawa-senyawa iod.
Gliserida dengan tingkat ketidakjenuhan yang tinggi, akan mengikat iod dalam jumlah yang lebih besar.
a b Gambar 12. Bahan baku pembuatan Methyl Ester Sulfonic Acid
Metil ester olein a; Metil ester olein dominan C
16
b Bilangan penyabunan adalah jumlah mg KOH yang diperlukan untuk
menyabunkan satu g minyak atau lemak. Apabila sejumlah contoh minyak atau lemak disabunkan dengan larutan KOH berlebihan dalam alkohol maka KOH
akan bereaksi dengan trigliserida, yaitu tiga molekul KOH bereaksi dengan satu molekul minyak atau lemak. Larutan alkali yang tertinggal ditentukan dengan
titrasi menggunakan asam, sehingga jumlah alkali yang turut bereaksi dapat diketahui Ketaren 2008. Bilangan penyabunan dari metil ester olein dominan C
16
memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan metil ester olein yaitu 184,33 mg KOHg.
Bilangan asam adalah jumlah mg KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam-asam lemak bebas dari 1 g minyak atau lemak. Bilangan asam dipergunakan
untuk mengukur jumlah asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak atau lemak. Nilai bilangan asam untuk metil ester olein dominan C
16
lebih rendah dibandingan bilangan asam metil ester olein. Semakin rendah bilangan asam yang
dihasilkan semakin rendah pula kandungan free fatty acid. Kadar asam lemak bebas atau free fatty acid FFA memperlihatkan penurunan pada metil ester olein
dominan C
16
dibandingkan dengan metil ester olein. Rendahnya nilai FFA diakibatkan karena rendahnya kadar asam lemak bebas dalam metil ester olein
dominan C
16
. Kemurnian metil ester palmitat yang terkandung dalam metil ester olein
dominan C
16
adalah 80,17 bv. Hal ini berarti dalam 100 ml metil ester terdapat 80,17 g fraksi metil ester palmitat. Nilai ini didapat dari analisis
menggunakan gas kromatografi. Kandungan metil ester dominan palmitat sangat baik apabila diaplikasikan sebagai bahan baku untuk pembuatan surfaktan MES
khususnya untuk produk pencuci dan pembersih washing and cleaning product. Kondisi ini didukung oleh Watkins 2001 yang menyatakan bahwa pemanfaatan
metil ester palmitat C
16
sebagai bahan baku surfaktan akan memberikan sifat deterjensi paling baik, kemudian diikuti oleh metil ester miristat C
14
dan metil ester oleat C
18
. Komposisi FAME metil ester hasil fraksinasi ditunjukkan pada Gambar 13.
Gambar 11 menunjukkan hasil analisis gas kromatografi terhadap komposisi Gambar 13. Grafik komposisi FAME hasil fraksinasi metil ester olein
Kondisi Proses suhu
o
C - waktu jam
Dari Gambar 13 dapat dilihat bahwa metil ester hasil fraksinasi mengandung metil ester palmitat C
16:0
secara dominan. Pada metil ester hasil fraksinasi, selain metil ester palmitat terdapat metil ester lain yang mampu terbaca
oleh GC, yaitu metil ester miristat C
14:0
, metil ester stearat C
18:0
, metil ester oleat C
18:1
, metil ester linoleat C
18:2
.