bank, baik untuk modal investasi ataupun modal kerja maksimal 65. Struktur pembiayaan ditunjukkan pada Tabel 27.
Tabel 27. Struktur pembiayaan dalam ribuan rupiah
Jenis Kredit Kebutuhan
investasi Modal sendiri
35Rp Pinjaman 65
Rp
Modal investasi tetap 18.674.939
6.063.292 12.611.647
Modal Kerja 20.383.313
7.134.159 13.249.153
Jumlah 39.058.252
13.197.451 25.860.800
Lama masa peminjaman kredit modal investasi tetap adalah 5 tahun, sedangkan untuk kredit bunga modal investasi tetap maupun modal kerja. Hal ini
mengacu pada bunga yang diberlakukan di bank Mandiri untuk pembiayaan industri turunan kelapa sawit. Pembayaran bunga ditetapkan dengan
menggunakan metode slidding rate. Proyeksi pembayaran angsuran bersama bunganya pada tiap tahun ditunjukkan pada Tabel 28 dan Tabel 29.
Tabel 28. Angsuran modal investasi tetap dalam ribuan rupiah
Tahun Jumlah kredit
Rp Angsuran
pokok Rp Bunga Rp
Jumlah Angsuran
Rp
12.611.647 1
12.611.647 2.522.329
1.513.398 4.035.727
2 10.089.318
2.522.329 1.210.718
3.733.048 3
7.566.988 2.522.329
908.039 3.430.368
4 5.044.659
2.522.329 605.359
3.127.688 5
2.522.329 2.522.329
302.680 2.825.009
Jumlah 12.611.647
4.540.193 17.151.840
Tabel 29. Angsuran modal kerja dalam ribuan rupiah
Tahun Jumlah
kredit Rp Angsuran pokok
Rp Bunga
Rp Jumlah
Angsuran Rp
13.249.153 1
13.249.153 6.624.577 1.589.898
8.214.475 2
6.624.577 6.624.577
794.949 7.419.526
Jumlah 13.249.153
2.384.848 15.634.001
4.6.8. Proyeksi Laba Rugi
Proyeksi laba rugi menggambarkan besarnya keuntungan dan kerugian pada industri ini. Proyeksi ini memuat mengenai pengeluaran dan penerimaan secara
keseluruhan. Selisih antara penerimaan dengan pengeluaran produksi dinamakan laba operasi. Laba operasi setelah pengurangan pajak merupakan laba bersih.
Pajak penghasilan ditetapkan sebesar 25. Ini berdasarkan pajak penghasilan yang berlaku di Indonesia untuk badan perusahaan. Rincian laba rugi industri
ditunjukkan pada Lampiran 19, sedangkan proyeksi laba rugi ditunjukkan pada Tabel 30.
Tabel 30. Proyeksi laba rugi dalam ribuan rupiah
Tahun Penerimaan
Rp Biaya
Produksi Rp
Laba operasi
Pajak Laba
bersih
1 197.100.000
185.012.790 12.087.210 3.021.803
9.065.408 2
197.100.000 183.915.161
13.184.839 3.296.210 9.888.629
3 219.000.000
202.247.645 16.752.355 4.188.089
12.564.267 4
219.000.000 201.944.965
17.055.035 4.263.759 12.791.276
5 219.000.000
201.642.285 17.357.715 4.339.429
13.018.286 6
219.000.000 201.339.606
17.660.394 4.415.009 13.245.296
7 219.000.000
201.339.606 17.660.394 4.415.009
13.245.296 8
219.000.000 201.339.606
17.660.394 4.415.009 13.245.296
9 219.000.000
201.339.606 17.660.394 4.415.009
13.245.296 10
219.000.000 201.339.606
17.660.394 4.415.009 13.245.296
4.6.9. Break Even Point BEP
Break even point BEP merupakan titik dimana total biaya produksi sama dengan total biaya penerimaan. Analisis BEP menunjukkan pada tahun pertama
industri ini harus menjual minimal sebesar 2.463.702 kg, pada tahun ke dua sebesar 2.197.060 kg, kemudian pada tahun ke tiga menurun menjadi 1.930.417
kg dan terus menurun hingga pada tahun ke sepuluh. Titik impas berada pada 1.709.831 kg, yaitu pada tahun ke enam. Titik impas industri heavy duty cleaner
ditunjukkan pada Tabel 31.
Tabel 31. Analisis BEP dalam ribuan rupiah
Tahun Biaya
Tetap
Rp Harga
Jual Rp Produksi
perunit Biaya
Variabel per Unit Rp
BEP kg BEP Rp
1 10.141.780
36,500 5.400.000
32,384 2.463.702 89.925.128
2 9.044.151
36,500 5.400.000
32,384 2.197.060 80.192.674
3 7.946.522
36,500 6.000.000
32,384 1.930.417 70.460.221
4 7.643.843
36,500 6.000.000
32,384 1.856.888 67.776.422
5 7.341.163
36,500 6.000.000
32,384 1.783.360 65.092.623
6 7.038.484
36,500 6.000.000
32,384 1.709.831 62.408.824
7 7.038.484
36,500 6.000.000
32,384 1.709.831 62.408.824
8 7.038.484
36,500 6.000.000
32,384 1.709.831 62.408.824
9 7.038.484
36,500 6.000.000
32,384 1.709.831 62.408.824
10 7.038.484
36,500 6.000.000
32,384 1.709.831 62.408.824
4.6.10. Kriteria Investasi
Penilaian kriteria investasi menggunakan metode NPV, IRR, BC ratio dan PBP. Tabel perhitungan metode NPV, IRR, BC ratio dan PBP ditunjukkan pada
Tabel 32. Tabel 32. Kriteria kelayakan investasi
Kriteria kelayakan Nilai
Satuan
NPV 19.210.855.000
Rp IRR
19 BC Ratio
1,52 PBP
5,36 tahun
1. Net Present Value NPV Net Present Value merupakan salah satu metode untuk menentukan
kelayakan dengan mempertimbangkan nilai waktu uang. Nilai keuntungan yang diterima pada tahun sekarang akan berbeda pada keuntungan nilai
yang akan datang walaupun secara nominalnya sama. Industri heavy duty cleaner ini memiliki NPV sebesar Rp 19.210.855.000 dengan discount
rate sebesar 12 sesuai dengan bunga pinjaman. Nilai NPV industri ini menunjukkan nilai positif, sehingga dapat dikatakan industri ini layak.
2. Internal Rate of Return IRR Internal Rate of Return merupakan tingkat yang menghasilkan NPV
sama dengan nol. Industri dikatakan layak bila nilai IRR lebih besar dari